wooyoung makan sendirian di kantin , masih tenang tidak ada orang² penganggu tapi semua itu sirna. antek² dan lee sohee datang hampir semua tunduk, takut dg keluarganya yg berkuasa dan semena-mena.
"oh, enak ga makan sendirian? uhmm kacian ditinggal pacar pindah alam—" sohee nyiram soda ke muka wooyoung. "upss, sorry gasengaja—" dan numpahin soda kedalam piring nasi goreng wooyoung.
"sayang bgt choi san kudu dapetin orang pembawa sial dan akhirnya dia meninggal." wooyoung masih dalam keadaan berkabung, kesabarannya tidak sebanyak biasanya.
"stop ganggu" lirih wooyoung, sohee terus ngeledek bawa² nama 'choi san'. wooyoung nge-dongak natap tepat di mata sohee.
'siapapun yg pernah menyakitiku mati, mati, mati, mati, mati, mati...mati'
"turunin tatapan lo-!" gertak sohee dan lempar snack punya temennya dimuka wooyoung, yg dilempar cuma mejemin mata bentar dan balik natap tepat Dimata sohee lagi.
'mati, mati, mati, mati, mati, mati...mati'
angin kencang datang entah darimana, seisi kantin panik dan bergegas meninggalkan kantin begitu juga sohee dkk setelah angin menghilang, wooyoung melanjutkan makanannya walau sudah tidak layak makan. semua sama sekali tidak terasa baginya sekarang.
••••
Breaking news :
'33 siswa-siswi SMA ent meninggal secara misterius di hari yang sama dengan luka memar seperti bekas cekikan di leher'
Klik..
"terimakasih choi san"
Wushh~