× MELANTHA
Stella di kenal sebagai perempuan yang senang mendramatisir keadaan stadium akut. Gayanya sosialita-cantik dan uangnya banyak-namun bibir ranumnya terlalu blak blakan, cerewet belum lagi sifat congkak dan bermuka duanya. Khas yang melenceng terlalu jauh dari gestur anggunnya-terkadang.
Pokoknya sejak mengenal Stella, Aldovo setuju untuk tidak menilai seseorang dari tampilan luar. Agak berbahaya mengenal perempuan seperti Stella, kecuali dia membutuhkanmu.
.
.
.
.
"Jangan membawaku berlari seenaknya bodoh, heels ku bisa patah!"
"Berisik."
.
.
.
.
"Jadi lelaki itu jangan minimalis, tidak menarik seperti malam tanpa bintang."
.
.
.
.
"Aldovo! Bawakan raket tenis ini untukku, kita harus bertemu pohon uangku."
"Apa kau terlalu tua untuk membungkuk sedikit?" sindirnya.
Stella mencebik. "Diam kau aku bisa bau matahari nanti."
.
.
.
.
"Jas Dior? Serius?!"
Mata cantik itu melengos sinis. "Kenapa memang dengan itu? Ini hari pertama sebagai sekertarisku, pemuda, sudah seharusnya penampilanmu rapi."
"Ini terlalu mahal." Aldovo mencebik. "Kelakuanmu seperti mama gula saja, berlebihan."
Stella menggedikkan bahu, sibuk mematai kuku kuku cantik yang baru dipoles kutek harga selangit. "Hmm, aku tidak masalah memelihara berondong dan kulihat, kau cukup bisa kuandal kan."
Seulas senyum yang tak Aldovo tau apa maknanya tengah tersungging padanya.
"Jadi, kau ingin jadi anjingku atau kucingku?"
Ah ya, terkadang Aldovo lupa selain blak blakan Stella juga sarkatik.
#eksplisit #adult #rom(?)
