24 Desember 1993
Son Hyunwoo bergerak-gerak gelisah di ruang tunggu rumah sakit, menunggu kelahiran adiknya. Pamannya, yang duduk di sampingnya, menatap layar televisi yang menampilkan acara berita tengah malam, menggenggam satu cup kopi hitam yang sudah dingin.
"Paman, kenapa mereka lama sekali? Kapan adik aku lahir?" Hyunwoo menggoyang-goyangkan kedua kaki pendeknya sambil meneguk habis susu coklat dingin yang dia beli dari mesin minuman otomatis.
Pamannya mengelus lembut rambut berantakan Hyunwoo, "sebentar lagi, ya. Kenapa kau tidak sabaran sekali?"
"Aku ingin cepat-cepat bermain dan merayakan natal bersamanya."
Pamannya hanya tersenyum dan mengangguk.
Hyunwoo sudah sering menyampaikan hal-hal apa yang dia ingin lakukan bersama adiknya. Membangun rumah pohon bersama ayah dan pamannya, membuat kastil pasir di pantai saat musim panas dan membuka hadiah saat natal.Jarum jam hampir menunjukkan pukul dua belas saat ayah Hyunwoo membangunkan mereka.
Paman Hyunwoo memandang kakak laki-lakinya yang wajahnya sudah sembab.
"Bayinya perempuan atau laki-laki?" Tanyanya.
"Laki-laki, rambutnya tebal seperti Hyunwoo."
Pamannya tersenyum lebar, "bocah ini pasti sangat senang. Lalu keadaan kakak ipar bagaimana? Dia baik-baik saja, kan?"
Ayah Hyunwoo memandang lorong rumah sakit yang kosong. Salju di luar mulai turun dengan lebat. Mantel tebal pun tidak akan sanggup melindungi tubuh dari udara musim dingin ini.
"Kita akan merayakan natal tanpa mereka."24 Desember 2020
Kihyun dan Minhyuk sudah berencana untuk merayakan malam natal bersama. Pulang ke kampung halaman mereka terlalu banyak memakan waktu, sedangkan banyak kasus yang harus mereka selesaikan.
Pagi ini atasan mereka, Son Hyunwoo, sudah memberikan setumpuk berkas kasus baru yang harus mereka selidiki.
"Kenapa Hyunwoo selalu menolak saat kita ajak merayakan sesuatu bersama? Padahal dia juga hidup sendiri seperti kita?" Minhyuk mengalungkan syal tebal warna maroon pemberian kakaknya.
"Entahlah, mungkin dia sudah berjanji merayakan bersama orang lain?"
"Kau mau bertaruh? Dia merayakan bersama kekasih atau temannya?"
Kihyun memutar bola matanya, "itu bukan urusan kita, lagipula memang dia punya teman?"
Minhyuk dan Kihyun tertawa sambil berjalan menuju pelataran parkir. Mereka tidak sabar untuk makan pasta dan menonton It's Wonderful Life.Mobil suv yang Hyunwoo kendarai melaju dengan kecepatan sedang di aspal yang licin karena salju. Setelah membeli sandwich isi tuna favoritnya, dia pergi ke kedai kopi kecil yang hampir tutup untuk membeli kopi hitam.
"Semuanya baik-baik saja, tidak akan ada yang mencurigaiku. Aku yang mengendalikan kasus ini sepenuhnya."
Hyunwoo tersenyum dan bersenandung lagu kesukaan ibunya.Christmas eve will find me
where the love light gleams
I'll be home for christmas
if only in my dreams

KAMU SEDANG MEMBACA
Clueless
Misterio / Suspenso"Kau mengajak aku berkencan sekarang? Pukul 01.30 dini hari?" Kihyun meneguk habis birnya dan melempar kalengnya ke tempat sampah. "Tidak, bodoh. Ada yang menemukan mayat laki-laki di sini," kata Minhyuk. Telinga Kihyun berdengung, jantungnya berdeg...