GOYUU | "Otanjoubi Omedetou!"

14.9K 909 158
                                    


"Sialan, SIAPA?!" Laki-laki itu, Itadori Yuuji, mengusap wajahnya kesal sambil berteriak ke arah pintu. Yuuji kesal, sangat kesal, ia ingin tidur karena sudah larut, tapi ada saja yang datang.

Melihat jam, pukul 12 malam. Siapa orang gila yang datang jam segini. Ia bergidik ngeri, bagaimana kalau yang datang hantu? Atau bahkan seseorang yang ingin menculiknya?

Menyingkirkan pikiran-pikiran negatif yang hinggap di kepalanya, ia membuka pintu apartemen.

"OTANJOUBI OMEDETOU!!"

Bersamaan dengan itu, wajahnya terkena cream berwarna putih. Jangan lupakan senyum lebar dari pelaku penyemprotan, Kugisaki Nobara dan seseorang dengan wajah datar, Fushiguro Megumi.

Ingin menjawab, tapi kemudian di sela oleh seorang laki-laki bersurai putih, "Hai', hai', biarkan kami masuk dulu, Yuuji."

Gojou Satoru, kating sekaligus sahabat Yuuji itu menerobos masuk, meninggalkan Yuuji yang terpaku di depan pintunya dengan wajah penuh cream. Bahkan dia belum mengatakan apapun loh?

"Kami masuk~" Diikuti Fushiguro dan Nobara yang kemudian menarik tangan Yuuji masuk dan menutup pintu.

Fushiguro menatap kasihan wajah Yuuji yang penuh dengan cream, bisa dipastikan itu sangat lengket. Ia menyuruh Yuuji membasuh wajahnya lalu ikut bergabung di ruang tamu.

Yuuji membasuh sambil menggerutu, "Sial, ingin marah tapi aku juga terharu dengan mereka."

Di lain sisi, Gojou dan Nobara tengah mempersiapkan err ... pesta? Sofa yang awalnya tertata rapih kini menjadi sebuah tempat tidur yang mampu menampung 4 orang bahkan lebih. Meja yang diletakkan di atas sofa dengan berbagai macam camilan juga cola dan sake. Televisi yang kini menampilkan beberapa pilihan film horor. Bahkan, selimut dan bantal yang awalnya berada di kamar Yuuji kini berpindah ke atas sofa. Fushiguro menggelengkan kepalanya takjub. Sungguh tamu yang budiman.

Yuuji melihat ruang tamunya berubah berdecak kagum, teman-temannya ini sangat perhatian. "Ck, aku kesal tapi aku juga terharu kalian tau?"

Gojou menarik tangannya pelan, "Kemarilah Yuuji. Kita akan merayakan ulang tahunmu dengan menonton film horor. Sekarang Sabtu, jadi tak perlu khawatir tentang kuliah."

Yuuji tersentak, tubuhnya limbung ke depan, jatuh ke dekapan Gojou. "Gojou-senpai! Jangan menarik tiba-tiba begitu!"

Yuuji bangkit, lututnya tak sengaja menyenggol titik sensitif Gojou, membuat sang empu menggeram. Ingin rasanya ia menerkam Yuuji sekarang juga.

Tapi yang namanya Yuuji masih polos, dia hanya terkekeh dan menatap Gojou sambil mengucapkan maaf.

Yuuji duduk di ujung sofa, bertukar posisi dengan Gojou. Entahlah, dirinya lebih suka di pojokan. Di sebelahnya, ada Gojou yang memegang minuman kesukaannya, sake. Diikuti Fushiguro dan Nobara yang memakan keripik kentang sama dengannya.

Tak terasa, waktu telah menunjukkan pukul 3 pagi. Hanya Fushiguro yang tetap terjaga, ia melirik jam di tangannya. Matanya membulat, ia bangkit dari duduk lalu menyingkirkan meja yang masih setia di atas sofa. Mengambil selimut milik Gojou dan Yuuji yang entah sejak kapan terjatuh lalu menyelimuti mereka.

Baik sekali kamu nak. -Author

Ia kembali tiduran, menghadap Nobara lalu mendekapnya, menyalurkan kehangatan juga kenyamanan lebih.

•••

Cahaya matahari menelusup masuk ke dalam, melewati sela-sela gorden jendela. Membuat salah satu dari 4 remaja yang tengah tertidur lelap bangun karena sinarnya. Matanya mengerjap pelan, ia bangkit duduk. Tangannya memegangi kepala nya yang sedikit pusing.

"Ugh, kepalaku pusing." Yuuji bergumam pelan, matanya menelisik setiap inci ruangan. Ruang tamu apartemennya. Ah, mereka menonton film horor tadi malam.

"Apa aku tanpa sengaja meminum sake milik Gojou-senpai? Sial, pusing sekali."

Yuuji ingin bangkit, namun tubuhnya tertahan oleh lengan kekar yang memeluknya. Ia menghela nafas pelan, "Senpai, bangunlah. Ini sudah siang."

Tak ada balasan, hanya erangan tertahan. Tak kehabisan akal, ia kembali mengguncang tubuh pemilik lengan itu lebih keras.

Merasa terganggu, Gojou membuka matanya perlahan, tersenyum tipis kala melihat wajah Yuuji. Menarik tengkuk nya, memberikan sebuah kecupan hangat.

Yuuji membulatkan matanya, kaget dengan perilaku tiba-tiba itu. Tangannya ia letakkan di atas dada bidang Gojou, mendorong agar bisa terlepas. Tapi sayang, usahanya berakhir gagal.

Memperdalam ciumannya, Gojou menggigit kecil bibir bawah Yuuji. Sang pemilik bibir meringis, tanpa sengaja membuka mulutnya yang kemudian dimanfaatkan Gojou untuk memasukkan lidahnya.

"Mmhh ...."

Menyesap, melumat, dan bertukar saliva. Kecupan ringan itu berubah menjadi sebuah ciuman panas.

Posisinya berubah, Gojou beralih ke atas Yuuji. Tangannya menelusup masuk ke dalam kaos tipis Yuuji, meremas pelan pinggangnya.

"Ahh ... Nnghh ...."

Merasa kehabisan nafas, Yuuji memukul pelan dada Gojou, membuat sang empu melepaskan ciumannya. Benang saliva terlihat di antara mereka.

Wajah yang memerah, saliva yang ada di mana-mana, serta kaus yang terangkat sedikit. Itulah keadaan Yuuji saat ini.

Gojou tersenyum melihat keadaan Yuuji. Ingin melanjutkan ciumannya tapi sadar bahwa Yuuji juga manusia yang butuh oksigen.

Wajah Yuuji semakin merah tatkala Gojou menampilkan senyumnya. Ia bangkit duduk lalu mendorong pelan dada Gojou. Memberikan ruang di antara mereka.

Tanpa berucap apapun, ia langsung berdiri dan berlari menuju dapur. Dengan lihai memilih dan mengambil bahan-bahan untuk makan siang mereka.

Berbeda dengan aksi tubuhnya, jantungnya berdetak dengan sangat keras. Wajahnya masih memerah. Kepalanya ia gelengkan dengan kencang saat mengingat kejadian tadi serta kejadian-kejadian yang akan terjadi jika ia tak langsung pergi ke dapur.

Gojou berjalan ke dapur, bibirnya menyunggingkan senyum gemas, Yuuji nya itu benar-benar menggemaskan saat malu.

Langkahnya semakin cepat kala manik kristal nya melihat Yuuji yang dengan gesit memasak makan siang. Tangannya ia ulurkan, memeluk laki-laki manis itu dari belakang.

Dapat ia rasakan tubuh dalam pelukannya itu menegang, gerakan tangannya yang tengah memotong lobak pun terhenti. Wajahnya kembali memerah hingga ke telinga.

Iseng, Gojou meniup pelan telinga kanan Yuuji, memberikannya kecupan kecupan kecil. Kemudian wajahnya ia tenggelamkan dalam ceruk leher putih Yuuji, menggumamkan sebuah kalimat yang kembali membuat Yuuji menegang.

"Nee Yuuji, jadilah kekasihku."

End

HAHAHA, SUMPAH AKU GA TAU SIH AKU NGETIK APA. Aku buat ini karena terinspirasi dari salah satu FanArt yang aku temuin di Pinterest. Yang ini nih

Ugh, Book sebelah aja belum selesai, udah buat book baru aja

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ugh, Book sebelah aja belum selesai, udah buat book baru aja. Gapapa lah ya? Aku lost idea di sebelah, hehehe.

See ya in next chapter dengan pair yang berbeda! Req juga boleh kok, ku usahain ya!

LiaIishya : 25-12-20

JJK Fanfiction | Uke Yuuji [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang