Ceklek!
"Heheh maap nih lama.." Yangyang datang dengan cengengesan, sambil pelan meletakkan sebuah kunci mobil milik jeno.
"Gapapa kok, ayoo sini duduk.." ucap lembut taeyong, menarik kursi dan mempersilahkan yangyang duduk untuk gabung makan bersama.
"Malah kita yg makasih udah bantuin karyawan, gak biasa nya yaa karyawan kita ceroboh mah.." ini jaehyun yg bersuara sambil menyeruput kopi hitam nya.
"Hehe kak jae gausah dipuji, gak terlalu ribet juga kan yang nganter nya?" Yangyang menjawab dengan anggukan.
Setelah mengobrol singkat, mereka pun makan bersama. Quality time, ibu ibu sosialita seperti taeyong, ten, dejun dan winwin sedang bergosip. Bapak bapak jaehyun, johnny, hendery dan yuta bahas tentang yaa politik lah, pendidikan lah, bisnis lah.
Sedangkan para anak, membahas dunia mereka sendiri dengan random.
"Eh lu tau gak sih renjun?! Dia katanya pacaran sama anak sebelah" mulai haechan si pemilik bahan gosip.
"Ngaco lo! Renjun gaada cerita sama gue.." jawab yangyang ketus sambil ngemilin keripik kentang.
"Eh tapi anak sebelah mana? Anak SMA produce maksud lo??" Jaemin yg mulai kepo.
"Hooh jaem, hmm gue lupa nama nya tapi juga salah satu anak hits disana.."
"Wahh gila renjun, diem² ngegebet ke sebrang.." Jeno pun mulai ikut ikutan.
"Besok kita introgasi aja yuk si renjun! Gak bisa dibiarin nih, ntar dia keburu dibawa kabur.." saran jaemin, yangyang asal angguk aja.
"Iyaa badan renjun kan kecil, mudah banget dikarungin HAHAHA uhuk uhukk" haechan ketawa lebar banget sampe keselek.
"Hishh lo body shining ishh.."
"BODY SHAMING HUU~" yg beginian malah kompak ngejek jaemin.
"Tapi apa pendapat lu pada tentang papa gula?" Celetuk haechan tiba tiba lagi.
Uhuk uhuk!!
"Kenapa yang? Jen ambilin air dong!" Jeno segera mengambil segelas air dan memberikannya pada jaemin.
"Nih yang minum!"
"Lo kok tiba tiba keselek sih yang? Lo ada papagula?!"
"Sembarangan banget lo! Kagak lah!"
"Ohh.."
"Gue mau anjirr dapat papagula.." haechan udah mesem mesem membayangkan dapat papagula tampan dan keren.
Geplak!
"Ingat lo ada kak mark.." jeno pun segera menyadarkan halu haechan, padahal juga haechan dari keluarga kaya tapi kok masih mau sama papagula? :(
"Ishh iye iyee.. ganggu aje lo gue lagi halu.." haechan mengusap kepala nya yg sedikit berdenyut akibat digeplak jeno.
.
.
.
.
.
Hosh.. hosh..."Haechan anjir! Kenapa gak bilang sih dia diantar bapak nyee?!" Yangyang tak kuasa lagi berlari, kini dia duduk rehat bentar di halte.
Napas nya ngos ngosan, karena jam sudah hampir telat dan dia berusaha mengejar waktu. Apalagi jika guru sudah mode lapor ke ortu, bisa bisa yangyang jadi penonton VIP konser solo emak nya sendiri.
Bayangin nya aja bikin yangyang merinding.
"Haduh, bengek napas gue..."
Sebuah mobil sedan hitam terparkir ditepi jalan, yangyang gak kaget mungkin ada yg mau singgah beli sesuatu di toko dekat halte.
Pas pemilik mobil keluar, yangyang cuma bisa melotot dan memalingkan wajah nya.
Seorang pria dengan setelan jas rapi, dasi terjuntai dileher nya dan rambut yg ditata hair up.
"Telat?"
"Heyy lihat saya.. pura pura gak kenal??"
Yangyang merutuki diri nya sendiri, kenapa bisa bertemu lagi dengan seorang Qian kun. Iya sih ganteng, tajir, dan tipe dia banget tapiii yangyang gak mau jadi bahan omongan dan ejekan gara gara dibilang dekat sama cowok berumur.
"Ehehe kak kun? Iya nih kak.."
"Yaudah ayo bareng saya! Saya antar.."
"Gapapa kak makasih, lagian juga kak kun mau berangkat kerja kan?"
"Iyaaa arah kita sama, jadi gapapa.. ayoo nanti kamu makin terlambat.."
"..ape nih kok dia tau searah sih? Wahh patut dicurigai nih.."
"Mikir apalagi? Saya gak culik kamu kok, kamu bukan tipe saya.."
"..what?! Kurang ajarrr, ishh pen gue apain nih orang tua!"
"Iyaa kak.."
Kun membukakan pintu bagian depan, dan yangyang cuma cengar cengir tapi dalam hati malah mengumpat untuk si kun ini.
Tidak ada obrolan sepanjang perjalanan, sampai akhirnya mereka sampai tepat didepan gerbang.
"Makasih kak kun.." Yangyang udah tancap gas pen cepat cepat kabur.
"Eh tunggu, siapa bilang gratis?"
"..hah?! Udah gue duga, nih om om qda mau nya.."
"Apa kak?"
"Masukkan nomor kamu ke hp saya.."
"Hah??"
"Iyaa, yg bener yaa nomornya.." kun memberikan benda pipih pintar itu ke yangyang hanya plongo, tapi hati sudah bergetir pengen banting barang.
Setelah memasukkan nomornya, kun tersenyum manis yg bikin yangyang hampir oleng padahal tadi misuh misuh kesel.
"Yaudah saya pamit, sekolah yg bener.." kun juga sempat mengusap rambut yangyang, lalu dia kembali ke mobil.
Yangyang buyar seketika saat bel masuk tiba tiba berbunyi, dia segera ke kelas nya.
Saat sampai dikelas, yangyang langsung geplak haechan pake tas nya. Haechan nyengir aja karena tau dia salah.
"Lo pen gue gigit tau gak?! Ngapa gak ngomong pagi pagi sih kalo lo diantar??"
"Sorry yang, tadi tiba tiba motor gue bocor kayaknya digigit bella deh peliharaan emak gue.."
"Ishh pengap gue lari lari.."
"Lari lari apaan?? Gue liat lo dianter om om tadi.." yangyang melotot, lambe haechan nih nerbenerr yee. Dahlah ngomong suka pake highnote.
"Hushh mulut lo setan!" Cepet cepet yangyang bekep tuh mulut.
"Mmpph-- asjsjdjfjfj--- huhh napas guee, iye iyee gue diem.." haechan sampai kehabisan napas, mulut dan hidung nya dibekep yangyang pake dasi abu abu SMA nya.
"Tapi bener itu sugar daddy lo??" Tanya haechan lagi, tapi agak berbisik.
"What?! Yangyang ada sugar daddy???"
Renjun yg baru nongol diantara mereka, langsung dibekep yangyang dan haechan bersamaan.
#saverenjun😌✋
Tbc.
--------------------------------------Vote nya juseyo~
👇

KAMU SEDANG MEMBACA
hate but rich- [ KunYang ]
Fanfiction"gue benci sama dia! tapi... Untung dia kaya" -lyy start - 221220 end - ⚠️ BxB ⚠️