Om

225 33 6
                                    

"lo mau jam berapa pulang?" Ucap haechan agak sedikit teriak, karena bising sebuah club yg tengah ramai saat malming ini.

"Bentar lagi.. lo mau pulang emang nya?" Tanya balik teman nya.

"Iya, pacar gue otw jemput nih.."

"Oh oke deh, gue balik sama renjun ntar.." tak lama, benar saja pacar dari haechan ini menjemput. Sedikit agak sinis karena tak suka pacar nya dugem seperti ini.

"Santai ajee kali kak mark.. haechan gak selingkuh kok.." ucap goda teman haechan, mark hanya mendengus dan meminta haechan untuk cepat siap siap pulang.
.
.
.
.
.
"Makasih ya njun.."

"Yoi! Gue balik ya yang.." renjun menggas motor nya dan meninggalkan halaman rumah Liu yangyang.

Ini sudah pukul 2 pagi, dan yangyang akan mengendap endap masuk kerumah. Dia memiliki seorang ibu yg kalo marah sangat menyeramkan, bahkan yangyang harus bersembunyi dibalik tubuh ayah nya untuk selamat.

Kreiittt..

"Hm?"

"ASTAGA, MAMA!" yangyang kaget, ibu nya sudah duduk kalem diruang tamu dengan wajah dipasang seseram mungkin.

"Darimana kamu?? Astagaa yangyang kamu inii ini sudah jam 2 tapi baru pulang??"

"Maa, ini kan malam minggu ya wajar dong.."

"Tapi.. kamu itu masih remaja, belum lagi mau ujian.. kamu bukan nya fokus malah..."

"Hishh mama ngomongin itu mulu, lagian Yangyang gak mabok.. yangyang cuma party ajaa"

"Yangyang kamu udah berani melawan mama?!" Dejun sudah hilang kesabaran, walaupun yangyang anak tunggal nya tapi dia tidak mau memanjakan nya tentunya.

"Sudahlah sayang.."

"Papa! Liat deh mama marah² sepagi ini??" Ngadu yangyang pada ayah nya.

"Belain aja terus anak kamu, kapan berubah nya kalo dimanjain mulu??" Dejun pasrah, dan malah ngambek.

"Sshh berantem nya udahan yaa, besok ajaa kita omongin.. sekarang saatnya tidur.. oke?" Hendery mengusap kepala sang anak lembut dan yangyang pun tanpa basa basi langsung ke lantai 2 menuju kamar nya.

"Kamu manjain dia lagi?!"

"Sstt udahh, tidur ayo tidurr besok aja kita ngomongin dia yaa.." dejun akhirnya mau dibujuk dan mereka pun tidur.
.
.
.
.
.
Yangyang jam 6 ini sudah keluar rumah untuk jogging keliling komplek, sudah jadi rutinitas sehat nya setiap Minggu.

Tapi dia kini juga jogging disekitaran jembatan tol besar, karena pemandangan sungai dan gedung tinggi nya sangat bagus.

Istirahat sebentar sambil meneguk air mineral yg dia bawa, lalu dia kedatangan orang lain juga duduk didekatnya.

Yangyang melihat sekilas, tampak pria berumur tapi keliatan masih bugar dan muda. Semakin diperhatikan, pria itu semakin tampan dengan keringat yg dia lap dengan sapu tangan itu.

Semakin diperhatikan lagi dan lagi, ada 6 kotak yg tercetak oleh kaos tipis yg dia pakai.

"Astaga! Mata gue banyak setan nya.." yangyang menyadari mata nakal nya ini dan segera membuang pikiran kotor diotak nya.

Yangyang beranjak dari duduknya, karena mau lanjut jogging lagi. Tapi...

"Boleh minta air nya? Saya lupa bawa tadi.."

"Hah?!"

"..sembarangan nih om om, minta air ke orang asing.."

"Tapi air saya sisa dikit om.."

"Maaf, om?"

"Hehe, saya duluan ya om.. permisi.." yangyang langsung berlari secepat kilat, dia sudah salting duluan.

"Hah? Gue setua itu emang?" Pria tadi hanya menggeleng tak percaya, dia dipanggil om oleh remaja tadi.







---------------------

Cailah om kun xixixi 😂🤭

Votment juseyo~
👇

hate but rich- [ KunYang ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang