Scare Thorn

1.3K 189 111
                                    

"Solar, jadi populer enak gak?" Pertanyaan yang dilontarkan Blaze hari itu membuat Solar tersenyum sinis.

"Tentu saja! Apalagi kalau di kejar oleh para fans iru sangat menyenangkan!"

"Tapi kau masih kalah poluler dari Halilintar" perkataan sepontan Blaze sukses menohok Solar hingga sang empu terbatuk. Bisa-bisa nya ia memiliki sahabat gak ada akhlak seperti Blaze.

"Ck... akan kubuktikan kalau aku lebih populer dari Halilintar!" Blaze mengerjapkan matanya berusaha mencerna kata-kata Solar sebelum tersenyum jahil.

"Kalau begitu coba takuti manusia ini" sebuah hologram mulai muncul dari meja cafe. Solar menatap manusia itu dengan teliti sambil mengerutkan dahi. Dia hanya manusia biasa lalu apa istimewanya?

"Kalau kau berhasil maka kau akan lebih populer dari Halilintar!" Senyum sinis mulai mengukir di bibir Solar. Ini tidak akan sulit. Hanya perlu menakuti seorang manusia biasa. Dan manusia itu hanya makhluk bodoh yang mudah takut.

"Aku terima tantanganmu, Blaze"

Boboiboy milik
Animonsta

Cerita murni dari kepala saya

Request
hikmah2004

[Scare Thorn]
.
.
.
.
.
❄HAPPY READING❄

"Kak Gempa!! Kaos kaki Thorn hilang!!" Gempa terlihat tersenyum masam saat namanya di teriaki oleh adik laki-lakinya. Bukan tanpa alasan dia seperti itu. Karena ini sudah ke-3 kalinya adiknya itu meneriaki namanya.

"Mama!! Thorn berisik!!" Yaya, ibu dari kedua kakak adik itu hanya menggelengkan kepalanya tidak mengerti. Kedua anaknya itu selalu saja saling meneriaki setiap pagi sehingga Yaya terpaksa memakai penutup telinga agar tidak mendengar teriakan cempreng milik kedua anaknya.

Beruntunglah Boboiboy suami Yaya dan ayah dari kedua anak itu tidak berada di rumah. Karena jika sang suami ada di rumah, dia juga akan ikutan meneriaki kedua kakak adik itu. Bahkan pernah sampai di datangi dengan ketua RT karena mengganggu ketentraman masyarakat.

"Gempa!! Thorn!! Ayo sarapan!!" Pertengkaran itu akhirnya berakhir dengan teriakan Yaya yang berasal dari dapur. Kedua anak itu terlihat berlari bersamaan dan saling dorong-dorongan untuk mencapai dapur. Yaya hanya mendesah lelah melihat hal itu. Turunan siapa sifat mereka yang menyebalkan itu?

"Kau lihat Thorn? Mama lebih sayang padaku bahkan hari ini dia memasakkan omelet untukku"

"Mama lebih sayang Thorn!! Mama juga masakin nasi goreng untuk Thorn!!"

"Ayolah Thorn! Bukankah sudah jelas kalau Mama lebih menyayangi kakak di bandingkan anak bandel sepertimu"

"Mama!! Kak Gem jahat!!"

Baiklah...
Pagi ini tidak ada sedikitpun namanya ketenangan karena ulah kakak adik yang tak bisa diam.

*****

Gempa dan Thorn sama-sama bersekolah di SMA pulau rintis. Gempa saat ini menduduki kelas 3 SMA sedangkan Thorn kelas 1 SMA. Jarak mereka tidak terlalu jauh kok. Hanya 2 tahun. Tapi kelakuan mereka berdua sudah seperti bocah.

Menurut Thorn, Gempa itu penipu.

Di sekolah, kakaknya itu mampu bersikap kalem dan ramah. Berbanding terbalik dengan di rumah. Kakaknya itu sudah seperti ayam jantan yang bertelur. Tapi tunggu dulu... ayam jantan bisa bertelur?

"Lihat aja nanti kak Gempa! Akan Thorn balas nanti" sepanjang lorong menuju kelas yang sepi. Thorn tidak henti-hentinya mendumel tidak jelas. Dirinya benar-benar kesal, pasalnya kakaknya itu meninggalkannya begitu saja tadi pagi.

Beruntung sekolah tidak terlalu jauh dari rumah. Jadi dirinya tidak perlu diantar oleh sang ibu.

Tak jauh dari tempat Thorn mendumel tidak jelas. Ada sesosok makhluk gaib yang tersenyum sinis. Dia sudah menunggu saat ini. Akan dia takuti Thorn seperti niatnya sebelumnya datang ke dunia manusia.

Solar, sang pelaku langsung menjatuhkan sebuah buku yang berada di dalam loker. Thorn tersentak kaget. Manik emerland miliknya menatap buku yang jatuh dan loker yang terbuka. Solar tersenyum sinis. Pasti nantinya manusia itu akan berteriak dan berlari ketakutan.

Solar sudah menajamkan pendengarannya untuk mendengar teriakan manusia itu. Tapi tunggu dulu... kenapa gak ada suara teriakan?

"Huffft..... pemilik loker ini gak pandai nyusun buku apa?! Sudah loker nya tidak di kunci lagi! Bla...bla...bla" Solar menutup telinganya rapat-rapat saat mendengar suara omelan Thorn yang sedang mengemasi buku yang ia jatuhkan. Lupakan saja! Rencana pertama tidak akan mempan.

*****

Jam istirahat telah tiba. Solar akan kembali melancarkan aksinya. Dari kejauhan terlihat jelas dari kejauhan Thorn yang sedang mengobrol bersama sahabatnya, Taufan.

Okey...
Ini rencana Solar yang berikutnya. Dengan cepat Solar melesat melewati mereka hingga tidak sengaja menyenggol Thorn dan bekal yang di tangan Thorn terjatuh di lantai. Manik emerland milik Thorn berkaca-kaca ketika melihat nasi goreng buatan ibunya berceceran di lantai.

"Huwaaaa!!!! Taufan jahat!!" Manik safir milik Taufan seketika mendelik horor. Dia saja tidak tau apa yang terjadi. Dan di waktu yang bersamaan Gempa kebetulan lewat di lorong itu. Sehingga Taufan harus di seret ke ruang BK atas kesalahan yang tidak ia lakukan dan Solar memilik kabur dari kesalahannya itu.

*****

Jam sudah menunjukkan pukul 08:12 PM. Rata-rata warga pulau rintis sudah mendiami rumahnya masing-masing. Thorn baru saja pulang dari rumah Ice karena adanya tugas kelompok. Jalan yang telah sepi bukan halangan untuk Thorn pulang.

Justru ini kesempatan Solar untuk menakuti Thorn. Solar langsung mengganti wujudnya menjadi mengerikan dan berjalan terseok-seok mendekati Thorn.

"Khi...khi...khi" langkah Thorn terhenti ketika melihat sosok Solar yang mengerikan berada di depannya. Kali ini pasti berhasil Solar yakin itu!

Tapi di luar dugaan, Thorn hanya menatap Solar dengan tatapan datar dan mengambil ponselnya yang berada di saku celananya. Solar mengerjapkan matanya bingung ketika melihat gerak-gerik Thorn. Apa anak itu mau menghubungi kakaknya?

"Halo! Apa ini dari rumah sakit jiwa? Di jalan dekat supermarket saya menemukan orang gila yang tersesat! Di jemput ya pak kasihan dia nanti di gebukin preman lagi" dan sejak saat itu Solar memilih pensiun dari menakuti para manusia-manusia.

END
.
.
.
.
OMAKE

"Solar!! Nakutin manusia yuk!"

"Gak mau"

"Eh? Kamu gak mau ngumpul poin untuk populer?"

"Lebih baik aku begini saja daripada populer, Blaze"

"Hah?"

Nista banget si Solar:D

Maaf ya Solar^^ dan maaf untuk hikmah karena ceritanya sedikit berbeda dari request:3

Scare ThornTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang