Kak Minho

85 8 7
                                    

Malamnya gue gak bisa tidur.

Gue tipe orang yang paling gak bisa tidur di tempat asing, apalagi sendirian. Bahkan gue pernah nangis pas pindah kamar, padahal masih satu rumah loh. Dan sekarang, gue juga gak bisa tidur karena gue gak pernah tidur di kamar Kak Minho sama sekali sebelumnya.

Sepinya malam bikin gue mau nangis aja rasanya. Bukannya takut, cuma ngerasa gak nyaman aja gitu.

Gue mencoba menutup mata, biar bisa tidur, tapi tetep gak bisa. Sampai akhirnya gue nangis diem-diem.

Tanpa gue sadari, seseorang membuka pintu kamar.

"Loh, kamu belum tidur?"

"Kak Minho?" Gue buru-buru ngehapus air mata gue dan beralih duduk.

Kak Minho duduk di tepi ranjang dan menatap gue bingung, "ehh, kamu kenapa nangis?"

"Eng-enggak, aku gak nangis kok." Sergah gue.

"Ini pipi kamu basah." Kak Minho mengusap pipi gue, "ada apa hmm?"

"Sebenernya, aku, aku gak bisa tidur di tempat asing, Kak. Maksudnya, aku kan gak pernah tidur di kamar kamu biasanya kan di kamar Ayen, jadi ya gitu." Ucap gue lirih.

"Kenapa gak bilang dari tadi?"

"Mau pindah ke kamar Ayen? Biar Ayen sama aku pindah ke sini." Lanjutnya.

Gue menggeleng, "jangan, kasian Ayennya kalo dibangunin."

Kak Minho menghela napas, "aku temenin tidur di sini mau?"

"Maksudnya kamu tidur di kasur, aku di sofa sana." Lanjutnya.

"Gak usah, Kak. Badan kamu nanti bisa pegel-pegel kalo tidur di sofa."

"Enggak kok, tenang aja. Kamu sekarang tidur, aku tungguin. Kalo kamu udah tidur baru aku pindah ke sofa, aku gak akan ninggalin kamu." Dia menatakan bantal untuk gue.

Gue tersenyum ke Kak Minho, "makasih."

"Iya, ya udah tidur!"

Gue berbaring lagi, Kak Minho sedikit naik ke ranjang dan duduk senderan ke kepala ranjang. Dia mengelus kepala gue biar gue cepet tidur.

"Kak." Panggil gue di saat udah mau merem.

"Hmm?" Kak Minho menatap gue sambil terus mengusap kepala gue.

"Aku cinta kamu."

Kak Minho tersenyum, "iya, aku tau kok. Aku juga cinta sama kamu."

Gak tau kenapa, cuma pingin ngucapin kalimat itu aja rasanya.

Pernah gak saking sayangnya ke seseorang sampai nangis karena udah gak paham lagi sama perasaan yang udah sayang dan cinta banget? Nah, itu yang gue rasain ke Kak Minho.

Karena usapan di kepala gue, akhirnya gue bisa tidur.

Gue kebangun sekitar jam dua. Gue kaget pas lihat Kak Minho tidur di samping gue dengan posisi duduk, persis sama posisi semalem pas nemenin gue.

Aduh, itu lehernya apa gak sakit?

"Kak, sini tidurnya, jangan gitu." Gue bangunin Kak Minho buat ganti posisi tidur.

Dengan mata terpejam, Kak Minho menuruti gue dan tidur berbaring di ranjang. Gue selimutin dia dan gue duduk di tepi ranjang.

Karena ngerasa laper, gue pergi ke dapur. Sebenernya tadi malam udah makan, tapi karena makannya dikit jadi gue sekarang udah ngerasa laper.

Gue denger ada suara di dapur, pas gue sampai di sana ternyata ada Kak Felix yang lagi masak mie instan.

"Kak Felix?"

BABYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang