Jalan?

55 10 1
                                    

"Ji, gue pinjem motor dong!"

Kak Jisung yang lagi ngemil sambil nontonin Kak Felix main game langsung menoleh mendengar teriakan Kak Minho.

Dia mengunyah makanannya dengan cepat, "mau kemana?"

"Jalan."

"Sama Cleiya?"

"Yoi."

Kak Jisung mengangguk, "tuh di atas meja ambil aja. Tapi isiin bensin sekalian."

Kak Minho mendengus, membuat Kak Jisung langsung tertawa.

"Ati-ati lo Kak bawa cewek!" Teriak Kak Felix tanpa mengalihkan pandangannya dari layar komputer.

"Pasti. Kalo gitu kita pergi ya. Bye!"

"Dadah!" Gue melambaikan tangan pada Kak Jisung dengan alay. Udah biasa gue alay-alayan sama dia soalnya.

Kak Minho langsung narik tangan gue, "ayo!"

Gue lihat Kak Jisung menggelengkan kepalanya karena perilaku gue dan Kak Minho, lalu dia kembali fokus pada makanannya dan game Kak Felix.

Gue dan Kak Minho langsung berangkat. Gak tau juga sih mau jalan kemana. Buat gue, kemana pun asalkan sama Kak Minho gue ngikut aja.

"Kita beli bensin dulu ya." Ucap Kak Minho.

"Iya. Daripada nanti aku disuruh dorong." Gue terkekeh.

Kak Minho ikut tertawa kecil, "gak bakal aku suruh kamu dorong. Kalo keabisan bensin kamu naik aja, biar aku yang dorong."

"Bisa aja bikin aku baper." Gue tertawa, Kak Minho pun ikut tertawa.

Gak lama kita sampai di SPBU, gue pegangan pundak Kak Minho berniat turun dari motor.

"Ehh mau kemana?" Kak Minho pegang tangan gue di pundaknya.

Gue bingung, "ya turun."

Kak Minho tertawa, mas-mas yang mau ngisiin bensin juga hampir ikut ketawa.

"Tangkinya ada di depan gak usah turun."

Malu banget, gue langsung balik duduk dan meluk Kak Minho dari belakang. Agak menunduk nyembunyiin muka gue di tengkuknya.

Setelah selesai isi, kita lanjut pergi. Gue lepas pelukan gue ke Kak Minho.

"Kok dilepas pelukannya?"

"Sini peluk lagi." Tangan gue ditarik buat meluk dia lagi dari belakang. Gue nyenderin dagu gue di bahu Kak Minho.

"Kamu pingin kemana?" Tanyanya.

"Gak tau. Kemana aja asal sama kamu." Gue tersenyum sendiri.

Kak Minho terkekeh, "mulai bisa gombal ya."

"Iya dong. Pacar siapa dulu?"

"Emang kamu pacar siapa?"

Kak Minho mulai usil bikin gue agak kesel, tapi gemes juga. "Oh iya lupa, kan aku jomblo. Besok mau cari pacar ah."

Kak Minho mendengus, "pacar aku! Gak usah ngadi-ngadi mau cari pacar lagi!"

"Apa iya?"

"Iyalah!" Ketusnya.

Gue langsung ngakak, "kok jadi kamu yang kesel? Harusnya aku dong, kamu tadi gak ngakuin aku."

"Kan aku bercanda doang. Aku gak suka kamu ngomong mau cari pacar kayak gitu."

"Aku juga cuma bercanda, maaf yaa ... Mana mungkin sih aku duain cowok kayak kamu? Bego banget dong aku."

Kak Minho mengelus tangan gue di perutnya. "Kamu gak bego Sayang, kan gak duain aku hehe."

BABYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang