Hii! Ini part terakhir yaa, jadi please ramein👉❤👈
happy reading🌻
.
DuarrDuarrr
"Yeyy!!" anak itu bersorak riang melihat kembang api yang begitu banyak menghiasi langit tahun baru ini.
Anak itu melompat-lompat riang dan bertepuk tangan. Matanya berbinar menatap kembang api yang banyak. Pemandangan kota yang dihiasi kembang api itu, terlihat sangat meriah dari rooftop rumah berlantai dua ini.
"Ayah, Bunda, liat! Kembang apinya banyak bangett!!" seru anak itu.
Sepasang suami istri itu tersenyum lembut melihat kebahagiaan yang terpancar di wajah little boy mereka.
"Udah?" tanya Tasya kepada Devan.
Devan mengangguk dan memberikan lampionnya kepada sang istri. Setelah diterima oleh Tasya, Devan pun mengambil alih balita di gendongan Tasya dan dibawanya ke gendongannya.
"Come on," ajak Tasya dan diangguki Devan. Mereka berdua berjalan mendekati putra mereka.
"Wahh, itu apa Bunda??" tanya anak laki-laki yang berusia hampir 5 tahun itu.
"Namanya lampion, yuk terbangin"
"Hanya satu?"
"Ada lagi" jawab Devan.
"Alvin mau nerbangin satu!! Kasi Alvin, Bundaa" rengek anak itu.
Tasya terkekeh pelan dan mengangguk. Dia pun berjongkok menyamakan tingginya dengan sang putra.
"Yuk terbangin bersama" ajak Tasya.
"Ee make a wish, Bunda?" tanya Alvin dengan tatapan polos dan menggemaskannya. Wajahnya sekilas mirib dengan Devan, dan sikapnya sangat sama dengan ayahnya itu. Sering kali Tasya merasa jengkel karena anak dan suaminya yang sering bersekongkol untuk menggodanya.
Mendengar pertanyaan putranya, Tasya menganggukkan kepalanya. "Pejamkan matanya, terus Alvin katakan wishnya"
Alvin mengangguk semangat dan memejamkan matanya. "Ya Tuhan, Alvin mau Ayah berhenti nyakitin Bunda, kasian Bunda sering teriak malem-malem. Hukum aja Ayah Alvin. Amin...." Setelah selesai mengucapkan doanya, Alvin mengusapkan telapak tangan mungilnya ke wajahnya.
Tasya dan Devan melongo mendengar doa Alvin. Devan bingung sendiri, kapan dia pernah nyakitin Tasya hingga Tasya teriak? Ia bahkan tidak pernah kasar kepada istrinya itu.
"Heh, apa maksud kamu? Kapan Ayah nyakitin Bunda?" ketus Devan.
Tasya juga menatap putranya bingung. Sedangkan Alvin memicingkan mata bulatnya kearah Devan.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Life With Him [End]
Teen Fiction• BELUM DIREVISI !! • Tasya terpaksa menikah di usia yang masih sangat muda karena alasan yang begitu konyol menurutnya. Lelaki yang ia nikahi adalah lelaki yang menurutnya sangat menyebalkan namun mempunyai banyak kelebihan. Banyak penggemar dan pr...