SAMPUL MERAH (#4)

5 2 0
                                    

Sorry baru slese UAS ❤

Tahun Keempat

"Tidak ada patah hati yang paling mengecewakan,dari pada patah hati dari laki laki yang kita panggil ayah"

Duduk merenung didepan teras rumah,senyuman si gadis kecil nampak di bumbui rasa sedih melihat sekawananya memainkan loncenh spedanya sambil tertawa bahagia.

Rasa ingin memiliki muncul,namun ia sadar kepada siapa ia harus meminta,sedangkan sang ibu bukanlah pohon huang.

Suatu hari saat berangkat dengan tas pink dikeranjang spedanhmya,dengan seragam merah putih ia mengayuh speda miliknya dengar raut muka yang sangat bahagia,di tambah ia mengayuh speda dengan segerombolan kawanannya.
Begitulah hayalan si kecil.

Pengharapan terbesar hanya pada sang ayah,ayah menjajikannya speda untuknya.
Tiap hari ia selalu menunggu kedatangan speda dari sang ayah.
Hari berlalu,minggu berlalu,bulan berlalu,speda yang ia tunggu tidak kunjung datang.
Bahkan sampai tahun berikutnyapun barang otu tak kunjung datang,bahkan tanpa kabar sedikitpun dari sang ayah.

Sungguh patah hati si gadis kecil. Ia hanya mampu memandangi dan menghayali diri sedang mengayuh speda seperti kawanannya.
Hatinya begitu sakit karena sang ayah,dan lagi lagi ia jatuh sakit.

Memang benar kata orang,terlalau berharap pada manusia itu sangat tidak diperkenankan,malah luka yang didapatkan.

Jangan lupa kasi bintang ya 🥰

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 25, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Sampai Jadi ManusiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang