Chapter 02 - Unexpected Night

9.8K 510 56
                                    


༺♤༻

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

༺♤༻

Liam menoleh ke samping. "You shouldn't be here."

Liam menegakkan tubuh, menyentuh kedua tangan gadis itu lalu membalikkan tubuhnya hingga mata mereka bertemu—tangannya sedingin es dalam genggaman Liam, ada keheningan selama beberapa detik dan hanya terdengar air yang menampar kulit mereka.

"Don't tell anyone I'm here, don't tell anyone you saved me. Act like nothing happened when people ask," ucapnya.

Suaranya penuh penekanan seolah dia memohon karena seseorang sedang mengejarnya sehingga membuatnya tidak mampu melawan dan akhirnya memutuskan untuk membunuh dirinya sendiri. Perlahan Liam melepaskan genggaman tangan itu—ada keputusasaan, ada ketakutan dan semuanya ada di wajah cantiknya. Apa yang terjadi padanya? Kenapa setiap bagian di tubuhnya penuh dengan memar seolah gadis itu terbiasa mendapatkannya.

"Why?" tanya Liam seraya mengecilkan volume air agar ia bisa menatap mata biru itu secara jelas. "Kau menangis dan menjatuhkan dirimu ke dalam air, tidakkah kau sadar jika kau salah melompat, pecahan es itu bisa membunuhmu?"

Gadis itu mengangguk pelan. "Semua orang ada di luar dan kenapa hanya kau yang ada di dalam kapal itu, apa yang terjadi?"

"Something I never wanted just happened," bisiknya.

Kening Liam berkerut. "I'll call the police..."

Gadis itu menggeleng dengan cepat. "Aku sudah pernah melakukannya—"

"And?"

"Uang melumpuhkan segalanya."

Liam terdiam. "Apa yang kau inginkan?"

"Jangan katakan pada siapapun bahwa aku disini, hanya itu."

Suara kembang api semakin bersahutan, sorakan orang dari luar semakin kencang bersamaan dengan suara kembang api yang sangat dekat dengan terparkirnya kapal yang terdengar samar dari dalam sini. Tahun sudah berganti tepat pukul dua belas, tepat di mana Liam berdiri di bawah air shower dengan gadis cantik yang telanjang di hadapannya yang terus memandangnya seolah tubuhnya adalah tubuh paling indah yang pernah gadis itu lihat.

"Walt memanggil dokter untuk memeriksa keadaanmu," kata Liam.

Liam tidak bisa mengalihkan perhatiannya dari gadis di hadapannya ini seolah terhipnotis dengan kecantikannya dan ribuan pertanyaan yang bersangkar di kepalanya.

"Katakan pada temanmu untuk tidak membawa dokter ke sini," bisiknya.

"Sudah terlambat, dia akan datang."

Senyuman manis tercetak di wajahnya. "Maka kau harus membiarkannya pulang agar dia bisa menikmati malam tahun baru dan natal bersama keluarganya."

"Itu yang kau inginkan?" gadis itu mengangguk, Liam mengangguk mengerti tanpa melepaskan pandangannya. "Okay, aku akan memintanya untuk pergi. Ada lagi?"

Unexpected Night [new version]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang