happy reading-!
"Kita ngapain sih di sini?" Vano bertanya dengan wajah penuh tanya kepada teman-temannya, pasalnya sudah dari tadi mereka duduk diam di taman belakang sekolah tanpa melakukan apapun.
"Tanya sama pak ketua,"sahut Andra.
Semuanya menoleh ke arah Reynad dengan wajah penasaran,kecuali Adrian. Manusia itu hanya sekedar menoleh ke arah Reynad masih dengan ekspresi datar miliknya.
"nunggu apa?!" Ucap Raka,Vino dan Vano bersamaan.
Mereka bertiga ini udah kaya anak kembar tiga,cuma wajahnya saja yang berbeda. Dilihat dari segi sifat mereka itu sama, sama-sama jahil, sama-sama julid,dan sama-sama bu-a-ya!
Reynad memandang teman-temannya yang masih menatap dia dengan tatapan penuh tanya, Reynad menghela nafas lalu menjawab "Keysha."
Semuanya tercengang. Terutama ketiga buaya-,ehh..terutama si kembar dan juga Raka maksudnya.
Mulut Raka terbuka lebar. Dia tidak salah dengar kan? ketuanya itu tadi menyebutkan nama Keysha? Telinganya masih berfungsi dengan baik,jadi tidak mungkin dia salah dengar.Jadi dari tadi mereka menunggu seorang gadis?
"Kalian janjian ketemu di sini Rey?"
Reynad berfikir sebentar, menimang jawabannya. Apakah pesan yang di kirimkan dia semalam bisa di sebut janjian? Cowok itu mengedikkan bahunya."Iya, mungkin."
Jawaban Reynad membuat Raka dan yang lain mengerutkan alis, apa maksudnya dengan kata mungkin?
"gini gini. Lo bilang gimana ke Keysha?ini masalahnya kita udah nunggu dari tadi dan gak ada tanda-tanda dia bakal dateng." Andra bertanya nada lelah.
Lelah abis ngapain tuh? -someone
Nyangkul sawah 1 hektar! -Andra
Ebuset! Ga patah tu tangan pak? -someone
Tangan gue kan limited edition,bisa di copot trus di pasang lagi -Andra
Itu tangan atau mainan bongkar pasang?
Kembali ke cerita!
"Gue nyuruh dia kesini." jawaban singkat dari Reynad membuat kadar emosi Andra sedikit naik namun anak itu menutupinya dengan senyum paksa.
"Terus Lo bilangnya jam berapa dan dia jawab apa?" Tanya Andra lagi.
"dia nanya gue siapa terus-" Raka memotong ucapan Reynad, "Maksud Lo dia belum tau kalo yang nyuruh dia kesini itu Lo?gitu?"
Reynad mengangguk sebagai jawaban, dan melihat hal itu membuat Raka naik pitam.
'Pen gue cekek tapi ntar gua yang malah jadi rempeyek'
"Kalo begini gamungkin dia dateng" Adrian berdiri dari duduknya lalu berjalan untuk kembali ke kelas sedangkan yang lainnya masih diam.
"Chat lagi coba!Suruh dia cepet kesini."
Reynad diam memandang ponsel yang berada di genggamannya,dia sendiri bingung harus mengirim pesan apa kepada Keysha. Dan yang lebih membuatnya bingung adalah, kenapa dia harus repot-repot meminta gadis itu untuk menemuinya dan menunggu gadis itu disini?
'Gue kenapa?'
Reynad sendiri tidak mengerti mengapa dia melakukan semua ini, yang dia tau hanya dia ingin bertemu dengan Keysha sekarang.
"Lama Lo!" Raka merebut ponsel yang ada di tangan Reynad lalu mengambil jari Reynad untuk membuka lock screen ponsel tersebut setelah itu Raka segera mengirimkan pesan kepada Keysha agar segera datang kesini.
KAMU SEDANG MEMBACA
REYNAD
Teen FictionIni kisah tentang seorang Reynad Jovian Anderson ~ketampanannya bak dewa dalam mitologi Yunani dengan sisi iblis dalam dirinya yang bisa muncul kapanpun ketika dia sedang dilanda emosi, tapi ini bukan hanya tentang Reynad! Ini juga tentang Keyshava...