Sifat sensitifitas perempuan itu seperti cermin.
Makanya tidak jarang perempuan lekat dengan cermin.
Silakan cek, mau berangkat bercermin.
Di tas, cermin. Keluar mobil lihat spion.
Masuk masjid ada kaca, perbaiki lagi, gitukan.
Nah itu normal. Saya tanya pada ibu?
Cermin itu kalau saya hancurkan, saya lempar.
Bisa saya susun lagi tidak bu?
Cermin kalau saya lempar, hancur itu bisa saya susun lagi.
Tapi susunannya itu tidak mampu memantulkan bayangan yang sempurna.
Nah kata orang Arab Al-Mar’ah Kal-mir’ah.
Sensitifitas cermin itu persis seperti perempuan jiwanya.
Kalau perempuan itu tersakiti, terhancurkan dirinya.
Itu bisa cepat memaafkan, tapi sulit melupakan apa yang dia alami.
Sebetulnya dalam setiap ini ada solusinya.
Kalau ibu sedang punya rasa yang dalam.
Bagaimana mengelolahnya, karena tidak mudah.
Karena setiap perasaan perempuan.
Khusunya ibu kepada anak, itu bisa jadi doa.
Kalau ibu sedang punya perasaan yang kecewa pada anak yang dalam.
Arahkan pada doa yang baik.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dakwah Ustadz Adi Hidayat
EspiritualIni tentang kajian, dakwah dan ceramah serta tausyiah Ustadz Adi Hidayat yang pernah saya dengar melalui video dan Insya Allah dapat merubah pola hidup temen-temen. Ini juga dapat membantu kita dalam belajar tentang Agama Islam.