Sekedar Basa Basi Sederhana Tapi Panjang Hahaha

33 4 4
                                    

Okeoke. Ini pertama kalinya aku buat cerpen seperti ini dan dari kemarin gugup sendiri bacanya. Apalagi aku tidak tahu bagaimana hub pernikahan dan kehidupan sex yg sebenarnya, aku takut saat ad org yg sudah menikah justru mikir 'gk mgkn begini sih dlm seks'. Seperti, paham gak sih, hampir semua isinya itu ekhem ekhem ekhem. Kayak rajanya otaknya ekhem terus gitu ya hahaha.

Yah sebenarnya tidak. Mungkin di cerita tidak dibilang. Tapi seperti yang dikatakan. Ratu hanya berada di kamar setiap waktu. Dan waktu berkunjung raja hanya sekitar 2 kali seminggu atau dua minggu. Sesuka dia. And yeah, ratu itu seperti pelacur jadinya tapi versi legal (ini ap yg di otak aku). Makanya ratu bisa tulis surat sebanyak apapun (karena bayangkan aja gaun ratu bisa untuk 'berapa kertas') dan setiap selesai ekhem dia dapat 'kertas baru'.

Aku juga takut sama alasan kenapa perempuan di situ bercodet gak kuat. Ya, memang gak kuat sih. Karena aku masih terus belajar dan niatnya 'menguatkan alasan dan karakter' di cerpen lain, jadi aku tulis di sini saja. Yah sebenarnya aku juga takut pas rewrite tetap gk dapat alasannya.

Jadi, raja punya obsesi sama cwe muda dan cantik. Dia punya pelayan setia yg bisa memudakan cwe setua apapun dengan syarat tidak memiliki luka. Yah, bayangkan saja, hidup 'abadi' di kamar dan hanya melakukan ekhem seumur hidup. Banyak orang menganggap umur panjang adalah berkah, tetapi kenyataannya, hidup sesuai masa adalah berkah yang sesungguhnya.

Karena itu, para orang tua memutuskan melukai anak mereka agar tidak dinikahi raja. Kalau tidak begitu, mereka mau tidak mau memberi anak mereka dinikahi raja ATAU mereka sekeluarga dihukum mati.

Amanat cerita ini seperti di quotes. Cerita ini timbul karena komentar negatif seperti 'diakan udah tua, poligami aja cari cwe yang cantik', 'kok bisa ya cinta sama cwe jelek begitu?'. Walau belum menikah dan gak tau gimana pernikahan itu, aku gemas sendiri bacanya.

Di eps 1 (bukan ending sebenarnya) menurutku itu paling cocok menjadi cerpen. Maksudnya, ending di eps 1 paling sesuai. Karena yah sifat pelayan dan raja memang begitu. Tapi balik lagi. Tujuanku buat cerpen ini bukan itu MESKI ending itu adalah ending yang terlintas pertama kali.

Lalu lahirlah yang kedua (ending sebenarnya).

Oke. Aku sadar banget. Happy ending itu gk cuma berasal dari internal, tapi juga eksternal. Kalau pelayannya diam-diam terus memudakan raja, pasti raja tidak tau rasanya menjadi tua dan jelek. Dan sifat raja takkan berubah.

SEBENARNYA AKU NGAKAK BEGINI LOHHH.

Ratu terlalu panik sampai tidak sadar jika dia bisa dimudakan setelah utusan pulang. Segampang itu hahaha dan dia malah memilih untuk bunuh diri. Dia orang yang labil dan terlalu memuja raja jadi ia takut raja jijik melihatnya dan meninggalkannya (oalah ratu, seandainya kamu berpikir lebih jernih lagi :v). Sebenarnya aku buat episode gimana kalau ratu memilih untuk bebas bukan untuk bersama raja. Bagaimana jika ratu mendatangi utusan dan mengaku sebenarnya. Tapiii aku gk tau cara menyelamatkan ratu saat kepalanya akan dipenggal.

Ngomong2, setelah menulis happy ending, aku sempat berpikir. Setelah ini, pelayan setia bisa memudakan mereka dannn mereka akan kembali seperti keadaan semula. Masalah utusan raja, heiii kalian taukan semua istana punya penyihir masing2. Dia akan maklum masalah muda-tua pasangan kekasih ini. Utusan raja datang hanya untuk membela ratu kalau2 ratu memang dikurung terus dan tidak mendapat hak di dalam istana. Masalah tuanya ratu yang mendadak jadi muda, itu bukan urusan dia dan dia tau itu.

Maka dari itu aku menambah di akhir. Sebuah kalimat kalau 'raja tidak membutuhkan mantraku lagi' kira2 begitu.

Oke balik ke awal (membicarakan sikap pelayan di ending 1). Aku sempat berpikir kenapa pelayan setia ini tetap mau melakukan tugasnya, selain karena dia 'setia'. Kalau dia memang pelayan setia, masa sih dia membiarkan tuannya berlaku buruk? Dan aku menemukan jawabannya. Pelayan tersebut menyimpan rasa.

Oke. Di situasi yang lain. Kalau mis pelayan memang setia ke raja dan ingin raja kembali ke jalan yang benar. Apa yang akan ia lakukan? Didukung oleh keadaan, pelayan tidak memudakan raja dengan beberapa alasan agar raja percaya padahal supaya raja menyadari bahwa tua dan jelek bukan masalah.

Yah itu saja. Satu hal yang kusadari saat membuat cerpen ini (hal yg tdk pernah kurasakan saat membuat cerpen lain) adalah... ending ditentukan oleh internal dan eksternal.

Happy ending karena sikap pelayan, ratu yang memilih untuk curhat di surat (dibandingkan bundir), dan raja yang akhirnya luluh.

Sad ending karena sikap pelayan, ratu yang bundir, dan raja yang tidak berubah.

Sekian. Terima kasih untuk waktunya, para pembaca. Maaf kalau di sini pun ucapanku sukar dimengerti. X.

Ratu Yang MalangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang