Suatu pagi yang cerah di kompleks perumahan elit di pusat kota Bangkok, semua terlihat damai dan tentram, semerbak harum bunga-bunga bermekaran, kicauan riang burung di sarang, embun pagi yang meluncur bebas di atas dedaunan, sungguh membuat perasaan menjadi te-
"APOOOOONNNNN!!! SINI KAU!!!"
... nang.
"Tidak kena wleeee wleee, ayo sini sini kalo berani!"
"KEMBALIII!!"
Seorang anak... Maksudnya remaja laki-laki berlari, berusaha menghindari berbagai macam barang yang melayang menuju ke arahnya, bersiap untuk mencium punggung putih polos miliknya.
"APONNNNNN!!!"
Dia tidak sendirian, seorang remaja laki-laki lain mengekor di belakang, membawa bermacam-macam barang layaknya toko klontong berjalan, ada panci beserta tutupnya, sendok sayur, wortel, buncis, bayam, kol, lada, garam, gula..... Tunggu dulu, ini bukan acara mistirchif.
"Abang! Kalau kau tidak berhenti mengejarku, aku akan mengadu pada Papa!"
"KALAU BEGITU KEMBALIKAN JENNIE KU!"
"Jennie mu? Abang, sadarlah! Bahkan kecoa di kamar mandi pun muntah melihat kau setiap hari berhalu ria, aku melakukan ini demi kebaikanmu!"
"Pon, kau punya cermin di kamarmu! Gunakan cermin itu dengan baik, bagaimana denganmu yang memajang foto-foto Demplon di kamar dan menulis dunia fantasimu sepanjang hari?!"
"Abang!! Kau...."
Remaja yang bernama Apon dan seseorang yang dipanggil Abang itu terus beradu argumen, tidak menyadari di hadapan mereka ada seseorang yang baru saja kembali dari minimarket, memperhatikan mereka sejak beberapa menit yang lalu dan...
PLETAK TUK TAK TUK TAK *asek asek joss
"Kalian ini! Sudah remaja tapi kelakuannya masih seperti bocah TK!"
Yang dimarahi hanya meringis kesakitan setelah bogeman manis mencium kepala mereka berdua, keduanya menoleh dan bergidik ngeri melihat seseorang di hadapan mereka
"Papaaa" Apon mencoba menggunakan jurus puppy eyes nya dan memeluk seseorang itu yang ternyata adalah papa mereka
"Papaaa, Abang terus mengejar Apon hanya karena Apon meminjam kaleng pepsi miliknya"
Abang melotot, tak percaya dengan apa yang keluar dari mulut Apon
"Apa yang kau katakan dasar adik lucknut! Kau memutar balikkan fakta! Tidak paa, Apon menculik Jennienya Abang, hiks kejam sekali"
"Aku hanya meminjam saja!" Apon tidak terima
"Kau menculiknya!"
"Kau yang tidak bisa berhenti berhalu!"
"Kau!"
"Kau!"
Mereka berdua terus beradu argumen, Papa menarik napas panjang...
PLETAK TUK TAK TUK TAK *dum tak dum tak joss
Bogeman Papa mendarat mulus di kening Abang dan Apon, membuat mereka berguling-guling seperti kambing guling *jadi laper...
"Sudah sudah, ayo pulang!" Papa berjalan mendahului mereka
"Tapi pa..."
"Tidak ada tapi tapian, ayoo pulaangg!" Papa pun terpaksa menarik telinga keduanya dan berjalan pulang, mengabaikan rintihan mereka
Krik... Krik...
Fiuh akhirnya... Sungguh pagi yang sangat tenang ya, dan selamat pagi duniaaaa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Keluarga Melon
FanfictionKehidupan rumah tangga yang harmonis dibumbui dengan keriwuehan hampir setiap hari dan dibungkus rapi untuk memori