How The Melon Began ( I )

131 30 0
                                    

"Apa yang harus kita lakukan bang?"
Abang dan Apon baru saja pulang sekolah, kenapa mereka bisa pulang bersama? Karena mereka satu sekolah, kenapa satu sekolah? Ya gatau kok tanya saya, tapi kata papa waktu itu dapat diskon 100% free uang gedung dan spp buat dua anak, jadi sekalian deh berdua, selain itu uang jajan mereka juga bisa dibagi dua.

*Ini papa hemat atau pelit deh? Dibagi dua terus.

Wait wait, apa kalian penasaran dengan the melon's siblings ini? Oke, sekilas mengenai dua anak resek kesayangan daddy, daddy aja nih? Iya, soalnya papa lebih sayang sama anak tetangga *aduh terlalu jujur.
Abang dan Apon bukan anak-anak biasa, karena mereka anak SGM, bukan sinting gendheng miring ya tapi seksoy ganteng menawan, selain itu mereka juga sering meresahkan para anak tetangga karena nilai-nilai sekolah yang tinggi macam burj khalifa, maklumlah yang punya otak kelewat pinter, heran...mereka dapat otak itu darimana...?

"Kalian mau makan apa?" Papa sedang memasak sarapan

"MAU UDANG!" kompak juga mereka

"Udang terooosss, yang lain gamau?"

"Skip pa" skip skip, udah macam cerdas cermat

"Hadeh, kalian emang otak udang ya!"

Oh jadi seperti itu gaiseu...

Ngomong-ngomong, sedang apa mereka disana? Bersembunyi dibalik semak-semak, cosplay jadi batu?

"Kita tinggal tanya ke daddy, apa susahnya?" Abang melihat gulungan kertas yang digenggamnya

"Tapi kau yang bilang ya bang"

"Iya gampang deh" Abang memasukkan gulungan kertas itu ke dalam tas miliknya

"Nanti kalau ada apa-apa kita kabur dari rumah ya bang"

"Terus nanti kita mau tinggal dimana"

"Di kolong wewe bisa sih"

PLAK! PLAK! DUMPLAK!
*Wah, tangan Apon ringan juga ya

"Aw! Apa yang...kau ini kenapa?!"

"Ada lalat yang bersarang di otakmu bang, aku sudah mengusirnya, berterimakasihlah padaku"

"Kau!" Perang Dunia III baru saja akan meletus jika saja...

"Apanih kok gak ngajak daddy?"

"WAAAAAAAAAAAAAAAAAA SYAITOONNN" Abang dan Apon berpelukan erat, melihat ke satu arah yang sama

"Daddy!" Yang disebut hanya tertawa puas melihat tingkah anak-anaknya

"Haha, maaf maaf" Daddy bersedekap dada, menatap keduanya tajam, membuat mereka gemetaran

"Apa yang kalian lakukan? Daddy pikir kalian pergi ke sekolah"

"Eh, kami memang baru pulang dari sekolah Dad"

"Lalu kalian sedang apa?" Daddy duduk, bersandar di bawah pohon kelapa

Apon dan Abang menghampiri Daddy dan duduk di kedua sisinya

"Jadi begini Dad..."

Flashback

Suasana sekolah di sore hari sebelum bel pulang berbunyi memang yang terbaik, ditambah lagi ada jam kosong di jam-jam terakhir, dijamin riuh sorak sorai menggema ke seluruh ruang kelas, seperti yang terjadi di kelas Apon ini

"Pon! Lempar bolanya!"

"Ayo Aponn!"

"LEMPARAN MAUTTT" astaga...
suara Apon menggelegar bak gledek di siang bolong.

Keluarga MelonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang