How The Melon Began (END)

90 18 2
                                    

Bel pulang sekolah berbunyi, para siswa beranjak keluar kelas dan mulai meninggalkan halaman sekolah, kecuali tokoh utama kita haha siapa lagi kalau bukan Mean... dan Tonnam yang masih melakukan hukuman mereka membersihkan seluruh toilet di sekolah.

"Halo Tonnam, apa kau sudah selesai?"

"Oi, tunggu sebentar. Toilet di sini sangat bau ewhh"

"Sudahlah! cepat selesaikan pekerjaanmu itu atau katakan selamat tinggal ke nasi kuning Mpok Tutik"

"BAIK BOS, TUNGGU SEBENTAR YA" Hadeh bener-bener ya si Tonnam

Mematikan sambungan telepon, Mean duduk di halte bus depan sekolah. Satu jam berselang, Tonnam belum juga kembali dari pekerjaannya, dan sekarang Mean sangat bosan. Kemana Tonnam pergi?

"Eh Nong Mean?" Mean terkejut, dia menoleh dan mendapati pujaan hatinya menuntun sepeda keluar halaman sekolah

"Eh Phi...Plan"

"Kok sendirian? Nunggu jemputan?"

"Eh aku nunggu temen phi, mau belajar bareng hehe" muka dua nih, jangan ditiru ya adek-adek

"Ohh bagus bagus, belajar yang rajin ya, aku kira kalian ada rapat ekskul" Mean menggeleng, tersenyum tipis. Dia tampak memikirkan sesuatu

"Eh udah dulu ya, aku mau pulang, sampai jumpa besok" Baru saja Plan mengayuh sepedanya sebentar, Mean berteriak mengejutkan dirinya

"PHI PLAN" Plan menoleh, Mean berlari menghampiri dirinya

"Besok hari jum'at kan dan kita pulang lebih awal, A-ayo ke rumahku. P-phi ingin meminjam buku catatanku kan? Selain itu aku juga ingin menunjukkan padamu kebun-kebunku" Plan mengerjap, manis sekali. Sedetik kemudian, senyum sumringah menghiasi wajahnya

"Ayooo, aku juga ingin berkunjung ke rumahmu"

"Oke, sampai jumpa besok. Aku akan menunggumu di sini" Plan mengangguk, mengayuh sepedanya dan pulang. Mean merasa sangat bahagia, akhirnya bisa membawa pujaan hatinya ke rumah. Tanpa disadari oleh Mean, kupu-kupu dalam hati seseorang sudah terbang jauh menembus rongga-rongga dalam tubuhnya

"EKHEM! Sudah selesai kencan butanya?" Oh Tonnam di sini

"Oi! kau mengejutkanku" Mean pura-pura memegang jantungnya

"Ewh, hentikan itu anak nakal! Sekarang ayo ke warung Mpok Tutik" 

"Aw perjanjian itu sudah tidak berlaku, kau terlalu lama" Tonnam hanya mendengus dan Mean sudah ada di atas motor Tonnam. Mereka pun pulang. Yah beginilah mereka.

.

Mean POV

Keesokan harinya...

Aku benar-benar tidak bisa tidur semalam suntuk, apa yang harus aku lakukan? bagaimana jika aku hari ini tidak tampan? tapi aku selalu tampan... bagaimana jika hari ini aku mempermalukan diriku sendiri? dan parahnya lagi...BAGAIMANA JIKA PHI PLAN LUPA? ATAU DIA ADA KERJAAN DADAKAN? AAAAAAKU TIDAK BISA MEMBAYANGKAN! 

BYUR! Eh... aku basah kuyup? Apa aku masih bermimpi? Tapi aku tidak tidur!

"Tuan muda Mean yang terhormat, apa anda lupa sekarang sudah jam 8 pagi?" Astaga... pertama-tama aku harus melawan monster satu ini

"Hehe...eh si mami yang cantik"

"Iyaaaa anak mami yang cakep bin banget tapi lebih cakep papi"

"Mamiiiii basah semua badan Mean"

"Kamu ya! Daritadi mami panggil lho buat sarapan eh kamu masih tidur!"

"Tapi Mean kan..."

"Shuuush! Mami gamau denger apa-apa lagi! Kamu mau berangkat sekolah atau berangkat ke tempat pembuangan anak?!" Wah bahaya nih. Secepat kilat aku masuk kamar mandi, sebelum mami menyerang  lagi.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 01, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Keluarga MelonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang