Prancis 3

10 3 0
                                        

Seperti biasa di kediaman mereka yang baru. Setiap pagi anak-anak dream akan berisik untuk memilih sarapan mereka dan dengan siapa mereka berangkat.
"Tenanglah sedikit"_moonbyul
"Heheh maafkan kamu Nuna"_renjun
"Hmm Nuna apa alvo belum bangun?"
"Entahlah, aku tak sempat melihatnya. Tanya saja kepada dua orang di belakang mu jisung"_moonbyul
Jian dan kian hanya menatab jisung sambil tersenyum dan ikut bergabung bersama mereka untuk sarapan pagi.
"Hmm anu. Bagaimana keadaan alvo kak kian?"
"Itu bagaimana ya. Dia hanya tidur mungkin ,bagaimana menurut mu Jian?"
"Bisa jadi atau dia sedang berjalan-jalan di suatu tempat sekarang?"
"Maksud kakak apa ya?"
"Jisung-ah , bagaimana kami menjawabnya sedangkan sang KAKAK tidak pernah mengunjunginya hmm?"
"Eee... Benarkah Nuna?"
Jisung menatap moonbyul menunggu jawaban sementara moonbyul hanya menyudahi makanannya dan meninggalkan mereka disana. Melihat hal tersebut Jian dan kian hanya memasang ekspresi tidak peduli dan melanjutkan sarapan pagi mereka.

Setelah para dream pergi Jian dan kian kembali ke kamar alvo dengan membawa makanan dan mengunci kamar itu rapat.

Sementara di lain tempat moonbyul sedang menata beberapa berkas-berkas. Dia ingin mengunjungi alvo tapi dia selalu berfikir dia tidak memeliki hak untuk itu sekarang.
Dia harus memikirkan tujuan utamanya. Dimana dan bagaimana caranya , semua itu berkaitan dengan satu orang dia tau itu . Tapi entah kenapa beberapa kali iya mencoba hasilnya tetap saja selalu gagal . Semua itu cukup membuatnya jengah , apalagi sekarang ia harus satu tempat dengan 2 saudara itu rasa jengkel semakin meningkat saja.
================================
"Maaf nona ini laporan yang anda minta"
"Hmm terimakasih"

Aku tak ingat kalimat terakhir yang di ucapkan oleh bibi. Aku lelah mencarinya , ayo ingat bodoh dimana kau pasti bisa Byul

"Moonbyul bibi dan paman percaya pada mu"
"Bibi bertahan lah"
"Moonbyul kunci itu sangat berharga, jangan Samapi jatuh ke tangan yang salah"
"Kunci? Dimana??"
"Kunci itu selalu di dekatmu , kunci itu adalah

Ekhh sialan setiap kali aku mencoba mengingatnya malah membuatku semakin membuatku sakit kepala . Haaa kapan ini akan berakhir memangnya .

Dilain tempat Jian dan kian sudah keluar dari kamar alvo sambil menutup pintunya pelan . Membawa sebuah dokumen berwana biru dan berjalan menuju ruangan bawah tanah.

"Sudah lama tidak seperti ini?"_kian
"Apa maksudmu, bukan kita sering melakukannya?"_jian
"Tentu saja sekarang sedikit berbeda"_kian
"Bener juga ya , hmm menurut mu sampai kapan alvo akan seperti itu?"_jian
"Aku tak tau kita hanya perlu menunggu bukan?"_kian
"Kau benar juga ,ayo selesaikan tugas kita kali ini"_jian

"Sudah lama tidak seperti ini?"_kian"Apa maksudmu, bukan kita sering melakukannya?"_jian"Tentu saja sekarang sedikit berbeda"_kian"Bener juga ya , hmm menurut mu sampai kapan alvo akan seperti itu?"_jian"Aku tak tau kita hanya perlu menunggu bukan...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mereka melajukan mobil mereka menuju sebuah perumahan yang berada di tepian pantai. Rumah tersebut terlihat seperti sudah ditinggalkan , bahkan seperti hampir mau roboh. Sesampai disana kian lansung menembak pintu rumah tersebut dengan pistolnya membuat seorang laki-laki terluka dan menatap mereka kesal.

"Kunjungan pertama kalian setelah 5 tahun ternyata seperti ini ya?"
"Heheh itu kejutan asal kau tau, bukan begitu kian?"
"Hmm benar sekali, sudah lama tidak bertemu Kun"
"Haa untung saja hanya luka gores. Kalian tidak berubah sama sekali tetap menyebalkan, jadi ada apa?"

Jian dan kian hanya tersenyum dan menyerahkan man tersebut kepada Kun. Selagi Kun membaca dokumen tersebut kian dan Jian memasuki rumah tersebut memasukan sedikit darah mereka ke sebuah vas membuat pintu rahasia terbuka. Yaa Kun sudah tau kalau mereka akan masuk tempa permisi. Setelah selesai membaca dokumen tersebut Kun duduk dan menatap keduanya .
"Apa kalian yakin?"
"Tentu saja ya kan Jian"
"Seperti yang kau lihat kun , dia bilang seperti ini (mereka tak akan sadar dan hanya akan berputar-putar saja , sementara sang penjaga juga akan salah itu dibuktikannya dalam 5 tahun ini dengan terus mengikuti puppy yang suka bermain) itu yang dia bilang"
" Jadi begitu ya, apa menurutmu mereka akan saling menghancurkan?"
"Itu bisa jadi Kun, tapi sepertinya dia menginginkan beberapa dari mereka . Itu yang kian dengan"
"Kun setelah kau membaca tugasmu hancurkan dokumen itu, aku dan Jian akan pergi dulu ,sampai jumpa"
"Bye-bye Kun"

Setelah meninggalkan tempat Kun Jian dan kian pergi menuju mall merek berniat membeli beberapa cemilan dan pakaian. Entah lah padahal di ruang makan lemari cemilan sangatlah penuh.

 Kian

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kian

 Kian

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jian

Jian

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kun

poker school [CHANBAEKH]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang