#33

2.2K 360 90
                                    

Valerie melangkahkan kaki nya melewati lorong sekolah yang sunyi menuju Whomping Willow, pria itu mengirimkan surat yang datang dari seorang burung Hantu yang bertengger di kamar nya saat ia baru bangun tidur. Untuk berjaga-jaga pria itu akan melakukan hal yang di luar kendali nya, Valerie membawa tongkat sihir nya dan menyembunyikan nya di balik baju nya.

Valerie sedikit mengerutkan kening nya kala melihat pohon tersebut sedikit di hias dengan tali warna warni yang tersangkut di dahan-dahan nya. Hingga akhirnya keheranan nya terjawab saat ia masuk ke dalam pohon dan melihat pria yang mengirimkan nya surat sedang menata makanan di atas meja kayu dan banyak hiasan di dalam ruangan tersebut.

Valerie menaikkan satu alis nya kala melihat meja yang penuh dengan makanan yang terletak di samping Piano hitam tersebut.

Valerie menatap pria itu datar, "Aku tidak ingat akan ada hari spesial hari ini."

Remus menoleh ke arah gadis itu lalu tersenyum manis, "Memang tidak ada," Remus berjalan mendekat ke arah nya hingga akhirnya berdiri tepat di depan Valerie kemudian menggengam tangan nya lembut, "Karena setiap bersama mu, sudah cukup membuat hari ku terasa spesial."

Remus tersenyum sedikit lebar dari yang sebelum nya lalu menarik tangan gadis itu pelan, "Come in."

Valerie pasrah ketika pria ini menarik tangan nya menuju meja tersebut dan mendudukkan nya di kursi yang telah di sediakan. Baru Valerie sadari, tidak ada kasur yang biasa nya di ujung ruangan, ia menghembuskan nafas nya lega, setidaknya pria itu tidak membuat celah mereka akan melakukan sesuatu yang–tidak–pantas.

Remus duduk di depan gadis itu, "Kau harus tahu bagaimana sulit nya belajar masak dari Sir Nicholas. Apalagi dengan mulut nya yang tak berhenti bicara ; Professor, tidak seperti itu! Professor, kau memotong nya dengan salah! Professor, Professor, Professor."

Valerie memperhatikan cara pria di depan nya mempraktekkan cara kepala dapur Gryffindor itu dengan dramatis hingga akhirnya Remus sadar Valerie sama sekali tidak tertarik dengan cerita nya.

Remus menelan ludah nya kasar lalu berdeham pelan sedikit canggung, ia melipat tangan nya di atas meja. "Kau mungkin mau mencoba puding yang ku buat, atau mungkin roti coklat." Remus masih tak berani menatap manik kecoklatan Valerie yang masih menutup mulut nya rapat-rapat.

Valerie masih diam, tak berniat mengeluarkan suara dan hanya menatap wajah pria itu lekat-lekat tapi datar. Seperti sedang melamun tapi menatap kosong.

Hingga akhirnya ia menghela nafas panjang secara pelan dan samar, "Kau membuat makanan sangat banyak, Sir."

Remus spontan menatap gadis ini kala ia mengeluarkan suara nya namun kembali mengalihkan mata nya, masih tak berani. Dia lantas menggaruk tengkuk nya yang tidak gatal, "Ye-yeah, begitulah."

"Dari jam berapa kau memulai nya?"

"Apa?" Remus kembali menatap manik Valerie.

"Tidak mungkin kau belajar memasak dan langsung bisa membuat makanan sebanyak ini, jika kau memulai nya tadi pagi." ucap Valerie dengan nada datar dan biasa saja.

Remus diam sejenak, "Aku memulai nya jam delapan malam."

"Tapi seperti nya Sir Nicholas sangat sensitif masalah makanan, Professor. Dia bisa saja membuat ayam panggang yang baru jika merasa ada sedikit potongan yang salah atau bumbu yang berlebihan," Valerie masih menatap nya datar, "Dia ingin masakan nya sempurna."

Remus mengulum bibir nya sejenak dan menatap ke arah lain sebelum akhirnya menyerah dan menghela nafas, "Baiklah, aku memulai nya dari jam lima sore."

Valerie menoleh ke arah jam tangan nya dan menunjukkan jam setengah sembilan pagi. "Jam berapa kau selesai?"

"Tadi pagi," Remus diam sejenak, "Sekitar jam lima atau jam enam."

MOON LIGHTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang