PROLOG

62 29 6
                                    

Mereka bertemu setelah sempat berpisah saat masa SMP, pertemuan yang membuat rasa canggung dan kaku yang perlahan menghilang. Menggantikan perilaku kocak dan non-akhlak, bertemu dengan beberapa teman yang nantinya akan menjadi sahabat.

Perjalanan yang dilalui dengan langkah yang tegas serta keyakinan yang mendalam, perjalanan yang awalnya terasa mudah namun semakin sulit seiring berjalannya waktu. Perasaan campur aduk layaknya gado-gado yang membuat pertemanan yang dulu erat, kini mengendur.
Pertemanan, penghinaan, keluarga, pengkhianatan, pendiskriminasian.
Semua akan terangkum dalam kisah Si Fia dan teman-temannya.

"Yehe akhirnya Kita satu sekolah lagi Rain, astaga Gue kangen sama Lo."

"Gue juga Fia, tapi bisa nggak kita tunda dulu dramanya dan pergi mengambil formulir daftar ulang? Kita udah hampir terlambat."

"Oh astaga iya haha maaf, ayo cepat nanti telat."

Rain memutar bola matanya malas, Ia pikir karena siapa kita terlambat. Batinnya.

-_-

"Hai, apa boleh kenalan, enggak?"

Fia dan Rain saling memandang dan kembali mengarahkan pemandangan ke arah Seorang Gadis cantik dan feminin yang ada di hadapan Mereka, kenapa kesannya seperti dua Orang berbeda jenis yang mau melakukan pendekatan? Batin Fia masih heran.

"Eum Iya boleh" setelah beberapa detik Rain menjawab.

Gadis itu tersenyum dan menyodorkan tangan kanannya ke arah Kedua Gadis yang ada di hadapannya, "Veronica Angel, panggil aja Angel."

"Hai angel, nama Gue Fia. Alifia Prilia."

"Rainy Iris," gadis itu tersenyum manis dan dibalas dengan baik oleh Fia, sedangkan Rain hanya menatap datar ke arah depan.

-_-

"Hari ini kita kedatangan murid pindahan, silahkan masuk."

"Nama Saya Fidya Firskana, nasib buruk bertemu kalian. Salam perpecahan semuanya."

"Waw."

"Perkenalan yang membagongkan."

"Kan?"

"Ho'oh."

"Baik Fidya silahkan mencari tempat duduk mu."

"Hai Fidya."

"Hai."

-_-

"Berisik."

"Ck, kalau mau tidur ya di rumah. Sekolah tempat belajar, bukan tempat tidur."

"Apa?"

"Apa?"

"Cih, dasar aneh."

"Ap-apa? Cowok itu bilang apa tadi? Aneh?

"Eum enggak tahu."

"Kayaknya."

"Benar."

"Wah, perlu di kasih pelajaran bahasa inggris sama matematika tuh orang."

"Tunggu, apa hubungannya?"

"Oh? Gak ada hehe."

"Astaga goblok."

"APA?!"

-_-

"Yes, perfect" gumamnya.

"Tch."

Rain mendongak, apa ia tidak salah dengar. Baru saja Ia mendengar suara Seseorang yang mendecih, Ia menatap tajam ke arah Pemuda yang juga menatapnya tajam.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 17, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

FINAL Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang