EPS~3

28 5 5
                                    

Kejadian kemarin membuatku sadar, bahwa aku begitu lemah.
Aku berpikir, bagaimana aku bisa melindungi orang yang ku cintai, sedangkan kemarin saja aku harus ditolong oleh Fira, saat aku berkelahi dengan Adit CS.

Karena itulah, aku memutuskan untuk mulai giat berlatih bela diri, agar aku bisa melindungi orang yang ku cintai, terutama Ibu dan adikku.

"Bu, aku mau izin keluar dulu ya," izin Dafa.

"Emang kamu mau ke mana, Daf, pagi-pagi begini?" tanya Sari, ibu Dafa.

"Mau olahraga aja bu, bersepeda sama Fira, sekarang kan hari minggu," jawab Dafa.

"Oh, iya, bagus kalo gitu, biar sehat, yaudah hati-hati ya nak,"

"Iya, bu, Assalamu'alaikum."

"Wa'alaikumsalam."

Ya, meski aku tidak memberitahu Ibuku bahwa aku akan ke rumah Fira untuk belajar bela diri di sana, namun setidaknya aku bukan berbohong kepadanya, karena memang aku akan bersepada terlebih dulu dengan Fira, sebelum memulai latihan bela diri bersamanya.

Aku tidak ingin Ibuku sampai tahu bahwa aku belajar bela diri, karena aku tahu ia tidak akan setuju. Ibuku pernah berpesan, bahwa aku tidak boleh belajar bela diri, karena menurutnya itu dapat membuatku memiliki banyak musuh.

Namun, menurutku tidak seperti itu, karena selagi kita berbuat kebaikan, maka orang lain pun akan berbuat baik kepada kita. Dan, jikalau ada yang memusuhi, hingga orang itu berusaha untuk mencelakai kita, setidaknya kita dapat membela diri, daripada harus tertindas karena tidak mampu melawan sama sekali.

Sesampainya Dafa di depan rumah Fira. Terlihat ia sedang duduk-duduk di teras, rupanya ia memang sedang menunggu Dafa datang.

"Fir, ayok." ajak Dafa dari luar pagar rumah Fira.

"Yukk, aku udah nungguin kamu dari tadi." jawab Fira yang segera menghampiri Dafa.

"Ciee, nungguin aku," goda Dafa.

"Isshh Dafaa, yukk jalan sekarang."

"Ayokk."

Akhirnya mereka pergi olahraga bersepeda bersama-sama, saat mereka sedang berhenti untuk beristirahat sejenak dan membeli minuman, tiba-tiba ada seorang pria dewasa yang tidak dikenal mencoba membawa kabur sepeda milik Fira.

Dengan sigap Dafa mengejar orang yang membawa kabur sepeda Fira tersebut. Baru berjarak sekitar 70 meter, dari tempat Fira berdiri, tak disangka, sepeda Fira yang dibawa kabur oleh orang asing tersebut mengalami ban bocor, sehingga ia pun terjatuh. Dan memudahkan Dafa untuk mendapatkan kembali sepeda Fira..

Namun saat Dafa hendak mengambil kembali sepeda milik Fira, orang asing itu langsung menyerang Dafa. Akhirnya mereka pun berkelahi, namun dengan mudahnya orang itu dapat menjatuhakan Dafa.

Fira yang segera menghampiri mereka, kemudian membantu Dafa untuk melawan orang asing itu, namun mereka berdua kembali dikalahkan. Ya, dapat dimaklumi, karena mereka berdua masih anak yang duduk dibangku kelas 9 SMP.

Tiba-tiba ada seorang pria dewasa berumur 35 Tahun-an yang datang dengan mengendarai moge membantu mereka berdua, dan dengan mudahnya ia berhasil mengalahkan orang yang membawa kabur sepeda milik Fira tersebut.

Orang jahat itu kemudian mengeluarkan senjata berupa pisau untuk menyerang orang yang membentu Dafa dan Fira. Beruntung, ia masih mampu mengalahkannya dan menjatuhkan senjata yang digunakan oleh orang jahat tersebut.

Orang jahat itupun akhirnya terpojok, ia sudah tak mampu lagi untuk melawan. Kemudian ia memasang wajah memelas, dan meminta ampun kepada orang yang membantu mereka berdua.

Jalan CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang