*WEE-WOO-WEE-WOO-WEE-WOOO*
Suara sirine mobil pemadam kebakaran pun terdengar ke seluruh penjuru kota dibawah langit malam. Semua orang meminggirkan kendaraan mereka untuk memberikan jalan pada mobil merah itu. Karena mereka sedang dalam keadaan mendesak dan harus diprioritaskan untuk segera melintas.
Dengan cepat, mobil pemadam kebakaran pun sampai di lokasi kejadian yang sudah banyak orang-orang untuk melihat apa yang terjadi, entah apa yang menarik untuk dilihat yang ada menghalangi dan mungkin beberapa ada yang membantu, mobil pemadam kebakaran pun tak hanya satu tetapi 10 karena yang terbakar adalah gedung apartemen.
"CEPAT-CEPAT!!!! EVAKUASI SEMUA ORANG YANG ADA DI DALAM!!" Seru Park Hyungsik, salah satu anggota damkar kepada anggota yang lain untuk langsung mengevakuasi korban yang terjebak di dalam gedung yang sudah terbakar itu.
"Sebelah sini!! Ayo!!!! Cepat-cepat!!!" Seru damkar mengarahkan penghuni apartemen keluar dengan jalur yang aman.
Semua orang berlarian dengan tergesa-gesa untuk menyelamatkan diri sendiri, asap yang mulai menebal pun menambah ketakutan mereka.
Son Hyejoo, salah satu penghuni apartemen itu berjalan keluar dari kamar nya yang belum terkena api dari lantai atas dengan membawa tas yang berisi baju-baju dan barang berharga lainnya, ia membekap mulutnya dengan sapu tangan yang basah agar ia tidak menghirup asap lebih banyak.
Hyejoo melihat semua yang berlarian tanpa memikirkan orang-orang disekitarnya tak peduli jika anak kecil sekalipun yang mereka injak, dengan membawa harta benda yang mungkin bisa mereka bawa dan selamat dari kebakaran.
Hari yang sudah gelap dan listrik yang padam pun membuat Hyejoo semakin kesulitan menyusuri lorong yang gelap, suara sirine mobil pemadam kebakaran terdengar jelas olehnya.
"Tolong!!!! Uhuk-uhuk!! TOLONG!!!! To-tolong......." Seru seseorang dari salah satu kamar, suaranya begitu lemah dan kecil. Hyejoo berhenti berjalan, pikirannya mengatakan untuk tak memperdulikan nya tetapi hatinya tak bisa. Kakinya yang ingin ia langkahkan begitu susah untuk digerakkan.
Akhirnya Hyejoo mencari asal suara itu, ia tempelkan kupingnya pada salah satu pintu yang menurutnya terdapat orang yang meminta tolong.
"Sial, dikunci." Gerutu Hyejoo saat mencoba membuka pintu tetapi nihil karena terkunci, tak ada cara lagi selain mendobrak masuk ke dalam.
*BRAK*
*BRAK*
*BRAK*
*BRAK*
Dengan kuat Hyejoo mendobrak pintu berkali-kali, dengan keresahan dan ketakutan dalam dirinya jika orang itu kehabisan nafas.
*BRUK*
"Akhirnya!" Pintu pun terbuka dengan cepat Hyejoo masuk ke dalam mencari orang yang sebelumnya meminta tolong, saat di ruang tamu matanya menangkap tubuh yang tergeletak tak berdaya mungkin karena menghirup asap yang sudah memenuhi seluruh ruangan ini.