ARXEL : SMA BINTANG NEGERI

321 21 5
                                    

Note: Hai jadi ini work author ke lima yeay! Dan ini beda genre dari yg lainnya, kenapa?! Karena temen author pada nagih jadi yah karena udah keburu janji akhirnya dikabulin deh soalnya biar Author keluar dari zona nyaman! Dan fine! Sudah terkabul.. semoga suka dengan genre baru ini yah, see you in the next part!!

Suara ricuh terdengar bersahutan, berbagai balok kayu dan gir terdengar bersahutan, suasana ricuh tak terkendali namun tak membuat seorang gadis bernama Araxyla Queensha Fernandes berlari seperti siswi yang lain, gadis itu justru mengangkat satu kakinya dengan mulut yang terisi permen karet menonton tawuran yang tersaji tepat di depannya saat ini, ia tersenyum miring kemudian bertepuk tangan saat rekannya berhasil melukai lawan.

"Hajar terus! Tonjok palanya! Jangan tanggung-tanggung! Woi! Lo maju jangan kayak banci diem di pojokan! Maju anjrit!" teriaknya di tengah ricuhnya tawuran.

"DEAN! TONJOK PALANYA ANJING! GUE NGGAK SABAR!" Xyla meludah seraya membuang permen karetnya kemudian berjalan ia menginjak balok kayu hingga balok itu terpental keatas dan dengan cepat gadis itu meraih dan ia melepaskan jas sekolahnya kemudian memukul punggung lawannya.

"Yah, ngapain lo ikutan kampret! Kalo guru BK tau lo bisa kena SP!"

"Bacot lo!"

Brak!

Semua terdiam di tempat kala melihat gerombolan guru dan warga yang berjalan membuat para murid berhamburan pergi dari jalanan tempat tawuran tadi.

"Kampret tas gue masih keisi batu!" rutuk Lendi dengan membuang semua batu di dalam tas miliknya.

"Kabur anjir jangan diem!" ucap Seana dengan desisan tajamnya.

"SISWA BINTANE DIAM DITEMPAT!" teriak salah satu guru dengan toa yang berhasil membuat para siswa Bintang Negeri diam di tempat.

"Sial pak Saipul kesini lagi! Otw masuk BK ini mah!" rutuk Dean tak santai.

"Gile duit gue bisa diambil nyokap kalo ketauan tawuran lagi" ucap Angela menimpali.

"Dean, Lendi, Seana, Angela sama Araxyla kalian ikut bapak!"

"Mati! Mati!" rutuk Lendi dengan memainkan matanya.

✴✴✴

"Bapak sudah berapa kali bilang sama kalian, jaga sikap kalian! Kalian itu anak SMA elite! Dipandang SMA lain, jangan merusak citra sekolah yang sudah dibangun sejak lama. Setiap tawuran kalian selalu tak pernah absen! Giliran sekolah absen kalian bejibun!"

"Lagian absensinya gabut banget pak, dah tau kita jarang masuk bolos terus kenapa capek-capek nyatet kita, iya kan Tak?"

"Iya bener" ucap Lendi menimpali.

"Masih berani jawab?"

"Lah bukannya bapak nanya? Ya kita jawab, kata guru TK saya kalo ada yang nanya atuh dijawab bapak" balas Lendi dengan cengiran kudanya.

"Lendi diem kamu!"

"Dih tadi ditanyain"

"Sstt! Diem omongan kalian nggak ada faedahnya!" ucap Seana dengan pelototan tajamnya.

"Ara, kamu ini sudah berapa kali bapak bilang jangan tawuran lagi tapi kamu nggak pernah dengerin bapak, kuping kamu dimana sih?" ucap pak Saipul dengan menggelengkan kepalanya.

"Disini" ucap Xyla dengan menunjuk hidungnya, sontak saja keempat murid berdosa itu menggelakan tawa mereka keras.

"XYLA!"

"Yaudah bapak gini aja, kita bikin simpel. Bapak kan mau kasih kita poin ya silahkan bapak kasih, bapak mau ceramahin kita juga silahkan kalo udah kita pergi. Gini ya pak, sampai mulut bapak berbusa juga kita susah buat berubah" ucap Xyla dengan wajah datarnya.

Bad Girl VS Fake BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang