Mata Biru Part 3

2 0 0
                                    

"Kenapa semuanya dirahasiakan? Kenapa? Kenapa? Ahhhggg!!!
Andai aku tak dilahirkan didunia pasti aku tak menjadi seperti ini aku benci! Aku benci psikopat! Aku benci ayah! Kenapa ayah tak memberi tahu apa identitas diri ku saja aku tidak tahu! Aaaaa....!"

"I-indah..."
Ucap kak minah

"E-ehhh..! Kok kakak ada disini malu tau!.. Ih..."
Jawab indah sambil menampar pipinya sendiri

Minah:
"Iya indah, kk membuatkan sarapan untuk mu, kamu belum sarapan kan?"

Indah:
"Aku ngga lapar, pergi saja untuk anak itu, aku rasa dia belum makan dan bibirnya pucat"

"Kalau begitu kk siapkan sarapan untuk mu dan anak kecil itu ^^"
Ucap kak minah sambil tersenyum, entah kenapa kk minah itu sangat menyayangiku.

"Apa karena uang? Atau suruhan ayah?"
Tanya indah dalam hati indah sendiri

"Yasudah indah tunggu disini jaga anak itu yah.."

"Ngatur bgt sihh _-"

Aku memperhatikan anak kecil itu, entah kenapa ayah memiliki rasa yg aneh.. Padhal dia baik baik saja.

"Ughh ke-kepala ku.."

"Kamu ngga apa dek??.."

"Kepala ku.. Puyeng.."

"Aku ambil kan kamu air putih ya.."

"Kamu.. Siapa? Kenapa aku ada disini? Seharusnya aku sudah mati.."

"Kamu.. Kenapa bisa bilang seperti itu?!"

"Ntah lah aku sendiri tidak tau.. Apa yg terjadi.. Yg aku ingat hanya.. Tertabrak mobil.. Apakah itu benar?"

"Hm.. Ya, habis kamu terlalu ceroboh unt--"

"SARAPAN SUDAH DISIAPKAN! WAKTUNYA MAKA-N.."
Ucap kak minah yg bersemangat membuatkan sarapan yang lezat.

"Ehh ternyata udah bangun.. Nama kamu siapa?"
Tanya kak minat kepada anak itu

"Aku tidak tau.."

"H-hhaaa?!"
Seruan ku serentak dengan kak minah

"Kenapa bisa? Kamu kan--"

"Aku tidak ingat apa apa aku rasa aku juga tidak ingat nama ku bahkan kalian"

"Aku rasa kamu amness---"

"Amnesia"

"Jangan potong pembicaraan aku dong! Aku ini juga berhak berbicara dengan lancar, bukannya dipotong trus dari tadi!!"

Ucapan ku yang sedikit kasar, entah karena anak itu sifatnya terlalu dingin, aku tertarik akan sifatnya yang tidak manja seperti anak anak kecil biasa nya. Ya begitu lahh..

"Maaf"

"Ee--eh..! Aku tak berniat untuk memarahiku tapi--"

"Karena keceplosan bukan"
Jawab anak kecil yang bersifat dingin. Dan aku ingin mencubit pipinya karena aku makin kesal

"Sudah sudah.. Rasanya tidak enak kalau kita berkenalan dikamar, ayok keruang makan, biar udaranya lebih segar"
Jawab kak minah dengan senyuman yang tipis

"Aku tidak berkenalan!"
Jawab aku

DAN MASA BACOT SUDAH BERLALU WAKTUNYA SARAPAN

"Sepertinya kita harus memberikan nama untuk mu"
Ucap indah

"Ya, aku setuju"
Jawab kak minah dengan Angkat tangan

"Harus kan mengangkat tangan?"
Tanya sang anak yg dingin itu

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 28, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Mata BiruTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang