Mata biru part 2

18 8 4
                                    

    Aku hanya bisa menangis, lalu kakak minah datang membawa sepotong roti dan susu

"Dek indah.. Ini sarapannya"

"I-iya kak.."

"Kok kamu nangis..?"

"Ngga.. Ngga apa kok kak.."

"Yang sabar yah.."

   Kak minah adalah pembantu di rumah, dia baik, pengertian, namun.. Aku tak bisa lama-lama berbicara dengan kak minah

"Kaka.."

"Iya? Ada apa indah?"

"Ayah.. Ayah itu siapa sebenarnya kak?.."

"Emm... Kalo seperti itu kaka kurang tau"

"Kurang tau?? Berarti kaka tau donk sedikit mengenai ayah?.."

"Ehh.. Tadi ayah kamu manggil buat cuci piring.. Udh dulu ya indah.."

"I-iya kak.."

   Kak minah keluar dari kamar dengan bergegas, aku tau kakak minah menyembunyikan hal itu, tapi.. Kenapa? Kenapa mereka menutupi semuanya??..

HARI BERGANTI..
KEESOKAN HARINYA..
DIPAGI HARI YANG CERAH..

"Hoaammm..."
(Seruan ku saat bagun tidur)

Tok...
        Tok...
                  Tok..

"Em.. Masuk.."

"Indah.."

"A-ayah? Ada apa?"

"Indah kau harus siap-siap sekarang"

"Kenapa ayah? Bukan nya ayah menyuruh ku tuk dirumah saja?"

"Sudah.. Diam.. Dengerin kata ayah.. Dan siap siap"

"Ummm.." (Mengangguk kepala)

    Aku mengenakan baju berlengan pendek, dan orok selutut.. Ayah melihat aku, dan berkata:

"Kenapa kamu mengenakan baju seperti itu?!"

"Emm.. Apa salahnya ayah??"

"Beraninya kau!!"

"A-Ayah.."

"Tunggu disini.. Ayah mengambil sesuatu"

"Iya ayah.."

   Ayah pergi beranjak kekamar nya sendiri
"Teng.. Tok.. Bruk.."
Suara apa itu?? Aku ingin mengecek kamar ayah, tapi aku masih takut dengan amarah ayah

"Yaudah deh.. Aku tunggu aja"

BEBERAPA MENIT KEMUDIAN..

"Ini!! Pakai baju ini sekarang!!"

"Tapi ayah? Itu pakaian nya serem gitu? Berdarah?"

"Gak usah banyak ngaco kamu! Pokoknya turutin kata ayah!!"

"I-ya.."

Kamu seperti apa pakaian itu?
Berwarna hitam
Ada bercak darah
Pokoknya seram..

Aku capekk dengan kelakuan ayah, rasanya aku ingin kabur dari sini! Tapi bagaimana caranya? Disini byk sekali anak buah ayah

DIRUANG TAMU..
KEADAAN INDAH DAN AYAHNYA

"A-aku.. Tidak siap menjadi seorang psikopat, apalagi aku ini perempuan.."

"Kali ini ayah tidak marah, tapi turuti kata ayah, atau kamu adalah korban ku"

"Tapi.. Apa manfaat ku ayah, jika aku menjadi seorang psikopat?"

"Karena kamu adalah anak yang paling berharga"

"Ke-kenapa?!"

"Indah.. Kau tau arti dari mata biru mu?"

"Tidak, memang kenapa ayah?"

KOK PERASAAN KU DEG-DEG YA

"Nanti kamu kan tau"

Ayah ku pergi keluar dan mengajak ku naik mobilnya, dan disana aku bertemu satpam pembawa mobil atau menjaga sekitar rumah
Ya, rumah ayah sangat ketat, agar aku tak bisa lari semudah itu

Ayah:
"Satpam! Ini kunci nya! Antar kan saya dengan anak saya dijalan Mawar 06"

Satpam:
"B-Baik.. Tuan!"

Ayah:
"Nak indah, ikuti ayah"

Indah:
"I-Iya.."

Aku duduk dibelakang, sementara ayah duduk didepan disamping satpam

Sstttt...

Ditengah jalan..
Tak sengaja tertabrak seorang anak kecil, ayah ku, satpam, dan aku indah, terkejut

Langsung membuka pintu mobil sementara satpam menghampiri anak kecil itu, karena aku penasaran, aku ikut menghampiri si anak kecil itu

Kepala bagian jidat anak itu lecet anak gadis itu tak sadar kan diri

Satpam:
"Bagaimana ini tuan?"

Ayah:
"Cik.. Dasar!! Nanti kita ditangkap polisi bagaimana?!"

Satpam:
"Maaf kan saya tuan"

Ayah:
"Yasudah! Bawa anak itu ke mobil!"

Satpam:
"Baik tuan.."

Lalu satpam menggendong anak gadis itu lalu dibawa ke mobil
Ayah memegang tangan  ku dan berkata:

Ayah:
"Mungkin saat ini kita tidak jadi"

Indah:
"..."

Ayah:
"Ya, ayo kita pulang"

Indah:
"Iya ayah"

SAAT SAMPAI..

Satpam:
"Anak ini dimana kan diletakkan tuan?"

Ayah:
"Bawa saja kekamar indah"

Satpam:
"Baik tuan"

Lalu satpam membawa kekamar ku, dan aku bertanya kepada ayah:

Indah:
"Kenapa dikamar ku ayah?"

Ayah:
".. Ayah merasakan suatu pada anak itu.."

Indah:
"Maksud ayah??"

Apa yang dimaksudkan ayah?
Kenapa ini?

Next
P

art 3

Jangan lupa vote, dan komentar, agar mimin semangat membuat cerita di part 3

Tokoh utama: Indah
Pengarang : Hafsyah Munirah

Mata BiruTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang