to goodbye

971 176 17
                                    

Hari demi hari berlalu, tak terasa hampir lima bulan sudah Sunwoo memiliki hubungan lebih dari sekedar teman dengan Eric. Di setiap hari berganti, ada usaha-usaha kecil yang diikuti dengan kegagalan di setiap percobaannya. Setiap ia ingin mendekatkan diri, memberikan Eric afeksi selayaknya sepasang kekasih, dalam lubuk hatinya ada rasa takut terselip. Takut pemuda manis itu merasa tak nyaman, takut pemuda itu memutuskan hubungan mereka, takut mulut manisnya malah akan menyakiti pemuda blonde itu dikemudian hari.

Tonight, he and this certain someone plan to netflix and chill. No, not that slang term. This one is a literal term of netflix and chill.

Yes, a certain someone called Eric.

Ia mengajak rekan menunggu busnya untuk menonton bersama. Eric mengiyakan karena ia ingin menonton film Kingdom Season 2 bersama. Katanya, ia belum sempat menonton karena terlalu sibuk mengejar beberapa materi. Tentu Sunwoo dengan senang hati mengiyakan. Tidak masalah menonton ulang film yang sudah ia tonton beberapa bulan lalu, meskipun banyak daftar film yang belum sempat Sunwoo tonton, apapun untuk si manis yang satu ini, pikir Sunwoo.

“Sun, kamu udah nonton Kingdom 2, ya? Kalau udah kita ganti aja film yang sama-sama belum di tonton. Gak papa aku nanti nonton sendiri aja,” kata Eric sambil menatap display TV, melihat-lihat film apa yang harus mereka tonton nanti.

“Gak papa, Sayang. Aku kebetulan pengen nonton ulang Kingdom Season 2,” sahut Sunwoo berjalan dari dapur, membawa popcorn hangat yang baru ia buat dan juga dua gelas besar berisi coca-cola dingin di atas satu nampan.

“Oh ya? Oke, kalau begitu kita nonton kingdom aja, ya. Ihh, udah gak sabar aku nonton. Yang season 1 bagus banget soalnya. Eh, tapi gapapa ini kita dirumah kamu berdua? Mama-papa kemana? Secara ini udah malam," tanya Eric mencoba bersikap santai, mata masih tertempel pada layar TV, tetapi telinganya 101 persen memberi atensi lawan bicara.

Mendengar pertanyaan sang pujaan hati, Sunwoo hanya mengulum bibirnya. Alih-alih menjawab, ia menyodorkan gelas dan popcorn kepada Eric kemudian memposisikan dirinya untuk duduk tepat di samping Eric, di tengah-tengah sofa panjang itu dengan salah satu ujung bahu hampir bersentuhan satu sama lain. Mencoba untuk sedikit menggoda Eric yang kini telinganya samar terlihat memerah.

“Mama-papa ada acara di rumah nenek malam ini. Makanya aku ajak kamu nonton bareng. Maaf harus temenin aku. Padahal kamu bisa saja pergi sama yang lain malam minggu begini,” kata Sunwoo akhirnya, jujur.

“Apaan sih, kok jadi malah minta maaf. Gak papa kali. Lagian nonton berdua sama kamu lebih seru daripada nonton sendiri. Maksud aku… nonton bareng-bareng sama orang lain.” Eric membuang muka berusaha menutupi rautnya yang merah, salah tingkah dengan ucapannya sendiri.

“Iya, nonton berdua memang lebih seru, Eric,” ujar Sunwoo menatap Eric.

Ia tersenyum simpul, menatap Eric yang masih berpaling, mendapati pemuda itu berbalik membalas tatapannya setelah mendengar kalimat ambigu yang ia lontarkan. Kedua pasang mata itu terkunci sepersekian detik sebelum rona di pipi Eric semakin memerah. Menyadari apa yang sedang terjadi, Eric kemudian menoleh ke arah TV. Ia kemudian memasukkan popcorn ke dalam mulutnya dan mencoba untuk bersikap biasa saja. Namun, Sunwoo bisa menyadari perubahan warna pada telinga yang mulai merona merah juga dari pemuda yang terlihat ‘fokus’ menonton opening Kingdom di layar TV.

Ahaha, so cute, pikir Sunwoo.

Apakah Eric Sohn memang memiliki aura kehadiran menawan seperti ini dari dulu? Mengapa Sunwoo baru mulai menyadari betapa berharganya hal-hal kecil dari pemuda di sebelahnya. Sikap lucunya ketika ia salah tingkah, atau tentang gemasnya ia merajuk marah karena Sunwoo goda, atau imutnya ia ketika memajukan bibirnya dan mengerutkan kedua alisnya ketika ia berpikir keras, atau bagaimana manisnya ia ketika mendengus sambil tersenyum simpul setelah mendengar guyonan Sunwoo yang terkesan memaksa, atau betapa indah dirinya ketika ia tertawa lepas memperlihatkan semua gigi putihnya setelah melihat sesuatu yang lucu di depannya.

stranger | sunric. ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang