Text 1

1 0 0
                                    

Aku paham, kedatanganmu merupakan ketidaksengajaan. Entah aku yang berlebihan atau memang dirimu yang membiarkan?

Aku juga paham, bahwa ini adalah kesalahan. Aku menyukaimu di saat diriku sudah dimiliki orang lain dan hatimu sudah ada yang mengisi.

Sebelumnya kamu juga harus tahu. Aku menulis ini di temani rindu ingin mengirimu pesan tapi kutahan karena sadar, bahwa pesan terakhirku hanya kamu baca.

Aku ingin sekali mengatakan secara langsung kepadamu bahwa aku sangat mencintaimu. Betapa perasaan ini lebih dari yang kamu tahu. Betapa rasa sakitnya sangatlah besar ketika kamu mengagungkan kalimat, Dia temanku.

Namun aku juga sadar, ketika aku tidak bisa meninggalkan seseorang yang telah lama bersamaku sampai saat ini. Hatiku enggan memilih. Aku ingin memilikimu tanpa harus kehilangannya.

“Kamu egois, bodoh!” Hinaan dari teman dekatku juga tak membuat rasa ini terbuang begitu saja.

Kalau sudah begini, yang bisa aku lakukan hanyalah berandai-andai. Seandainya semesta mempertemukanku denganmu lebih dulu. Mungkin sekarang kita bisa menikmati alunan lagu kesukaanmu dengan secangkir kopi yang biasa kamu pesan itu. Mungkin sekarang, kita bisa duduk berdua bercengkrama, tertawa dan kamu tersipu halus karenaku.

Bukan seperti kenyataan. Kita bersama. Saling berhadapan. Namun aku harus pura-pura tidak peduli akan hadirmu. Hanya bisa diam-diam menikmati dan merekam tawamu yang indah itu.

Bukan seperti kenyataan. Kita bersama. Saling berhadapan. Namun aku harus pura-pura tidak peduli akan hadirmu. Hanya bisa diam-diam menikmati dan merekam tawamu yang indah itu.

Iya, kenyataannya kehadiranmu mampu mengalihkan duniaku yang biasanya hanya berpusat kepada kekasihku.

Aneh ya?

Rasanya seperti bukan diriku saja. Aku yang dulu sangat mengagungkan kata setia dalam setiap hubungan, kini menjadi seorang yang goyah karena mendambamu begitu dalam.

Dan rasanya semakin muak, ketika teman dekatku sendiri menertawakanku karena terjebak oleh rasa yang salah ini.





Tbc

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 28, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Merombak TemaramTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang