01 - Burung

6.7K 777 119
                                    

"Burung terus yang diurusin. Anaknya kapan??"

Asahi mendengus melihat kelakuan suaminya yang lebih mementingkan burung peliharaan daripada semua hal lain di dunia ini. Lebih menjengkelkan lagi, Jaehyuk, suaminya, suka pura-pura tidak mendengar.

"Ayah! Itu Jeongwoo dijemput di tempat les"

Jaehyuk tetap bertingkah cuek. Ia bersiul-siul, memancing si burung untuk berkicau. Berpura-pura tidak mendengar omelan suaminya yang tidak masuk akal. Jemput Jeongwoo les?? Buat apa? Jeongwoo kan naik sepeda.

"Ya kan bisa itu, sepedaan iring-iringan sama Jeongwoo!" Asahi menyahut lagi, seolah-olah tahu apa yang Jaehyuk pikirkan.

"Ih! Besok kugoreng ya burungnya! Lihat aja!"

-ˋˏ ༻❁༺ ˎˊ-


"Ayah, Junghwan minta diantar ke toko buku nih!" Ujar Asahi

"Ih kok sama Ayah, sih? Hwan kan maunya sama Papa!" Si kecil Junghwan merajuk. Ia masih memegangi tangan papanya, enggan melepas.

"Sama Ayah aja, ya?"

Junghwan mencebik. Bukan apa-apa, sebetulnya tidak masalah kalau ia pergi sama ayahnya. Hanya saja, tidak kalau ke toko buku. Kenapa? Ayahnya suka asyik sendiri di barisan komik dan ia jadi seperti anak hilang. Akhirnya juga nanti si Ayah yang belanjaannya lebih banyak daripada Junghwan. Sudah tua tapi masih suka baca komik. Huh.

"Ih daripada Ayah mainan burung terus tuh. Nanti Ayah kena flu burung!" Asahi berbisik, "Itu sama Kak Jeongwoo sekalian"

Jeongwoo yang tiba-tiba namanya dicatut pun menoleh. Fokusnya terhadap tv mulai buyar.

"Ih kalau Jeongwoo ikut, maunya sama Papa. Nanti kita mampir McD ya Pa?"

"Enggak, enggak. Nanti sama Ayah aja."

"Ih Ayah sukanya KFC, Pa. Nggak mau kalau sama Ayah."

Ya Tuhan.

Asahi menghela napas berat, "Pokoknya kalau mau ya sama Ayah. Kalau enggak ya udah, ga ada pergi-pergian."

Kedua anak kecil itu merengut. Junghwan pun dengan langkah gontai menghampiri Ayahnya yang tengah memandikan burung.

Heran, kayanya tiap jam Ayahnya pasti lagi mandiin burung.

"Ayah, ayo ke toko buku."

"Duh, nanti ya, Ayah lagi mandiin si Love" jawab Jaehyuk. Bibirnya sibuk mengerucut, bersiul-siul.

Love adalah nama burungnya. Burung betina cantik dengan suara merdu. Disayang oleh Jaehyuk lebih dari apapun di dunia ini. Uh tidak, yang tadi itu menurut Asahi. Ya jelas saja Asahi cemburu setengah mati. Burungnya dipanggil "Love" begitu. Lha dia? Jangankan kata "Yang" atau "Beb", "Hi-kun" saja itu panggilnya kalau ada maunya.

"Asyik! Hwan pergi sama Papa!"

Ya pada akhirnya juga tetap Asahi yang mengantar kedua anaknya pergi.

-ˋˏ ༻❁༺ ˎˊ-


Asahi sudah capek dengan drama burung-burungan ini. Sudah. Semenjak Jaehyuk kenal dengan dunia perburungan, pria itu jadi fokus dengan dunianya sendiri. Pagi sebelum berangkat kerja, yang disapa si burung. Sore pas pulang kerja, yang dibelai si burung. Sabtu-Minggu libur begitu juga sama burung. Asahi cuma dibelai pas malam. Dipikir ia cuma guling yang dicari pas mau tidur aja?

"Aduh!" Ada suara berdebum keras, disusul dengan teriakan khas Asahi. Asahi merintih-rintih, tapi sang suami tak kunjung datang menghampiri. Kebetulan week end ini anak-anak dengan main ke rumah kakek-neneknya. Cuma jarak dua rumah sih, tapi kan ya tetap saja di rumah mereka cuma berdua.

Home Number 67 - JaesahiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang