Part 1

1 3 0
                                    

Happy reading guys!
Hope you enjoy it!

*****

"Berdiri lo!" titah Lidya dengan angkuh, siswi itu berusaha bangkit dengan tubuh yang gemetar dan mata yang mulai berkaca. Dia baru saja dipukul sampai tersungkur ke lantai oleh Efa dan Lidya, 2 cewek most wanted yang hobinya cari masalah dan bikin susah hidup orang.

"Suruh berdiri aja lama banget sih princess" cibir Efa yang beralih kedepan siswi yang tengah ia bully, dia mencekik leher gadis itu kuat "sini gue bantuin bangun" ucapnya sembari terkekeh, disambung tawa oleh Lidya.

Gadis berambut sebahu itu hanya bisa pasrah saat dirinya dicekik dan dibenturkan ke tembok dengan kasar, 'bughhh!'  Efa menonjok perutnya cukup keras.

Seketika mulut siswi malang itu mengeluarkan darah segar, yang tanpa sengaja malah terciprat mengenai seragam putih Lidya.

"Anj*ng lo!!!" umpat Lidya, dari sorot netranya dia benar-benar marah.

Melihat itu, Shila yang masih mengintip dari lubang kunci memejamkan mata dan menutup mulutnya rapat-rapat. Tidak tega melihat gadis mengenaskan di dalam sana, saat kembali di hajar tanpa belas kasihan. Shila buru-buru menarik Ozan untuk segera pergi dari tempat itu,

"Woylah!! Main narik-narik mulu! Dikira gua layangan!" sungut Ozan tidak terima. Saat mereka menjauh dari gudang.

"Bego! Gila! Kasihan! Bangsat!" geram Shila pada Ozan

"Lah ngapa lo marahnya jadi sama gue!?"

"Harusnya lo tolongin cewek tadi Ozaann!" Shila gemas sendiri

"Tolongin gimana!?"

"Ya gimana kek!! Lo gak liat tuh cewek dihajar sampe muntah darah" tutur Shila, menatap Ozan dengan horor.

"Yah kan gue nguping doang, mana bisa liat!! Lagian mana sempet nolongin orang lo langsung narik-narik gue seenak jidat!" jawab Ozan, melengang pergi menuju arah kantin. Di ekori Shila yang masih mencak-mencak tidak jelas.

* * * * * *

"Baik, karena sudah bel pulang jadi pelajaran hari ini kita akhiri sampai sini dulu, silahkan berkemas. Jangan lupa belajar untuk persiapan ulangan minggu depan, dan PR nya wajib dikerjakan" cakap seorang guru berhijab dengan bibir menor di depan sana.

"Iya buk" jawab beberapa murid dengan malas

Selesai berkemas. Shila menoel bahu Beno yang duduk di depanya "Ben! Anterin gue pulang yah" mohon Shila, dengan raut yang dibuat se cute mungkin. Padahal cowok itu tidak melihat Shila dan masih sibuk menjejalkan buku ke dalam tasnya.

"Tapi gue ada rapat osis dulu. Lo mau nunggu?" tanya Beno, kali ini dia menoleh ke Shila.

"Mau kok. Kepepet, uang gue udah abis buat beli minum satu kulkas" Ujar Shila.

"Gausah ngadi-ngadi lo!" tukas Beno, beranjak dari tempat duduknya. Kemudian pergi meninggalkan kelas "Lo tungguin aja di motor, nanti gue anterin." ucap Beno, sesaat sebelum menghilang dibalik pintu. Cowok itu sepertinya sedikit terburu-buru.

"Siap Ben!" sahut Shila sekenanya.

Melihat kelasnya hampir kosong, siswi berbandana biru itu juga bergegas keluar, berjalan sendirian melewati koridor sekolah menuju tempat parkir.

Saat melewati lapangan utama ia tak sengaja melihat gadis yang tadi sempat dibully di gudang.

Tanpa pikir panjang Shila menghampiri gadis itu.

"Hai?" sapa Shila, menyamai langkahnya yang sedikit gontai.

Tak mendapat sahutan dari lawan bicaranya, Shila kembali membuka suara

"Kenalin, nama gue Shila dari kelas 11 IPA D" ucapnya dengan senyum manis sembari mengulurkan tangan.

Reaksi gadis itu tetap sama, diam dan dingin.

Shila menurunkan kembali tanganya. Tapi ia tidak menyerah, dia sudah terlanjur tertarik dan ingin sekali membantu gadis di depanya ini. Seperti menjadi temannya mungkin?

"Kalo nama kamu siapa?" tanya Shila lagi

Tak ada sautan

"Pulangnya naik apa? rumah kamu di mana? kapan-kapan aku boleh main gak?"

Tak ada sautan

"Kamu cantik ya" ucap shila

"Pergi dari hadapan saya."

******

TBC.
Hallo guys! Kita bawa cerita nih siapa tau suka!! Jangan lupa vote komennya ya!
Colab's story by:
Ar_dreamer13
Dhera_Arunika

S'AYATTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang