Harapan

35 3 0
                                    


***  Dewi P. O. V

Alhamdulillah, tak pernah berhenti rasa syukur ku ucapkan. 'Nikmat mana lagi yang kau dustakan'.
Rezeki dan nikmat yang tak pernah putus kau berikan kepada hamba-Mu ini. Suami yang shaleh, rezeki yang cukup, dan sekarang aku diberi kesempatan menjadi seorang wanita sesungguhnya dengan melahirkan seorang putra yang mudah-mudahan menjadi anak yang shaleh. 'Reza Ardiansyah' kami menaruh harapan besar kepadamu.

***
Tiga tahun berlalu, kini Reza ku mulai beranjak besar. Reza yang dulu aku gendong,  dan tengah malam merengek minta ganti popok, sekarang sudah lepas popok, sudah mulai berbicara dan banyak menguasai kosa kata ataupun kalimat. Sudah mulai aktif dan penasaran akan hal baru. Ahh rasanya begitu cepat kau tumbuh Nak, Reza nya Ibu dan Ayah.

"Shadaqallahul 'adziim." Kuakhiri bacaan Al Qur'anku.

Selesai shalat biasanya aku melantunkan ayat suci, bentuk rasa syukurku terhadap sang pencipta.
Setelah selesai mengaji, Reza memperhatikanku dengan seksama dan menarik mukena yang kupakai. Selain menarik mukena, Reza kecil memperhatikan bukul tebal bertuliskan Bahasa Arab yang ada tepat dihadapanku.
Aku yang memperhatikan tingkah Reza hanya bisa tersenyum.

"Ibu,, Ibu pakai apa, kok bajunya besal banget?" Tanya nya dengan logat cadel

"Ini bukan baju sayang, ini namanya mukena buat kita shalat." Jawabku

"Kalau ini buku apa? Kok gak ada A,, Be,, Ce,, nya?" Ucapnya penuh penekanan pada kata 'ABC'

"Ini namanya Al Qur'an sayang, pedoman untuk kita, kitab kita umat islam." Ucapku penuh kesabaran, kucubit pipi gembulnya lalu kucium lembut pipinya.

"Ibuuu,, caakiitt." Rengeknya
"Nanti ajalin aku shalat sama baca buku itu ya." Pintanya

'Maasya Allah,,, gemas Ibu liat kamu Nak. Semoga kamu jadi anak yang shaleh ya sayang' Batinku.

"Siap sayang, shalehnya Ibu. Ibu akan ajarin apa yang kamu inginkan." Kucubit kembali pipi gembulnya

"Ibuu,, dengelin aku, nama aku bukan coleh nama aku L. E. Z. A." Ucapnya penuh penekanan pada kata terakhir

Uuhh Ya Allah,, lucu sekali makhluk kecil ini. Rasanya ingin kucubit hidung mungilnya

***

Kini kebahagiaan mereka semakin bertambah. Semenjak hadirnya Reza, keadaan perekonomian keluarga mereka kian membaik. Itulah suatu bukti bahwa Allah melipat gandakan rezeki pada setiap yang berkeluarga, dan Allah memberikan rezeki kepada setiap anak. Bahkan tak jarang banyak yang berpendapat bahwa semakin banyak anak, maka semakin banyak pula rezeki.

*** Edi P. O. V

Ahh rasanya lelahku kini sudah tak terasa semenjak hadirnya Reza. Setelah penat seharian bekerja di sebuah perusahaan swasta, seolah hilang begitu tiba di rumah. Senyuman anak juga istriku memberikan kekuatan.

"Assalamualaikum." Ucapku dari luar rumah lalu kuketuk pintu perlahan

"Wa'alaikumsalam." Jawab istriku dari dalam dan kudengar putraku berteriak..

"Ibuu,, jangan dibuka dulu. Bial Leza yang buka." Cegahnya

Anak ini aktif sekali, jiwa penasarannya tinggi. Semoga sikap tanggung jawabnya juga setinggi penasarannya.

'KLEK'
Kudengar kunci diputar dan knop pintu ikut berputar. Kulihat putraku tersrnyum memamerkan gigi ompongnya.

"Ayaaahh." Ucapnya langsung memeluk tubuhku

Ahh perlakuan kecilnya terhadapku, sungguh ini yang suatu saat nanti aku rindukan. Cepat dewasa nak, akan Ayah ajarkan bagaimana cara menikmati hidup

Ayat Pertama RezaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang