Hari Kemarin

29 2 0
                                    

Jam 06.15 disebuah rumah sederhana.

Marshaaaa, ayo dong sayang bangun kamu gak ingat hari ini hari pertama kamu masuk kuliah,, kamu pasti gak mau telat kan.

Teriakan Suara lantang dari lantai bawah itu bahkan bisa didengar seluruh sisi rumah.

"haduh anak ini" ucap nya yang sedang bersibuk menata makanan diatas meja.

"selamat pagi tante, oma:)" sapanya dengan gembira.

"eehh vanya pagi banget kesininya, udah sarapan?? Yuk sarapan bareng" ajak ibunya marsha.

"kebetulan sekali," dengan senang hati vanya menerima tawaran itu tanpa sungkan sama sekali.

"oh iya tante, marsha mana?" tanya vanya.

"seperti yang kamu tahu vanya" ucap mama marsha tanpa menjelaskan panjang lebar.

Perlu kalian tahu karna pertemanan vanya dan marsha cukup lama membuat mereka sudah menjadi bagian dari keluarga masing-masing. Jadi tidak ada lagi kata jaim dikamus mereka.

"makan yang banyak vanya, akhir-akhir ini oma lihat kamu terlalu kurus"

"beneran oma, vanya kurusan?? Berarti diet vanya berhasil dong" ucap vanya.

"hah anak jaman sekarang terlalu sibuk untuk diet, sampe-sampe lupa kesehatan"

"gak kok oma, diet yang vanya lakukan 100% sehat jasmani dan rohani"

"ini marsha belum turun juga" tanya oma

"mar...." terikanya belum selesai karena sang putri telah menampakkan dirinya.

"akhirnya sang putri tidur bangun juga, bahkan lihat dia sudah sangat rapih pagi ini,, wah" ucap oma.

"pagi oma, pagi ma" sapa marsha dengan menghampiri mereka dan mencium pipi mereka.

"pagi sayang, ayok sarapan" ajak sang mama.

Marsha duduk dikursinya dengan mengambil roti yang ada dihadapannya.

"tumben sha udah siap, biasanya jam segini baru bangun" tanya vanya.

"iya, pasti cucu oma abis mimpi buruk ya"

"selalu deh, marsha bangun siang salah, bangun lebih awal juga salah" ucap marsha.

"perlu oma tahu ya, marsha dia ngeluh sama vanya semalem karna dia gak bisa tidur" curhat vanya.

"van" panggil marsha agar tak melanjutkan omong kosong ya itu.

"emang gak bisa tidur kenapa??" tanya oma.

"itu karna mikirin, ri..."

"van, gue marah ya sama lo" cela marsha.

"gak jadi deh oma, vanya diacem tuh serem" ucap vanya menyudahinya.

Walau vanya tak melanjutkan ceritanya oma pun tahu apa yang dimaksud ya, pasti karna seseorang pemuda, namanya juga anak remaja. Soal percintaan sudah biasa.

"oh iya sha, untuk pesanan bunga hari ini biar mama yang handle ya," tawar mama.

"okay"

"ayok van" ajak vanya dengan bergegas untuk pergi.

"hmm, tapi ini makanan gue belum abis" ucap vanya.

"yaudah bawak aja sama piring nya" ucap marsha.

"hmm beneran" tanya vanya dengan mencari kepastian dari mama marsha juga oma. Setelah itu vanya dengan sigap membawa piring ya beserta menambah kembali makanan nya.

Kakak TingkatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang