Chapter 1: Meet

17 3 0
                                    

Happy happy happy reading^^
Sorry for typos^^

***

"Beli ini itu di shop*e ongkirnya murah gak sih?"

Nadira mengalihkan pandangannya dari ponsel yang sedari tadi dia mainkan.

"Ya kalo ada promo enggak sih. Emang mau beli apa lo?" Dhea nyengir.

"Mau beli ini nih!"

"Mau beli ini nih!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Cr. To pinterest)

(Anggap aja standee plis(╥﹏╥))

"Anjir! Kaya asli. Sono beli aja deh lo! Mumpung mau 12.12, banyak promo!"

"Oke sip. Gue pesen sekarang!!"

"Sumpah Dir.. Huwaa DOI KEK ASLINYAAA!! Keren huhu.." Nadira hanya merotasikan bola lelah. Iya lelah, temannya benar benar sebucin itu dengan seseorang bernama Kim Doyoung. Bertemu saja belum, sudah sebegitu bucinnya dengan sang Idol K-Pop.

"Dhe?"

"Hm? Kenapa Dir?" Hanya bergumam, Dhea bahkan tidak mengalihkan pandangannya dari ponsel yang ia pegang.

"Liat gue bentar!" Dhea melirik Nadira yang ada di sampingnya.

"Ngapain sih lo beli kek begituan? Buat apa coba? Ha?" Nadira mengguncang -guncangkan bahu sang sahabat dengan gemas.

"Ya... buat selfie lah. Buat pajangan kamar juga, kan keren kalo kamar gue ada cogan nagkring. Hahaha.." Dhea tertawa geli, sedangkan Nadira hanya berekspresi datar.

"Iya, serah lo jamet!!"

"DAH! Gue udah mutusin buat bener bener beli nih standee!!"

"Iya iyaaa... gue bilang terserah lo!"

***

Dan benar saja, Dhea membeli sebuah standee yang ia pesan di salah satu penjual di aplikasi shop*e.

Sembari melihat lihat, dia melamunkan apapun yang ia pikirkan. Sampai tak tahu jika sang tetangga sebelah rumahnya melihat dirinya dengan tatapan aneh.

"OI! Lo lagi ngapain? Hallu ya pasti... sama duyung duyung itu!"

Dhea hanya menatap datar seorang anak laki laki yang tengah tertawa terbahak tanpa tahu apa yang ia tertawakan.

"Lo waras kak?"

Si lawan bicara diam, dia berdeham kaku. Melihat si lawan bicara diam, Dhea tersenyum senang.

"Lah? Lo sekarang ngapain senyum -senyum ndiri? Waras?"

Dhea menjawab cepat, "GAK! GUE GAK WARAS! PUAS?"

Lalu langsung saja Dhea masuk kedalam rumahnya sambil menggerutu.

"Lah? Dia kenapa?"

***

Hari yang ditunggu tunggu Dhea telah tiba!! Barang yang ia pesan akan segera tiba kata sang penjual.

Betapa excitednya Dhea sekarang. Jingkrak sana, jingkrak sini, teriak sana, teriak sini. Bahkan sang tetangga sangat risih mendengar teriakan Dhea yang seperti 'yeyey ada mas doy' 'yeyey bisa hallu' 'yeyey mas Doyoung ganteng' 'yeyey yeyey HUWA... AARGHH SENENGNYA GUEEEE!!!' Ya, semacam itulah histerisnya Dhea. Teriakannya mungkin satu komplek bisa mendengarnya.

"DHE! GUE BUDEK DENGERIN SUARA CEMPRENG LO! DIEM NAPA!!"

"DIEM KAK DEVA! Orang kak Deva juga ikut teriak. Hih!!"

"DHEA.. PAKET KAMU DATENG NIH!!"

"WAHHHH YEYYYYYYYY" Dhea bahkan sampai hampir terjungkal saat berlarian menuju pagar depan rumahnya. Menemui sang kurir pengantar.

"Wah pak... makasi ya udah jagain calon suami saya!" Dhea mengambil paketnya yang berisi suami halunya.

Sang kurir hanya terdiam mendengar penjelasan dari Dhea. Mungkin dalam pikirannya seperti 'apa neng itu bilang? Jagain calon suaminya? Masa ada calon suami trepes kaya paket yang saya anter ke neng itu tadi? Ya Allah... cari duit gini amat ya...'

"Iya neng. Sama sama."

Seusai menerima paket, Dhea berdoa supaya dia tak histeris saat membuka paketnya. Do'a kan guise!!

"Bismillah.. moga moga gue gak histeris, amiiin!!"

"Aduuh sulit nih. Argghh gimana inii!!"

"Huftt bisa pasti bisa. Bismillah.. satu...., dua...., tiga...."

"AAAAAAAAA MAMA GANTENGNYA DIAAA!!!!"

"Ya Allah... gak kuat gue... huwa, mau meninggoyy!!"

"Haduhhh.. tenang okey.. dia udah berdiri. Huft.."

"Sekarang... waktunya selfie sama dia! Yuhu!!"

Dengan secepat kilat, Dhea membuka kamera di ponselnya dan berfoto bersama standee barunya.

"DHEA... JANGAN TERIAK MULU! BANTUIN MAMA SINI!!"

"Ck apaan lagi sih ah si mama ini. Gatau anaknya bahagia apa hih!" Gerutu Dhea sambil berjalan menuju mamanya berada.

"Iya mah, kenapa?" Tanya Dhea sambil memeluk mamanya dari belakang.

"Dih sok-sokan manis kamu! Sana anterin kue ini ke rumahnya Deva! Cepetan sana ih!" Dhea melotot kaget. Dia disuruh mengantar kue ke rumah kak Deva, Crush nya? Yang benar saja!

"Alah... kok bukan Reno aja sih mah... plis lah mah.. ya ya ya??" Dhea mengeluarkan jurus andalannya, puppy eyes yang Insya Allah manjur.

"Sana ih! Rayuanmu gak berguna ke mama! Sana ih!"

"CK! Iya iya!"

Dengan terpaksa, Dhea mengantarkan kue buatan sang mama ke rumah Deva, orang yang ia suka. Iya, sungguh!

"Samlekom!!"

"HEH! Kalo salam tuh yang bener!!" Deva datang menegur Dhea.

"Ck, iya iya... nih! Kue dari mamah! Makan sono, gue balik. Samlekom!!" Dhea langsung saja berlari ke rumahnya.

Sedangkan di kamar Dhea....

"Wah, dimana aku?"

Ceklek...

"HUWAAA SIAPA LO??" Dhea berteriak histeris.









"Aku Kim Doyoung. Kamu?"

***

SUSURIPRIS!!

HEHE GIMANA NIH TANGGAPANNYA SETELAH BACA CHAP INI BUND??

Sampai jumpa chap selanjutnya^^

29 Des 2020
*draft 10 bulan lalu^^

Pop Out [ft. Doyoung NCT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang