HAI GAISS^^
AKU UPDATE WKWK
Sorry for typo's
Happy Reading^^***
Dhea masih berdiam di depan kamar Doyoung yang belum terbuka, Dhea masih shock dengan apa yang ia lihat barusan. Ya walaupun sebuah keuntungan juga, Dhea masih saja kaget.
"Udah selesai belum gantinya?"
"...."
"Anjir dikacangin" kesal Dhea.
"Dahlah, gue balik ke kamar aja. Ngantuk."
Saat ingin membuka pintu kamarnya, sebuah suara mengintrupsinya . "Ada apa?"
"WANJAY! Heh kalo manggil orang jangan bikin ka—ppfftt apaan nih, baju lo kok kecil banget HAHAHAHA maaf gue—HAHAHA Astaga gue ga kuat HAHAHA!" Selagi Dhea menertawakan bajunya yang memang kekecilan dan menurutnya tidak nyaman, Doyoung hanya menatap malas Dhea yang tengah membungkuk sambil menertawakannya.
"Lucu?"
"Hahaha maaf-maaf gue emang receh. Kenapa lama banget buka pintunya? Malu pake baju—ppftt kekecilan?" Dhea masih saja terkikik.
"Saya mau beli baju." Sahut Doyoung to the point.
"Ya emangnya lo punya duit? Ga usah deh, pake aja baju Reno, muat kan? Apa mau pake baju bapak gue?" Doyoung menatap Dhea malas. Akhirnya Dhea mengiyakannya karena tatapan Doyoung yang terlalu intens saat menatapnya. Dhea 'kan jadi salting...
"Ck.. iya dah serah lo!" Pasrah Dhea yang dibalas senyuman oleh Doyoung. Lagi lagi, Dhea salting.
***
Akhirnya, setelah drama 'meminta uang' ala Dhea, mereka pergi ke mall dengan Doyoung yang 'menyamar' menggunakan masker agar tidak menimbulkan kehebohan.
Untungnya, berbelanja dengan pria lebih cepat dibandingkan berbelanja dengan mamanya. Mamanya sangat-sangat hemat yang hampir menyerempet pelit kalau menyangkut barang yang katanya 'tidak penting', jadi durasi belanja di mall sangat panjang jika ia bersama mamanya. Ya, untungnya kebiasaan itu tidak melekat kepada Dhea.
"Udah kan? Pulang yuk!" Ajak Dhea, setelah mendapat apa yang Doyoung inginkan,
"Saya lapar.." cicit doyoung sangat pelan, beruntungnya Dhea mendengarnya,
"Lah? Kalo makan disini nanti lo bikin heboh se-mall Doy.. dibungkus dimakan di mobil ya?" Bujuk Dhea, Doyoung menggelengkan kepalanya,
"Haduhh serasa bawa bayi gue. Iya dah, makan disini! Kalo lo bikin heboh satu mall.. gue tinggalin lo!" Doyoung tak menanggapi ocehan Dhea, ia langsung saja pergi ke arah foodcourt meninggalkan Dhea yang menggelengkan kepala melihat tingkah Doyoung.
"Doy jan lari larian anjir" Dhea mengikuti Doyoung perlahan,
"Udah, makan disini aja." Dhea menunjuk foodcourt yang menyediakan olahan ayam dan sapi.
Doyoung langsung duduk, Dhea mengikutinya di belakang.
"Doy, kalo buka masker cepetan. Abistu cepet-cepet makannya, gue mau mesen. Lo tunggu sini, jagain tempatnya." Sesuai arahan Dhea, Doyoung tetap duduk ditempatnya menjaga mejanya dan barang belanjaan mereka.
Beberapa menit setelah Dhea pergi memesam, Dyoung menatap sekeliling, ia menunggu Dhea yang menurutnya terlalu lama untuk sekedar mengantre. Ia beranjak dari mejanya dan berkeliling daerah foodcourt untuk mencari Dhea.
Sekembalinya dari memesan, Dhea bingung mejanya kosong. Tidak ada Doyoung, barang belanjaannya pun ditinggal begitu saja oleh Doyoung. Beruntung, tidak ada yang mencurinya.
"Kemana sih curut satu ini. Gue hampir selesai makan kok dia gak balik balik, apa t*inya keras ya? Tapi kok lama banget anjir." Monolog Dhea sambil mengunyah makanannya,
Sampai makanannya habis, Doyoung belum juga menampakkan batang hidungnya. Dhea sangat khawatir. Ia takut Doyoung kedapatan membuka maskernya dan bertemu fansnya.
Karena terlalu lama menunggu, Dhea akhirnya memutuskan membungkus makanan Doyoung yang sudah dingin dan mencarinya.
"Panggilan untuk ananda Dhea, jika anda mendengar ini, tolong menuju meja informasi. Sekali lagi panggilan untuk a—
"Doyoung sialan!" Dengan langkah tergesa, Dhea berjalan menuju meja informasi,
"Maaf ya pak, teman saya memang menyusahkan." Ujar Dhea kepada petugas informasi,
"Tidak papa, terkadang memang pasangannya perlu digandeng terus agar tidak hilang." Jawab petugas tersebut seraya meninggalkan mereka,
"Lo bikin malu gue anjir! Lo kemana aja sih setan! Gue kira lo ke toilet tadi." Cerocos Dhea,
"Saya mencari kamu, saya kira kamu kemana kok lama sekali pesan makanannya." Jawab Doyoung sambil mengambil alih belanjaanya dari tangan Dhea.
"Nih makanan lo! Udah dingin sih, tapi yang penting masih bisa dimakan." Ujar Dhea seraya memberikan bungkusan chicken katsu milik Doyoung.
"Nanti saja, saya mau makan di mobil." Tolak Doyoung sambil berjalan keluar mall.
Mereka berjalan beriringan keluar mall. Setelah menemukan mobil Dhea, mereka akhirnya pulang.
Ternyata sama-sama melelahkannya, Dhea kira berbelanja dengan Doyoung akan lebih cepat dan tidak banyak acara. Ternyata, ia harus mencari bayi besar ini di mall yang sayangnya tidak kecil ini. Ia lelah.
Dibalik kemudinya, ia melirik Doyoung yang ada disampingnya tengah asyik menyantap makan siangnya. Dhea merasa ia seperti ibu dari Doyoung. Bagaimana tidak? Ia hampir seharian penuh pergi bersama Doyoung. Doyoung pergi membeli baju dan dalamannya, juga Doyoung yang hilang.
Dhea merasa ia seolah deja vu. Apa yang dia lalui sama persis dengan film baby day's out. Namun Doyoung bukan bayi, jadi ia ganti dengan doyoung day's out....
****
Haii.. mau nanya, kalian liat LOUD gak? Yang survival show gabungan PNation sama JYP ituloh.. aku seharian kemaren nangisin Daniel Jikal yang ke eliminasi.. nangis banget keinget Daniel Kim yang juga ke elim di pengumuman line debut...
Basa basi banget ya? MaaffThanks udah baca part inii..
See you part selanjutnya^^6 September 2021
KAMU SEDANG MEMBACA
Pop Out [ft. Doyoung NCT]
FanfictionBagaimana bila seorang fans bertemu dengan idolanya dengan cara yang tak lazim? Iya, bertemu lewat standee yang ia beli dari online shop! Aneh bukan? Itulah yang dirasakan Dheandra Rianti, dia adalah seorang fangirl dari fandom NCT yang super lucky...