Saat itu hari cerah berawan, Youngri kecil dan kedua orang tuanya memutuskan untuk pergi bermain bersama ke taman karna hari ini adalah hari minggu, kenapa tidak ke taman bermain ataupun ke kebun binatang? Jawabannya simpel, kemaren udah.
Mereka tidak pergi jauh, hanya ke taman yang ada di komplek perumahan mereka, saat sampai disana, taman terlihat ramai karna banyak orang yang menghabiskan waktu sore mereka bersama keluarga disini.
"Youngri titip Mama bentar ya, papa mau beli ice cream dulu" anak kecil yang di panggil Youngri itu mengangguk semangat, tidak lupa membuat tanda oke dengan tangannya, Sedangkan sang ibu melotot kesal, tidak terima dengan ucapan suaminya.
"Kebalik Pa, seharusnya Mama yang jagain Youngri" protes sang istri tidak terima, sang suami hanya tertawa dan mengusap gemas kedua surai bidadarinya.
"Hahaha maaf-maaf" tuturnya "Ya udah, Papa mau pergi beli lce cream dulu" pamitnya dan pergi ke gerobak penjual ice cream di taman.
"Papa mu ngeselin" Youngri hanya tertawa dan menarik tangan sang Mama menuju kursi yang tidak jauh dari tempat mereka berdiri.
"Soalnya Mama kayak anak kecil sih, makanya Papa suka ngusilin Mama" goda Youngri.
Lagi, Mamanya melotot kesal dan mencubit pipi gembul milik anak semata wayangnya ini.
"Kamu tuh yang anak kecil" ujar Mamanya dan melepaskan cubitannya dari kedua pipi gembul itu setelah anaknya merengek kesakitan.
"Sakit tau Ma" Youngri menatap sengit ke arah Mamanya sambil mengusap pipinya yang berubah warna karna cubitan sang Mama.
Mamanya hanya tersenyum manis dan mengusap rambut hitam legam putrinya, tidak peduli dengan tatapan kemusuhan yang di layangkan kepadanya.
"Pipi kamu kenapa merah begitu?" tanya sang Papa yang sedang membawa 3 buah ice cream di tangannya dan memberikan kepada anak dan istrinya.
"Dicubitin Mama" adunya.
"Mama nggak ada nyubit ya" bela sang Mama.
"Kalau nggak nyubit apa? Nguyel gitu?" tanya Youngri kecil sengit dengan wajah mengembung karna kesal.
"Nggak, cuma ngusap aja" Youngri melotot kesal mendengar jawaban Sang Mama, sedangkan sang Papa sudah tertawa gemas bersama Mamanya.
"Lucunya anak Papa" ucapnya sambil menarik pipi kanan Youngri pelan.
"Papa~" rengek Youngri, nggak terimah dia tuh pipinya di tarik-tarik gitu, dikira nggak sakit apa?
Papanya sudah melepaskan tanganya dari pipi Youngri, dan sekarang sedang berbicara dengan Mamanya, Youngri yang malas untuk ikut dalam obrolan kedua orang tuanya itu memilih melihat sekitar sambil memakan ice cream mint campur stowberry miliknya.
Mata coklat terangnya menatap sekitar, banyak sekali orang yang tertangkap oleh netra matanya, namun matanya malah menatap lekat ke seorang anak laki-laki seumurannya yang akan menyebrangi jalan, mata coklatnya melirik ke kiri dan ke kanan, dan mata Youngri yang sedikit kecil langsung melebar saat melihat sebuah mobil dari arah kanan dan sebuah motor dari arah sebelah kiri melaju kencang ke arah anak laki-laki yang sedang memperbaiki tali sepatunya.
Tampah membuat waktu, Youngri langsung berlari membuat Mama dan Papanya terkejut, mereka tambah terkejut saat tau anak semata wayang mereka berlari ke arah bahaya.
"Youngri berhenti" teriak sang Mama yang ikut mengejar putri kecilnya.
Karna teriakan sang Mama, membuat banyak pasang mata melirik ke arah mereka, semua orang sama terkejutnya saat tau kemana arah anak kecil itu berlari.