35 [ Pelaku ]

617 114 9
                                    

"Clara sama Renjun kemana sih udah mau malam begini?" tanya Kun celingak celinguk menatap kearah luar jendela rumah Yuta.

"Iya nih, udah mau malam lagi, mana emak Clara nyuruh gue jagain Clara sampe rumah dengan sehat walafiat." sambung Haechan ikut cemas.

"Ekhm, makin hari makin dekat aja lu sama dia." ujar Dejun.

"Biasa, bau-bau orang jadian." sambung Jaehyun sambil memasukan barang-barang persiapan nya yang lusa harus sudah balik ke Chicago.

"Idih idih ogah gue." balas Haechan menatap teman-temanya tajam.

"Pe."

"Gak berkah."

Dua orang yang mereka cari-cari tadi akhirnya muncul di hadapan mereka.

"Kemana aja lu bocah?" tanya Taeil menatap keduanya galak bak ayah memarahi anaknya yang pulang larut malam.

"Taraa!" tunjuk Clara kearah kardus yang ia angkat.

"Apaan tuh?" Jihyun mendekat kearah Clara untuk mempermudahkan dirinya melihat isi di dalam kotak itu.

"Ini kan gambaran renjun tadi sore." ucap Winwin sambil membolak-balikan kertas karya Renjun itu.

"Ya emang." Renjun memegang kertas itu lalu membagi-bagikan kertas itu kepada 25 orang di depannya.

"Wih."

Kertas itu bergambar orang-orang yang tengah melakukan kesibukan masing-masing dengan latar langit galaksi.

"Jadi yang ada di kertas ini, kita semua?" tanya Johnny sembari menghitung orang-orang yang ada di dalam kertas itu.

"Iya." jawab Renjun singkat.

"Gue pajang di depan rumah gue nih cakep." celetuk Haechan yang disetujui Mark.

"Hai guys gue dapet ini nih dari temen gue." semua menoleh kearah Shotaro yang sedang menvideokan gambaran temannya itu.

"Dasar telegram." kritik Chenle

"Selebgram bodo!" ketus Yangyang menatap Chenle jengah.

"Gue pamit ye." ujar Lucas, dengan cepat ia menarik tas yang dia bawa lalu bergegas keluar dari rumah Yuta.

"Lah lah." Sungchan mengejar Lucas tapi entah kemana lelaki itu malah hilang dengan cepat.

"Ilang anaknye."

"Di telepon emaknya kali mangkanya panik." ucap Yuta ngasal.

-------

Tidak memutuskan untuk pulang dulu mereka lebih memilih berbincang-bincang hal random.

Brak!

"As- Astaghfirullah." hampir saja umpatan keluar dari mulut si kecil, Jisung.

"Jungkook lu ngapain anjir dobrak-dobrak pintu rumah orang?" tanya Jaehyun menatap Jungkook yang tengah mengatur nafasnya.

"Itu...Lucas."

"Ngomong yang jelas anjir."

"Sini kak duduk dulu." ucap Jihyun membantu Jungkook duduk di sofa rumah Yuta.

"Lu kenapa datang kesini tiba-tiba? Pintu rumah gue bisa copot lu dobrak begitu, mana asli dari Jepang nih, kalau mau masuk Assalamualaikum dulu kek ketuk dulu kek aduh, lu-" omelan Yuta langsung di potong dengan Taeyong yang memukul tangannya pelan.

Prosopagnosia ( JUNG SUNGCHAN ) ; NCTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang