"Mbok, bunda belom pulang?" Tanya seorang anak kecil laki laki berumur 5 tahun itu dengan ekspresi wajah sedih kepada asisten rumah tangga keluarga anggara, karna ibu nya belum pulang dari pekerjaannya sebagai dosen.
"Belum den! Ibu masih kerja, tunggu ya sayang! Ibu sebentar lagi bakalan pulang kok" Jawab asisten rumah tangga nya yang bernama mbok asih sambil mengusap puncak kepala anak laki laki itu yang sedang duduk di atas kursi dengan memeluk bantal kecil.
Tok.. Tok.. Tok..
"kiriman paket..! " Teriak laki laki yang memakai baju seragam kerjanya yaitu sebagai pengantar paket sambil mengetuk pintu rumah kediaman anggara.
"Iya mas, sebentar!" Bi asih pun bergegas untuk membuka pintu.
"Atas nama Bima pramuda anggara mbak!" Ucap Japan pengirim paket itu lalu pergi setelah mbok asih mengucapkan terima kasih.
''Den,, ini ada paket dari ayah den!" Teriak mbok asih sambil menghampiri bima yang sedang duduk lalu memberikan paket yang berukuran sedang itu Kerala bima.
"Ayah juga sama aja kayak bunda! Gak pernah perhatiin bima, bima iri sama anak anak yang seumuran bima. Kalo Hari minggu pasti jalan jalan bareng, setiap pagi sama malem makan selalu bareng bareng! Sedangkan bima? Jangan kan jalan jalan bareng makan pun jarang banget! Bima iri mbok, bima pengen kayak anak anak lain nya!" Ucap bima dengan lesu sambil menyimpan paket kiriman ayah nya yang berprofesi sebagai abdi negara.
"Kan ada mbok sama kakek yang selalu nemenin den bima! Jangan sedih ya den, ibu sama bapak den bima melakukan pekerjaan itu juga untuk kebaikan nya den juga. " Pepatah mbok asih kepada bima agar tidak berfikiran seperti itu. Lalu mbok asih menarik bima ke dalam pelukan hangat seorang ibu kepada bima, yang membuat bima merasa sangat nyaman. Andai saja bunda nya seperti mbok asih, mungkin ia tidak akan pendiam seperti ini.
"Bima cuman mau ayah sama bunda selalu ada di samping bima mbok!" Ucap bima dengan suara yang amat pelan namun masih terdengar oleh mbok asih lalu terdengar suara isakan tangis dari mulut bima.
Perkataan bima ini membuat mbok asih sangat merasa kasihan terhadap anak dari majikan nya tersebut. Hal ini sangat memaksa bima untuk berprilaku dewasa walaupun usia nya masih kecil.
"Dari pada den bima sedih, coba den bima sebutkan permintaan kan besok den bima using tahun yang ke 5 tahun. Kalo mbok sanggup, mbok bakalan Kabul kan permintaan den bima! Mau gak den? " Tawar mbok asih sambil melepaskan pelukan nya lalu menempelkan kedua tangan nya di pipi bima sambil mengusap air mata yang mengalir di pipi bima menggunakan kedua ibu jari nya.
"Bima pengen teman mbok! " Jawab nya dengan eksoresi wajah yang tangguh.
"Kalo minta itu mending den bima berdoa sama Allah, semoga den bima punya teman yang baik dan tulus sama den bima. Ayo kita shalat ashar bareng den! " Ajak mbok asih sambil menarik tangan kanan bima menuju kamar mandi untuk mengambil wudhu.
****
"Ya Allah bima pengeeeen.... Banget punya teman yang selalu ada buat bima, yang Mau nurut kalo bima suruh, yang baik, yang pinter biar bima gak perlu ngerjain pr kalo nanti bima Idaho sekolah, ya Allah Kabul kan permintaan bima ya Allah,, aamiin.." Lalu bima pun mengusapkan kedua tangan nya ke wajah sambil memejamkan mata.
"Aamiin.. Jadi anak yang baik ya den! Mbok yakin kamu bakalan jadi anak yang sunset di masa yang akan datang." Ucap mbok asih lalu mengusap kan tangan kanan nya ke kepala bima yang terpakaikan peci hitam kebesaran milik ayah nya.
"Kalo den bima nanti punya teman yang tulus sama den bima, jagain dia. Anggap dia saudara den bima. Jangan buat dia kecewa sama den bima. Oke! " Lanjut mbok asih sambil tersenyum tulus memperlihatkan kerutan kerutan halus di wajah yang mengingatkan usia nya sudah ber umur 38 tahun.
"Oke mbok!" Bima pun tersenyum sambil memeluk mbok asih.
*****
"Selamat ulang tahun cucu kakek yang paling ganteng kayak kakek nya ini! " Teriak seorang laki laki yang sudah tua itu sambil membuka pintu kamar milik bima lalu menyimpan kantong besar berisi kotak kado yang akan di berikan kepada cucu nya yang paling besar.
Bima yang masih tertidur pun sedikit membuka mata karna terganggu oleh suara berisik kakek nya sendiri.
"Ayo cepat bangun, kakek mu jauh jauh datang untuk merayakan ulang tahun mu. Ayo bangun dan buka kado dari kakek! Cepat" Ucap kakek nya tidak sabar sambil menggoyang goyang kan tubuh bima.
Bima yang di ganggu oleh kakek nya pun terbangung dengan mata masih tertutup tanpa men jawab ocehan kakek nya itu. Dengan cepat kakek nya mengambil kado besar tersebut lalu menyerahkan nya kepada bima dengan wajah senang berharap cucu nya tidak merasa sendiri seperti apa yang ia dengar dari asisten rumah tangga anak nya.
" Makasih kek! Bola basket nya bagus banget, bima suka" Ucap bima lalu tersenyum sambil beranjak untuk memeluk kakek nya.
___________________________________________
NEXT???
![](https://img.wattpad.com/cover/253048496-288-k516631.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
About Dream
Teen Fiction"apa opini kamu tentang cita cita bim? " tanya seorang gadis manis bername tage 'BELVANA CAMELLA ANGGIA' kepada remaja seumuran nya yang sedang mengerjakan soal yang ia berikan. "impian kali? " jawab Bima diikuti dengan menolehkan kepala...