Setelah asik bermain di rumah somi, Felix langsung pulang kerumah, bukan tanpa alasan, karena papa nya yg telah pulang dari Prancis karena urusan pekerjaan, yg membuat Felix mengharuskan pulang kerumah, kalo masih sayang dengan nyawa, niat yg ingin menginap di rumah somi, harus ia batalkan.
Dengan langkah gontai Felix memasuki pekarangan rumah nya, dia tidak membawa kendaraan apapun, karena jarak antara rumah somi dengan nya bisa di bilang cukup dekat.
Felix membuka pintu rumah nya dengan cukup pelan, dia tidak mau membangun kan orang rumah yg mungkin saja sudah pada tidur, karena sekarang hampir tengah malam.
Melihat ruang tamu yg gelap, membuat nya yakin kalo keluarga nya tengah tidur, Felix menghela nafas lega, dengan santai ia berjalan menuju kamarnya yg berada di lantai atas.
Baru saja ia menapaki tangga kedua, Felix di kejutkan dengan lampu yg menyala tiba tiba, dan pandangan nya jatuh ke ruangan tamu, papa nya yg tengah duduk di single sofa dengan tatapan tajam nya.
Felix mengumpat dalam hati, kenapa papa belum tidur?!.
Felix bodo amat dengan papa nya, ia berniat untuk pergi ke kamarnya sebelum perkataan papanya, yg langsung membuat langkah Felix berhenti.
"Selain tidak tau diri, kamu ini tidak punya sopan santun ya", tangan Felix mengepal kuat.
"Tadi papa dapat informasi dari sekolah, kalo kamu terlambat dan bolos pada 2 pelajaran, kamu ini benar benar membuat papa malu!!", Papa nya -Agung Siwon- menampar pipi Felix ketika sudah berada di hadapan nya.
"Papa cape cape membiayaimu sekolah dan menaikan jabatan mu sebagai osis!, Ini yg papa dapatkan!?, Lihat adik mu, dia selalu juara satu di kelas nya dan selalu nurut sama papa!, Sedangkan kamu!?, Papa jadi curiga kalo kamu adalah hasil dari selingkuhan ibumu mu itu!", Cukup, felix sudah sabar dengan semua ini, mendengar Omelan papa nya membuat nya semakin membenci nya, apalagi membawa bawa almarhum ibunya, kalo boleh jujur Felix kecewa dengan papa nya yg berubah derastis seperti ini.
"Bukan nya papa, yg sering melakukan sex ria, kenapa jadi menuduh ibuku!, Seolah olah dia yg salah disini!, Anda benar benar tidak punya malu!", Felix merasakan pipi kanan nya terasa perih, akibat tamparan yg ia dapatkan lagi dari papanya.
"JAGA UCAPAN MU!", Felix mendecih, menatap remeh ke arah papanya.
"Apa papa yg menaikkan jabatan ku sebagai osis dengan uang!?, Jika benar Felix benar benar kecewa sama papa, seolah olah papa gk percaya sama Felix kalo Felix bisa ngelakuin itu sendiri", karna demi apapun Felix sangat berharap papanya akan sadar dan mencoba menjadi papa yg baik terhadap nya, sungguh dia sangat menantikan kasih sayang papanya.
"Karna tanpa bantuan papa kamu bukan apa apa Felix Sanjaya"
"Papa sudah menyiapkan tempat les buat kamu", setelah mengatakan itu papa nya langsung melenggang pergi.
Inilah papanya, yg terus menekan anak nya supaya pintar dan patut untuk di banggakan nantinya, tanpa ia sadari kalau kelakuan nya itu, membuat Felix maupun jeongin -adiknya- merasa gagal menjadi dirinya sendiri, seolah olah mereka memakai topeng di hadapan semua orang dan melepas nya disaat tengah sendirian.
Felix maupun jeongin, sungguh lelah dengan semua ini.
Jeongin yg sedari tadi menguping pembicaraan kakaknya dengan papanya, merasa sakit, menangis tanpa suara, dan langsung melenggang pergi ke kamarnya, sebelum Felix mengetahui keberadaan nya.
Dengan langkah gontai Felix mamasuki kamar nya, dan langsung membaringkan tubuh nya di kasur.
Menatap sendu ke arah lelangitan atas kamarnya -atap- dengan pikiran yg berkecamuk, sampai kapan ini akan berakhir?, Pertanyaan itu terus terulang.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐅𝐫𝐢𝐞𝐧𝐝𝐳𝐨𝐧𝐞 [𝐉𝐞𝐨𝐧 𝐒𝐨𝐦𝐢]
Romance(FOLLOW DULU SEBELUM BACA!!!) Slow update~ "Jangan nyerah, Lo pasti bisa", Somi Anindya Alyssa . "Lo gak sendiri, ada gw", Muhammad Jeno Ramadhan . "Lo jelek, gw suka", Lucas Bagaskara . "Gw bakal abisin siapapun yg berani bikin Lo nangis", Hyunjin...