2.13

307 56 1
                                    



chanyeol mendengarkan cerita joy dari awal, memang marah seketika ingin meninju kavin saat ini juga, joy juga tak mengerti apakah itu benar benar kavin yang telah bosan dengannya atu bagaimana.

sudah seminggu joy mengabaikan kavin dan memilih menetap di rumah chanyeol untuk sementara waktu, dan anehnya yang membuat joy lebih yakin jika kavin memang bosan dengannya adalah ketika selama 4 hari berlalu naum kavin belum saja menjemput atau memohon joy untuk pulang bersama.

💚💚

"hyung" chanyeol terkejut, malam sekali kavin tiba tiba datang dengan letak rumahnya dengan apartement kavin berjarak 30 km lebih

"mau apa lo?, gua gak terima tamu tengah hari" kavin segera mencegah chanyeol menutup pintu rumah, chanyeol bisa melihat keadaan kavin yang sekarang, tampak kacau dengan wajah yang lebih dingin dan ekspresi yang tamoak frustasi

"hyung, pliss jangan usir gue, gue butuh jova" ekpresi chanyeol yang tidak tega, membiarkan amarahnya tetang sikap kavin dan mengajak kavin untuk masuk

"lo butuh jova? setelah lo campakkan? lo tau jova liat lo pas dikantor.. bisa bisanya lo nyium sekretaris lo " emosi chanyeol menguak dengan cepat, kavin melotot tak percaya, seperti pria yang tertangkap basah

"hyung gue ngg nyium dia, waktu itu dia baru aja ngasi dokumen terus katanya matanya dia kelilipan" jelas kavin pada chanyeol, sedangkan chanyeol yang masih tidak bisa percaya akan perkataan pria itu hanya berdecak

"hyung beneran gue gk ada apa apa, bahkan rasa bosan pun ngga ada, waktu itu banyak banget masalah kantor yang menurut gue itu butuh keseriusan lebih" jelas kavin lagi

"jadi jova bukan yang serius buat lo?" emosi chanyeol menguak, mengepalkan tangan yang sudah siap meninju kavin kapan saja

"bukan gitu maksud gue, jova juga lebih penting, tapi gue gk mau bicara masalah ini sama dia, karena gue takut dia khawatir hyung" sedikit demi sedikit chanyeol mengerti masalah ini, jadi bukan karena dia bosan namun dia memilih diam untuk memendam semua sendiri

namun ada khawatiran chanyeol yang lebih besar, dengan tiba tiba kavin terhuyung terhempas pada sofa, pingsan..

"yakk bisa bisanya kau dengan demam begini datang ke rumahku" ucap chanyeol sambil mengecek suhu badan kavin yang sangat menyengat di tubuhnya

membopong kavin masuk kedalam kamar tamu, menghiraukan joy yang bangun untuk minum menuju dapur, gadis itu dengan samar saat bangun mendengar chanyeol yang menyebut kavin, lalu melihat siluet chanyeol menggendong seseorang membuat joy semakin rindu akan lelaki itu


chanyeol baru saja kembali dari kamar tamu dan pergi terburu buru mengambil handuk basah serta mangkok keil berisi air, joy yang penasaran bertanya pada chanyeol

"oppa kau demam?"

"ini untuk kavin, tuh dikamar tamu panas banget mana dateng jam segini, mana ada dokter jam segini sih" joy melotot terkejut


'kavin'

'tak mungkin kan'


joy berhambur cepat menyusul chanyeol yang sudah masuk kamar..

"huaa, ini suami gue kenapa" isak joy saat melihat kavin yang tergulai lemah di kasur, chanyeol juga tampak panik lalu menelfon salah satu teman dokternya untuk datang kesini..

"ekhm belum suami kamu, dia baru aja dateng terus jelasin semua sama oppa, kamu tuh sama dia sama sama ke anak kecil, mau nikah aja" gerutu chanyeol sambil melihat joy yang menyeka keringat dingin dan mengompres kavin dengan handuk yang dibawa chanyeol tadi.

akhirnya teman chanyeol datang, langsung dipersilahkan masuk oleh chanyeol dan langsung memeriksa kavin saat itu juga

"mungkin kebanyakan pikiran akhir ini, sama sepertinya kelelahan dan sering lupa makan" ucap final teman chanyeol, lion

lion segera pergi karena hari juga sudah hampir pagi juga, dia adalah dokter jaga, butuh waktu 15 menit untuk sampai rumah chanyeol.




💚💚

suara lenguhan kavin mulai terdengar, menggerakan tangannya yang berada di tepi ranjang nya dia hentikan karena terdengar dengkuran halus dari sisi kirinya, joy yang tertidur di tepi ranjang dengan posisi terduduk dan kepala menyender ditangan kirinya sedangkan tangan kanannya dipegang erat oleh joy.

namun lagi lagi rasa romantisnya terkalahkan karena tangan kavin merasa kram, yang membuat joy terhentak kaget langsung memposisikan dirinya duduk

"ohh, bangun juga akhirnyaa, ahh maafin aku yang ngg dengerin penjelasanmu dahulu, jangan nyiksa dirimu sekarang, aku ada buat kamu karena aku ingin ada di bagian hidupmu, jangan sembunyiin apapun lagi dariku" ucap joy yang disambut senyuman oleh kavin sebelum mereka pelukan

"ah kangen banget sama kamu, sama masakan kamu" ucap kavin sambil menciumi aroma khas joy bangun tidur, berry. kavin tak tahu apa yang dilakukan joy saat tidur.. aromanya persis seperti ini selalu saat dia bangun tidur

"udah akur aja kalian berdua, sekarang joy sini bantuin oppa dulu masak, biar kavin istirahat lebih lama, pasti tangannya keram tuh kamu tindihin dari tadi" ucap chanyeol yang sudah berada diambang pintu, gendak ada protesan dari gadis itu namun dihalang oleh chanyeol yang  menarik tangan joy untuk segera pergi dari kamar

"kamu nanti pulang kan" ucap chanyeol setelah mereka makan dan sekarang sedang menonton tv bersama

"gini kan akur, kavin emang unik, deket sama ibunya engga tapi deket sama joy langsung sembuh"sambung chanyeol lagi, mereka memilih diam dan menyaksikan tv kembali


'poor chanyeol'


"welcome back my sweety" ucap kavin saat membukan pintu apartement, telihat joy yang terkejud sekaligus terharu, ternyata kavin tak melupakan 3 tahun mereka bersama terbukti dengan kavin yang menyiapkan sebuah balon yang tergantung dilantai atas apartement, dan ucapan manis yang tergantung dileher bear joy yang dibelikan oleh kavin sudah bertahun lamanya.

"i love you" ucap joy sambil terisak, kavin tersenyum dan memeluknya, mungkin saat ini bajunya sudah basah karena air mata bahagia joy

"udah dong nangisnya, aku buat ini sendirian loh"

"kamu buat ini sendiri?"

"yapp, sebelum aku cari kamu dirumah chanyeol hyung, aku cari kamu di jennie, jennie bilang kamu mungkin kesal karena aku lupa sama hari jadi kita" joy terisak lagi saat kavin mengucap kata manis itu

"aku rindu bibir ini" ucap kavin lagi dengan menyentuh bibir joy, dengan segera kavin mengecup bibir kekasihnya itu lama lalu melumatnya, membiarkan lidah mereka berkeliaran di satu sama lain.

"aku rindu bibir ini" ucap kavin lagi dengan menyentuh bibir joy, dengan segera kavin mengecup bibir kekasihnya itu lama lalu melumatnya, membiarkan lidah mereka berkeliaran di satu sama lain

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"aku rindu cuddling sama kamu" ucap joy yang membuat mereka sekarang memilih cuddling membiarkan kue yang ada dikulkas


hai haiii, sulit banget cari inspirasi kali ini

thankyou yang udah vote dan comment

See U.U

With You ( KTH •PSY )₂Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang