"Ini kisah dimana seorang gadis yang terjebak dalam zona cinta pertemanan yang membuatnya ragu untuk mengutarakan perasaannya"
Yaudah baca dulu aja siapa tau suka tapi follow dulu boleh kan kalo gamau juga gapapa ga maksa kok hehehe.
Kamu bisa kalo yakin akan kemampuan kamu jadi jangan nyerah ya tetap semangat ° ° ° °
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Happy reading🕊️
"Nafisya kalo udah rapi siap - siapnya, langsung turun kebawah ya nak buat sarapan" ucap Atika yang memanggil di depan pintu kamar anak semata wayang nya itu, Atika Rabela Aditama Adalah mama Nafisya Bekerja sebagai Dokter di rumah sakit Aditama.
"oke siap mama ku tersayang" balas Nafisya yang ada di dalam kamar
Nafisya sangat senang karena sekarang dia bisa mewujudkan mimpi nya untuk masuk SMA Tratirta , Masuk di SMA tersebut tidaklah mudah karena Nafisya harus belajar mati - matian untuk mendapatkan NEM yang tinggi, namun usaha yang selama ini tidak sia - sia karena benar kata pepatah.
"usaha tidak pernah menghianati hasil"
sekarang Nafisya sudah siap dengan seragam putih abu - abu pertamanya dan tas ransel yang diberikan oleh kedua orang tua nya sebagai apresiasi karena dia telah berhasil mendapatkan nilai bagus, padahal bisa saja orang tua Nafisya membelikan barang yang lebih mahal di banding tas ransel tersebut tapi orang tua Nafisya mengatakan.
"Jangan melihat tas ini dari harganya lihat siapa yang memberikan ini dan tas ini mempunyai arti yaitu papa dan mama ingin Nafisya rajin kesekolah dan selalu mendapatkan nilai yang bagus agar cita - cita Nafisya menjadi Dokter bedah terwujud"
***
Nafisya yang sudah siap pun bergegas turun kebawah untuk sarapan pagi.
"pagi mama dan papa ku tersayang" ucap Nafisya sambil tersenyum manis kedua orang tua nya.
"anak papa udah jadi remaja SMA sekarang" ucap Deren, Daren Aditama adalah papa Nafisya Bekerja sebagai Dokter di Rumah sakit yang sama seperti istrinya, Daren sangat terkenal akan keahliannya dalam menangani penyakit kanker.
"iya dong pa masa mau jadi anak SMP terus" Balas Nafisya Dengan sedikit kesal.
"udah - udah sekarang cepat sarapan abis itu berangkat sekolah nanti terlambat" ucap Atika, semua yang ada di meja makan pun makan dengan tenang hanya ada suara sendok dan garpu yang menari - nari di atas piring makan mereka.
selesai sarapan Nafisya pun segera pergi ke sekolah Dengan di antar Pak maman supir yang telah bekerja lama dengan keluarga Aditama.
***
Sesampainya di sekolah Nafisya pun masuk dan berjalan ke arah kelas nya setelah di kelas dia bingung mau duduk dimana karena dia tidak kenal dengan semua orang yang ada di kelas ini tapi tiba - tiba ada yang memanggil namanya.
"woy Nafisya sini duduk sama gue aja" Dia RainaAzahra sahabat Nafisya dari SMP.
"lah lo masuk sini juga na , gue kira tadi siapa yang manggil ternyata lo".