New -14-

18 1 7
                                    

▪︎▪︎▪︎☆▪︎▪︎▪︎

"Haaahh.... Pagi baru...."

Asap putih keluar dari mulutnya karena musim dingin sudah datang. Mengeratkan coat dan syalnya lalu keluar menuju jalanan yg penuh salju.

"Yo! Ini sudah waktunya shift-ku.... Hei,jangan menatapku seperti itu...."

Ia menanggalkan coat dan syalnya lalu mengambil apron yg tergantung. Lalu menuju mesin kopi dan menghidupkannya. Padahal baru pertengahan November tapi salju sudah turun dan suhu sudah turun drastis.

Bunyi bel pintu terdengar dan membuatnya segera menuju tempat kasir. Cafe 24 jam tempatnya bekerja memang terbuka untuk semua orang. Jadi,tak jarang,ia harus menghadapi pelanggan yg kurang memiliki etika. Apalagi Alpha tua yg terkadang bersikap seenaknya.

Seperti sekarang. Baru saja ia datang shift pagi. Seorang pria tambun masuk dengan wajah kemerahan. Sepertinya ia baru saja dari klub didepan.

"Hei,berikan aku bir... Cepat...." Ia segera menjelaskan kalau ini cafe,bukan club. Jadi tak ada minuman beralkohol. Tapi pria itu malah terlihat marah. Bagian depan kemeja miliknya ditarik hingga ia menabrak meja kasir.

"Ku bilang... Berikan aku bir!" Ia tak bisa lagi menahannya. Tangan pria tadi ia pelintir hingga terlepas dan ia segera menghantam dagu pria itu dengan telapak tangan. Bunyi tulang patah terdengar dan pria tadi jatuh ke lantai. Tak sadarkan diri.

"Apa yg terjadi!?" Seorang pria lagi keluar dari dapur dan memakai tag manajer di kemejanya. Ia segera mendekati tempat kejadian dan memeriksa pria tadi. Sedangkan yg dikasari tadi disuruh masuk kantor.

"Apa yg kau lakukan? Tak perlu sampai membuatnya pingsan dan patah tulang begitu dong? Kau mau membayar pakai apa?"

Ia hanya bisa menunduk dan memasang wajah datar. Tak apa kalau ingin memotong gajinya. Toh,ia juga bekerja ditempat lain.

"Tak apa,potong saja gajiku sampai pengobatan pria itu lunas... Aku pergi dulu,shift-ku sudah selesai..."

"Aya! Hey,Aya!" Seru manajernya sedangkan Ayako hanya memasang earphone dan memantik rokok yg ada di mulutnya. Ia berjalan menuju minimarket tempat ia bekerja selanjutnya.

Ia sudah setengah tahun berada disini. Di Swedia. Memutuskan diri dari New York. Untuk mencari tahu tentang penyakit Fukiko. Ia mendapat info kalau ada orang lain yg memiliki penyakit sama seperti adik kembarnya yg sekarang hilang jejak(lagi) itu.

Tapi,ia belum menemukannya. Dan ia juga harus bersembunyi dari Organisasi yg ingin membawanya pulang. Memang sih,tak akan dibawa dengan kekerasan. Ia hanya tak suka diawasi dan disalip nanti. Bukan hanya dia yg mencari tentang penyakit itu.

Ingat tentang sayembara yg diadakan Daichi? Persaingan semakin sengit namun karena Fukiko menghilang. Tak ada satu pun gagasan yg ada bisa diterapkan. Mulai dari pengobatan yg biasa hingga yg sangat tradisional.

Inti sayembara ini sekarang juga menemukan dimana Fukiko. Juga mencari keberadaan Ayako yg tiba-tiba ikut pergi. Alasan Ayako tidak mencari Fukiko namun mencari orang yg memiliki penyakit sama agar pengobatan yg ia tahu bisa dipakai. Kalau orang itu bisa sembuh,berarti harapan Fukiko sembuh bisa meningkat.

Begitu ia sampai,ada sekelebat rasa tak enak. Entah mengapa,tapi,ia mencoba mengabaikannya. Instingnya mungkin sedang kacau karena ia baru saja merokok. Ia segera menginjak sisa rokok itu dan masuk. Bergantian dengan rekannya.

Saat ia sedang menyusun barang di rak. Rasa tak enak itu muncul lagi. Karena sejak tadi,ada seorang perempuan yg terlihat mencurigakan. Ayako tak mencium bau apapun darinya. Dan perempuan itu terlalu cantik untuk ukuran Beta. Mungkinkah?

Tapi,bisa saja ia Alpha. Alpha kan bisa menyembunyikan feromonnya,berbeda dengan Omega yg feromonnya bisa keluar sendiri saat Heat. Ayako pun mengawasi perempuan yg sedang memilih barang didepan kulkas itu.

Ia meyakinkan diri dan membisikkan sesuatu pada rekannya yg hanya bisa mengangguk. Sepertinya Ayako memakai aura Alpha miliknya. Begitu rekannya tadi selesai memasukkan semua belanjaan kedalam paper bag dan perempuan itu pergi. Ayako memasang tudung hoodie miliknya dan mengikuti perempuan itu.

Ayako ingat dengan jelas benda apa saja yg dibeli perempuan itu. Dan kelihatannya itu untuk sesuatu yg mendesak. Perempuan itu berlari masuk kedalam sebuah gedung yg sepertinya tempat bekerjanya. Ayako menunggu hingga malam sampai perempuan itu pulang. Bersama seorang lelaki yg sepertinya kekasihnya. Entahlah,mereka terlihat dekat tapi raut wajah mereka biasa saja.

Mengumpulkan info dan mengingatnya. Hampir seminggu Ayako mengawasi perempuan itu dan membulatkan keputusan. Perempuan itu adalah seorang Omega. Namun ia tak tahu apakah perempuan itu sama seperti Fukiko atau bukan. Karena ia hanya mencari tahu keseharian dan kemana saja perempuan itu sering pergi.

Dan lelaki yg sering bersamanya itu,Ayako yakini sebagai Sang Soulmate. Tapi,mereka tak saling mencintai. Dan juga tak bisa berpisah,karena akan berakibat buruk jika sudah bertemu Mate namun tak bersama. Akan menghasilkan ketidak seimbangan.

Terlihat karena perempuan itu akan bertemu pria lain yg sepertinya ia cintai,dan lelaki yg sering bersamanya juga akan bertemu dengan perempuan lain. Ayako mengerti mengapa ini bisa terjadi. Tak semua Alpha dan Omega yg merupakan Mate saling mencintai meskipun sudah terikat takdir.

Cukup primitif memang. Mengingat sejarah umat manusia ribuan tahun lalu. Mereka masih bebas bersama siapa saja yg mereka cintai. Tak ada pembagian Alpha,Beta atau Omega. Ayako termenung memikirkannya.

Ia menatap jalanan yg bersalju disekitarnya. Memiliki Mate ya? Pikirnya sekilas lalu menggelengkan kepalanya. Ia tak perlu mencari Mate saat ini. Karena ia adalah Alpha. Kalau Alpha sepertinya memiliki Mate sekarang. Mungkin akan membawa masalah. Karena Mate Alpha perempuan adalah Alpha laki-laki yg lebih dominan. Atau Omega laki-laki. Alpha perempuan tak bisa menghamili Omega perempuan. Tapi tak menutup kemungkinan juga.

Karena itu semua berdasarkan takdir yg dituliskan Moon Goddess.

Ayako duduk dalam flat kecil miliknya sambil menyelipkan rokok diantara bibirnya. Hanya memakai t-shirt putih miliknya. Memikirkan bagaimana cara menanyai perempuan itu tanpa dicurigai.

▪︎▪︎▪︎☆▪︎▪︎▪︎

Ia mendapat ide setelah melihat kalau perempuan itu masuk kedalam club. Ayako masuk dengan mudah memakai ID palsu miliknya. Kalau memakai ID asli akan sangat berisiko.

Menunggu dimeja bar sambil menatap sekitar. Aroma menyengat Omega menusuk hidungnya. Jelas tak membuatnya pusing karena ia sudah terbiasa berada didekat Omega.

Tapi,yg mengganggunya adalah para Omega yg terlihat seperti sedang Heat dan merasakan Aura Alpha miliknya. Ada apa dengan para Omega ini?. Dari hanya satu hingga ada sekitar 5 Omega yg mengelilinginya. Dan membuatnya kesulitan menemukan perempuan tadi.

Ditengah semua itu,ia merasakan tangannya ditarik menuju sebuah ruangan. Ruangan VIP yg biasa dipakai para Alpha yg tak suka keramaian. Ayako menarik nafas lega dan berbalik untuk melihat yg menolongnya dari para Omega kelaparan itu.

"Eh? Anda?" Ayako setelahnya terdiam dan menyadari kalau ia baru saja mengatakan hal aneh. Perempuan yg beberapa minggu ini ia ikuti. Dan perempuan itu menatap balik kearahnya dengan bingung.

"Apa saya mengenal anda?"

Ayako benar-benar bingung tentang bagaimana ia harus menjelaskannya.

TBC

La Mia Famiglia (Ultimate Anime Mafia AU x Reader)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang