-25-

29 1 26
                                    

Ayako terbangun dikamarnya sendiri. Ia mengingat lagi semalam. Rencananya sukses,tapi rasa sakit yg tak harusnya ada tiba-tiba membuatnya sesak. Ia merasakan semuanya mengabur dan keinginannya untuk berteriak frustasi tak dapat ditahan. Ia sudah melakukannya,ia sudah melakukannya. Perbuatan yg akan ia sesali seumur hidupnya.

Ia menatap tangannya,dan meninju dinding yg ada disisi kasurnya hingga retak. Rasa marah itu tak tahu harus ia tujukan pada siapa kecuali pada dirinya sendiri.

Mencoba bangkit dari tempat tidur dan keluar. Semua maid yg berada dilorong membungkuk seperti biasa padanya,hanya saja semua orang memakai setelan hitam. Acara pemakaman.

Jadi,ia tidak berhasil? Ia... Salah langkah?

Semua orang menatapnya diruang rapat yg diubah menjadi ruang duka. Dan didepan sana,peti mati yg ada disana berisi tubuh,ugh,rasa sesak itu semakin membuatnya blank. Hanya bisa berjalan maju hingga ia berhadapan dgn wajah persis sepertinya. Diberi dandanan tipis dan terlihat seperti boneka hidup di hadapan Ayako.

Tak ada air mata yg keluar dari matanya. Tapi sorot matanya menjelaskan semuanya.

Setelah itu ia duduk di bangku paling pojok. Bersebelahan dgn Mom dan Dad nya.

Tunggu dulu,ada yg aneh dari mayat Fukiko. Ayako mencoba mengingat tapi tak menemukan jawaban. Lalu ia bangkit dan berbicara pada pendeta yg sedang memberikan penghormatan terakhir nya.

Raut wajah pendeta itu sedikit mengerut namun tetap menyetujui kata-kata Ayako.Ia meminta agar mayat Fukiki tidak dikuburkan terlebih dahulu ditengah pemakaman dan mengumumkan akan membawa Fukiki untuk di periksa. Beberapa orang terlihat heran namun tak ada yg menahannya.

"Tolong temukan apa yg hilang dari tubuhnya." Hanya itu saja pesan Ayako pada dokter yg bertugas memeriksa Fukiko. Waktu berlalu tak terasa dan tubuh gadis itu tetap dingin. Para dokter mengatakan kalau Fukiko kehilangan kelenjar endoktrin nya. Penyebab semua sakitnya.

Ayako menghela nafas lega. Kalau hanya kelenjar itu, ia bisa menggantinya tanpa harus mencari kemanapun. Karena semua kelenjar itu ada di sini.

"Laksanakan operasi pencangkokan sekarang..." Ucap Ayako yakin.

Operasi itu berjalan lancar namun tak ada tanda kehidupan dari Fukiko. Meskipun Ayako bisa merasakan Omega gadis itu didalam sana. Tapi tak ada reaksi ketika Ayako memanggil lewat Alpha miliknya.

"Ini tidak akan berhasil tanpa soulmate nya... " Ucap Ayako di rapat yg ia adakan. Walaupun tak suka, ia harus melakukan ini. Mencari keberadaan Alpha Fukiko di antara semua Alpha yg ada disini. Jika mereka semua bukan Soulmate Fukiko, ia tak tahu lagi harus bagaimana membangunkan adik kembarnya itu dari tidur panjang nya.

Ia mulai menyortir dari siapa saja yg bisa merasakan Omega Fukiko. Hampir semua Alpha mundur dan hanya tersisa beberapa orang. Mudah sekali ternyata, batin Ayako.

Tapi yg bisa merasakan itu termasuk para Alpha yg Ayako tak suka jika dekat-dekat dgn Fukiko. Matsuoka Rin, Atsushi Nakajima, Itachi Uchiha, Kuroko Tetsuya, Bakugou Katsuki, Tsukishima Kei dan Reiner Braun.

Mereka semua diajak Ayako untuk bergantian masuk kekamar Fukiko. Untuk memanggil Omega nya keluar, dan membangunkan nya dari tidur panjangnya.

"Aku tidak akan mengawasi lewat apapun, tidak ada CCTV didalam, namun waktu kalian hanya ada 3 menit. Lebih dari itu aku akan langsung menghabisi kalian... Sekarang silakan coba panggil Omega adikku dgn Alpha kalian ketika sudah didalam... "

Setelah berucap seperti itu, Ayako menyingkir dari depan pintu kamar Fukiko. 6 orang itu bertatapan agak lama lalu Rin maju membuka pintu kamar Fukiko. Bau yg biasa ia cium ketika berada di dekat gadis itu tercium agak pekat saat ini. Mungkin karena kelenjar feromon nya sudah dicangkok kembali.

"Mengapa tidak sejak dulu mereka mencangkok kelenjar nya... Entahlah aku tak paham kedokteran" Gumam Rin sambil mendekati kasur queen milik Fukiko dan menatap wajah pucat itu.

Dingin. Begitu tangan Rin menyentuh pipi Fukiko, persis seperti dirinya. Ia bisa merasakan Omega Fukiko didalam sana namun tak ada jawaban dari panggilannya. Sebenarnya sudah tertebak, karena sejak awal Rin memang bukan Soulmate milik Fukiko.

Rin hanya mengecup singkat bibir Fukiko lalu keluar. Disusul oleh Atsushi yg masuk.

Atsushi awalnya terlihat kaget karena aroma Fukiko jauh lebih kuat dari sebelumnya. Sepertinya setelah Ayako melalukan misinya kemarin, Selene tidak mengabulkan permintaan apapun. Dunia tak berubah.

Hanya saja, Atsushi lebih merasa kalau Fukiko menjadi lebih normal sebagai Omega sekarang. Dulu, ia agak bingung ketika berdekatan dgn Fukiko, karena tak ada aroma feromon tercium darinya. Dan juga, ia tak pernah sedekat itu hingga bisa mencium aroma samar yg dikeluarkan gadis itu.

"Ia tak menjawab panggilan ku... Ah, kuharap siapapun yg membangunkanmu nanti tidak menyakitimu ya, Snowflake..." Atsushi keluar setelah menangkup pipi Fukiko dgn tangan harimaunya. Berharap agar kulit dingin itu sedikit merasa hangat.

Reiner yg selanjutnya melangkah masuk.

"Wow, ternyata aroma mu seperti ini ya... Angel... " Ucap Reiner sambil duduk menatap Fukiko. Memanggil Omega milik gadis itu. Namun tetap tak ada gerakan. Ia tersenyum simpul karena seperti dugaannya. Onega itu tak merespon panggilan Alpha miliknya.

Ia hanya ingin melihat keadaan Fukiko saja.

Lalu keluar dgn perasaan lega karena sudah melihat Fukiko. Kuroko melangkah ke dalam dgn santai. Ia bisa menatap wajah itu sejak membuka pintu. Omega Fukiko terasa menatap Alpha nya namun tak menjawab panggilannya. Kuroko hanya mengelus kepala Fukiko lembut dan mencium keningnya lama.

Itachi masuk dgn mata sharingan yg aktif. Ia tahu kalau Fukiko sudah mengenali siapa dia. Dan itu cukup membuatnya terkesan karena diorganisasi ini tak ada yg mengetahui latar belakang hidupnya. Hanya Fukiko yg berhasil menebak dari keluarga mana ia berasal. Sejarah keluarganya kelam. Ia membantai mereka semua tanpa kecuali dan melarikan diri ke sini.

Itachi keluar karena tak ada respon dari Omega Fukiko.

Begitu ia keluar, dua orang berambut pirang sudah menunggu didepan pintu. Sambil berdebat tentang siapa yg akan masuk duluan.

Tsukishima Kei dan Bakugo Katsuki.

2 orang yg menemukan Fukiko saat itu. Mereka berdua berakhir masuk berbarengan dan menatap Fukiko. Alpha mereka mulai memanggil Omega Fukiko. Tak ada gerakan. Tapi ada jawaban dari panggilan mereka. Entah siapa yg dijawab oleh Fukiko. Mereka berdua terlalu tak sabaran hingga membuat bingung.

Tak lama, ada sedikit pergerakan dari Fukiko dan membuat mereka berdua berlari keluar untuk memberitahu yg lain. Ayako masuk dan memeriksa nadi Fukiko yg mulai berdetak. Walau masih pelan.

"Siapa yg ia jawab diantara kalian berdua?" Pertanyaan Ayako itu membuat mereka saling pandang. Lalu menunjuk diri mereka masing-masing.

"Seorang Omega tidak akan memiliki 2 Alpha... Apa kalian sudah tahu itu? Tubuhnya tak akan kuat menahan feromon kalian berdua. Dan juga, aku tidak akan mengizinkan ada 2 Alpha tiba-tiba ingin mengklaim adikku sebagai Omega mereka tanpa kepastian..."

Ayako menepuk dahinya karena sekarang muncul lagi masalah yg agaknya akan menjadi rumit.

TBC
UWOH LAMA BANGET GA NGINTIP WATTPAD
HAE GAAEESSS

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 25, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

La Mia Famiglia (Ultimate Anime Mafia AU x Reader)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang