23━Just, yet.

506 78 4
                                    

Biasanya, saat latihan cheerleading berakhir, gadis berperawakan mungil yang memegang posisi flyer sejak awal ia memasuki sekolah ini akan memilih untuk langsung pulang tanpa membersihkan diri terlebih dahulu

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Biasanya, saat latihan cheerleading berakhir, gadis berperawakan mungil yang memegang posisi flyer sejak awal ia memasuki sekolah ini akan memilih untuk langsung pulang tanpa membersihkan diri terlebih dahulu. Alasannya hanya karena ia tidak suka mandi di toilet sekolah.

Bahkan saat seseorang yang ia sukai mengajaknya untuk pulang bersama pun ia tetap teguh pada pendirian utamanya untuk tidak mandi di sekolah. Namun kali ini berbeda. Entah apa yang merasuki Lee Nakyung untuk mandi di sekolah hari itu.

"Kayak gak ada beda." Monolog Nakyung saat memperhatikan refleksinya di cermin dari ujung kaki hingga ujung kepala. Di dalam hati sedikit menyesali keputusannya.

"Iya, sih. Tapi kayak lebih enak dipandang aja." Chaeyoung mengangguk setuju, kemudian dengan heboh mengambil alih cermin. Membuat Nakyung yang berbadan mungil terhuyung dan tanpa perlawanan meninggalkan tempatnya berdiri barusan.

"Lagian, yang mau ngedate gue kenapa yang dandan elo?" Lanjut Chaeyoung.

Ini sudah terhitung lima kali sejak Chaeyoung menyinggung perihal kencannya, membuat Nakyung lagi-lagi tertawa sambil menggeleng-gelengkan kepala. Ia ikut senang melihat sahabatnya sangat bersemangat dan menantikan untuk bertemu dengan orang baru. Tapi kalau boleh jujur, Nakyung sedikit khawatir. Pasalnya, ini seperti blind date. Chaeyoung dan pasangan kencannya belum pernah bertemu. Tapi menurut teman Chaeyoungㅡyang mengenalkan keduanyaㅡmereka akan sangat cocok.

"Apa jangan-jangan lo mau ngedate juga ya?!" Chaeyoung kembali bersuara sebab satu-satunya orang selain dirinya di ruangan ini tak menjawab pertanyaan sebelumnya. Ia bahkan memutar badan untuk memastikan bahwa Nakyung masih bersamanya.

Untunglah gadis itu masih disana. Terduduk manis di atas sofa abu-abu ruang ganti kelompok cheerleading dengan satu tangan terangkat memegang handphone. Sesekali ia mengubah ekspresinya.

Alis Chaeyoung mengkerut. Lee Nakyung seharian ini terus-terusan melakukan hal-hal yang tidak biasanya gadis itu lakukan. Dari mulai mandi di sekolah, berdandan, dan bahkan mencatok rambutnya. Lalu kini dengan tiba-tiba berswafoto?

Sangat bukan Lee Nakyung.

"Beneran mau ngedate?"

"Apa sih..." Gumam Nakyung.

"Terus ngapain dandan?"

"Latihan buat besok."

"Itu selfie barusan, ngepap?"

Nakyung kembali bergumam.

"Hah! Ngirim pap ke siapa? DJ kesayangan?"

"Ya iyalah! Masa ke Renjun."

Chaeyoung berdecak kesal, dengan geram ia menghampiri Nakyung untuk melihat layar handphone gadis itu. Yang ternyata sedang membuka sosial media dan memposting fotonya barusan.

"Hehehehe."

"HEHEHEHE." Balas Chaeyoung sudah terlampau kesal.

"Udah, sih. Urusin aja date lo itu! Berdoa supaya bukan anak sini." ujar Nakyung, yang tanpa sengaja membuat Chaeyoung kembali merasa sedikit cemas.

thursday; renjun nakyungWhere stories live. Discover now