"Menurut aku mereka bakalan hidup lagi, sih."
Naya menyipitkan matanya. "Masa sih?"
"Ya... logic-nya gini. Ga mungkin hero sebanyak itu langsung pada mati, kan? Lagian juga banyak karakter yang belum dikembangin sama Marvel Studios, ya... sia-sia aja gitu kalo matinya kayak begitu," jawab Jeff. "Lagian katanya emang ada lanjutan ini lagi."
"Berarti Loki masih hidup dong?" Mata Naya langsung berbinar.
"Ya... maksud aku yang mati jadi debu itu, ya. Selain itu gak masuk itungan." Jeff terkekeh.
Naya langsung mendengus, "Huh, bilang aja kalo kamu gak suka aku nge-crush sama Loki."
"Iya dong. Masa udah ada pacar, masih nge-crush orang lain."
Atas ucapan itu, Naya melayangkan satu pukulan di lengan laki-laki itu. "Narsis, kayak biasa."
Keduanya sedang berjalan di lorong pintu keluar bioskop setelah menonton Avengers: Infinity War. Setelah keduanya benar-benar keluar, Naya menghentikan langkahnya dan menahan tangan Jeff.
"McFlurry, yok." Perempuan itu mengeluarkan puppy eyes andalannya.
Jeff menggelengkan kepala. "Enggak ada ya. Tadi udah beli Chatime, lho. Nimbun gula mulu kerjaannya. Ntar kalo udah gemuk, ngeluhnya ke aku."
"Ya, tapi kan, aku di kos gak nimbun gula juga! Nimbun bon utang yang ada," kilah Naya.
Mau tak mau Jeff tertawa, meskipun mengenai bon utang itu tidak ada benarnya.
"Ayolah, Jeff!! Aku yang bayar, kok." Naya masih bersikeras.
"Bukan masalah bayarnya, Sayangku Cintaku. Bahaya lho, kalo kamu kebanyakan makan gula. Apalagi kalo kamu abis ini tidur." Jeff juga tidak mau kalah.
"Sekaliiiii, aja Jeff. Abis itu aku ga ada beli-beli lagi. Kan jauh belinya." Naya masih memasang muka memelasnya.
"Kamu bisa gopud juga."
Naya jadi terdiam. Setelahnya, Jeff melanjutkan, "Udah ya, kita sekarang pulang. Gerbang kos kamu mau ditutup juga."
Naya menghela napas. Dia tahu Jeff tidak akan membiarkannya makan es krim setelah menghabiskan semangkuk mi ayam, segelas boba, dan popcorn caramel saat menonton tadi. Akhirnya dia mengalah. "Ya udah, pulang aja kalo gitu."
Jeff tersenyum sambil meraih pundak kiri perempuan itu untuk dirangkulnya. "Anak pintar."
"Emangnya aku anjing?" celetuk Naya.
"Emangnya aku bilang kamu anjing?" balas Jeff.
Naya refleks memukul lengan Jeff. "HEH! Mulutnya! Astagfirullah!"
Bukannya marah, Jeff malah mengacak rambut Naya.
Keduanya dalam perjalanan menuju indekos Naya. Hanya ada keheningan di mobil itu. Naya diam karena tidak ingin mengganggu fokus Jeff menyetir, sedangkan laki-laki itu berpikir jika Naya masih ngambek karena tidak jadi membeli es krim favoritnya.
Untungnya restoran cepat saji itu ada dalam rute perjalanan mereka. Akhirnya Jeff membelokkan mobil ke restoran itu tanpa banyak kata. Naya yang tadi tenggelam dengan ponsel jadi terkejut saat Jeff memarkirkan mobil.
"Eh, bukannya gak boleh?"
"Ya abis, aku didiemin mulu," jawab Jeff.
"Aku diem biar kamu fokus nyetir, astagfirullah."
"Enggak marah gara-gara gak aku izinin kamu makan McFlurry?"
"Ya enggaklah! Emangnya aku sebaperan itu?"
KAMU SEDANG MEMBACA
MINI STORIES
Short StoryGak sepanjang novel, tapi gak sependek cerpen. That's why I called it Mini Stories. Hope u like it! Cover : Pinterest Copyright © 2021 by lavendelion. All rights reserved.