Volume 1. Chapter 2

11 2 0
                                    

2 - [Tangguh dan Baik Hati]

        Setelah perpisahan tersebut, mereka berdua berjalan meninggalkan restoran. Kojou dan Lumi berpisah di persimpangan jalan. Terlihat Lumi menyebrangi jalan lebih dulu sementara Kojou masih terhenti langkahnya karena terdengar dering telepon miliknya dari saku celananya.

Kriinggg...

Tep

   "Halo.."

 Kojou langsung menerima telepon dari ibunya

   "Halo, Kojou." ucap Ibu Kojou

   "Iya, bu. Ada apa?" jawab Kojou sembari mengganti posisi telepon yang semula di telinga kiri dipindahkan ke telinga kanannya

   "Kamu dimana, sayang?" tanya Ibu Kojou memastikan

   "Emm.. Ini lagi dijalan pulang kok, bu." jawab Kojou dengan nada rendah sembari menepikan tubuhnya ke pinggir

   "Oh. Ini, ibu cuma mau ngasih kabar bahwa nanti ibu sama ayah kamu bakalan telat sampai rumah, deh. Soalnya jalanan disini lagi macet parah." ucap Ibu Kojou diselingi suara klakson mobil yang tak sengaja terdengar oleh Kojou

   "Oh begitu ya, bu. Oke deh, Kojou lanjut jalan lagi ya." balas Kojou singkat ingin cepat-cepat pulang karena ia tidak biasa berada diluar rumah saat malam hari

   "Iya. Hati-hati di jalan ya, nak." peringat Ibu Kojou

Pip

   Setelah menutup telepon dari ibunya, Kojou menolehkan muka kearah Lumi berjalan tadi. Tapi ternyata, Lumi sudah jauh pergi sampai-sampai tidak terlihat lagi di pandangan Kojou.

   "Yah.." keluh Kojou sambil menundukkan mukanya kebawah

    Tak sengaja, Kojou melihat sebuah saputangan milik Lumi terjatuh di hadapannya. Dia ingat benda itu karena di dalam restoran tadi Lumi selalu memegangnya.

    "Ini kan punya Lumi." gumam Kojou

    Kojou mengambil saputangan itu dan memasukkannya kedalam saku bajunya. Kojou langsung berlari kearah jalan yang Lumi lalui tadi. Baru saja berlari beberapa meter, di tepi bangunan bertingkat terlihat banyak preman yang mencegat seorang anak perempuan. Tanpa pikir panjang, Kojou segera meneriaki dan menghampiri preman-preman itu. Karena kebetulan tak jauh dari situ, banyak sekali orang yang baru pulang kantor berlalu lalang.

     "Tolong.. Tolong.. Disini ada preman pengganggu.." seru Kojou yang cukup menarik perhatian anak perempuan yang sedang diganggu preman tersebut

    "Mana premannya.."

     "Wah itu dia."

     "Kejar-kejar, jangan sampai lolos."

      Banyak sekali orang yang ikut membantu Kojou mengusir preman-preman tersebut. Setelah preman-preman melarikan diri dan situasi mulai kondusif, Kojou menghampiri anak perempuan tersebut yang tak lain ialah Lumi.

     "Yaampun, Lumi." ucap Kojou sedikit terkejut dan berusaha menenangkan Lumi dengan memegang kedua pundaknya

      Disitu Lumi terlihat sangat shock dan trauma dengan gangguan yang preman-preman tadi berikan. Melihat keadaan Lumi yang tidak baik, Kojou memutuskan untuk mengantarkan Lumi sampai ke rumahnya.

     "Aku antar kamu pulang ya, Lum." tawar Kojou sambil membawakan tas milik Lumi dan kemudian menuntun Lumi ke jalan yang ramai

      Kojou dan Lumi sampai di depan rumahnya Lumi. Kojou melihat keadaan Lumi sedikit membaik daripada sebelumnya. Namun, Lumi masih enggan bicara dan Kojou membiarkan Lumi masuk kerumahnya dan memberi waktu untuk menenangkan diri. Singkat cerita, Kojou sampai dirumahnya. Setelah perjalanan memutar, dia pikir mama dan papa nya sudah sampai rumah. Tapi nyatanya tidak. Kojou membuka pintu rumahnya, seketika teringat tentang saputangan milik Lumi.

Kamu Berbohong Akan Janji KitaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang