🌠
Jungmo langsung menuju kamarnya begitu dia sampai di rumah usai menjenguk ibunya yang tengah terbaring sakit di RSU. Langkah kecilnya begitu terburu-buru menapaki anak tangga untuk sampai ke kamarnya yang terletak paling ujung di lantai dua.
Jungmo kaget ketika mendapati Jihoon dan Jinyoung yang berdiri dalam kamarnya dekat dengan meja belajarnya. Di lantai dekat meja belajarnya, bingkai fotonya terjatuh. Kacanya pecah berhamburan, seketika hati Jungmo mencelus sakit.
Selalu saja seperti ini. Setiap kali dia pulang, bingkai fotonya selalu sudah jatuh dan kacanya retak. Dia selama ini tidak tahu siapa pelakunya, rupanya, mereka berdua adalah pelakunya.
Sakit? Jelas sakit. Jungmo selalu berpikir, apa dia pernah membuat kesalahan sampai orang-orang selalu setega ini padanya?
Jungmo menghela napas berat. Dia mulai melangkah mendekat lalu mengambil foto itu. Potret dia dan Ibunya yang tersenyum bahagia di ranjang kamar rumah sakit ibunya. Jungmo lalu memandang kedua saudaranya itu.
Kalian yang melakukannya?
Jihoon dan Jinyoung saling berpandangan. Tidak mengerti dengan isyarat yang diberikan Jungmo pada mereka. Mereka berdua hanya memandangi Jungmo dengan sorot mencela.
“Apa kamu menuduh kami berdua yang merusakinya?” tanya Jinyoung dengan sinis membuat Jungmo langsung menggelengkan kepalanya. Dia hanya bertanya bukan menuduh.
Jungmo jelas marah. Dia tidak suka jika ada yang merusaki foto ini. Ini adalah satu-satunya foto yang dia punya bersama dengan Ibunya. Jungmo … benar-benar tidak suka.
“Hei, jangan asal menuduh! Saat kami berdua kemari itu sudah memang terjatuh. Lagi pula mengapa kamu masih menyimpan sampah seperti itu?” tambah Jihoon tak kalah menyakitkan.
“Sampah! Mengapa kamu tidak tinggal saja bersama ibumu itu? Pergi sana dan tidak usah pulang!” ucap Jinyoung sambil mendorong Jungmo.
Jungmo terjatuh. Kedua lengannya tergores pecahan kaca membuat Jungmo meringis menahan tangis. Dia berdiri sambil memegang lengannya yang terluka.
Kalian jahat!
Kalian berdua yang merusakinya.“Ini anak ngapain, sih?” sungut Jinyoung jengkel.
“Kamu pergi saja bersama ibumu, jangan pulang. Jadi pemulung saja!”
Dan untuk pertama kalinya, Jungmo menerjang Jihoon. Jihoon yang tidak siap dengan serangan Jungmo yang tiba-tiba langsung terjatuh menimpa lemari buku Jungmo. Sikunya langsung meninggalkan bekas biru-keunguan.
“APA YANG KAMU LAKUKAN JUNGMO?!” Bentak Dong woo tiba-tiba dari arah pintu kamar Jungmo.
Dia segera berlari menyongsong Jihoon yang mulai menangis sementara Jungmo hanya termangu dengan rasa bersalah. Dia tidak bermaksud melukai Jihoon. Jungmo … benar-benar tidak bermaksud melakukannya.
Dia mencoba mendekat, berusaha meraih tangan Jihoon untuk minta maaf. Namun, ayahnya langsung menepis tangan Jungmo dengan kasar.
“Jangan menyentuhnya!” sentak Dong woo marah.
“Jungmo menuduh kita merusaki bingkai fotonya lalu dia mendorong Jihoon.” Jinyoung mulai mengadu sambil menatap Jungmo.
Jungmo menggeleng-gelengkan kepalanya.
“Mengapa kamu terus membuat masalah? Tolong perhatikan tingkah lakumu Itu!”
“Sakit, ayah.” Jihoon meringis sambil menunjuk sikunya yang membiru.
KAMU SEDANG MEMBACA
Be With You ft. Koo Jungmo
Fanfiction"Kamu menyukaiku? Seharusnya kamu sadar diri, aku tidak akan pernah menyukai cowok bisu macam kamu!!" CERITA AKAN DIPRIVAT JIKA SUDAH TAMAT Written by : Twelbee Cover by : Twelbee Start : 21 Desember 2020