11. Cacat

388 61 2
                                    


Sepulang dari rumahsakit Mashiho mencari-cari Cio. Yaa, Mashiho ingin tau keadaan kucing kesayangannya itu.

Mashiho merasa kasihan saat melihat kucing seimut Cio dipukuli oleh mamanya.

Miaw..

Cio berjalan pelan menuju pangkuan Mashi. Cio berjalan dengan pincang karna kaki belakangnya cedera akibat pukulan mama Mashi.

Haha Cio sekarang kita sama, sama-sama cacat, kau yang pincang dan aku yang bisu -Mashiho

Mashi mengelus-elus Cio. Lain halnya dengan Cio yang sedang sakit kini Oci malah sedang asik bermain bola sambil lari-lari.

Yah sama seperti Yoshi yang sedang asik makan bersama dengan mama papa saat Mashi sedang sakit.

"Mashiho....... "

Mashiho mendengar panggilan dari depan. Mashi bergegas membukakan pintu.

Oh ternyata Ben Yang datang berkunjung. Sekarang sudah menunjukan jam satu siang pantas saja Ben sudah pulang.

Mashi mempersilahkan Ben untuk masuk kerumahnya.

" Mashi kenapa tadi tidak masuk sekolah? "
" Kepala Mashi kenapa? Kok diperban? " Tanya Ben

' Aku jatuh terpeleset saat dikamar mandi ' Tulis Mashiho dibukunya

" Cepat sembuh ya biar kita bisa berangkat sekolah bersama "
" Ini aku bawain formulir kegiatan kemah  besok, Mashi ikut kemah kan? "  Ben memberikan secarik kertas itu kepada Mashiho

Dengan ragu Mashi mengambil kertas yang diberikan Ben. Mashi merasa khawatir jika papanya tidak mengijinkannya untuk ikut kemah

  Minggu depan sekolah Mashi memang akan mengadakan kegiatan Perkemahan sabtu minggu yang diikuti oleh seluruh siswa kelas 5. Ya, Tidak terasa kini Mashi sudah masuk kelas 5 dan tak lama lagi Mashiho akan melaksanakan ujian kenaikan kelas.

  Mata Ben memincing saat melihat kucing Mashi yang berjalan pincang. Ben Berlari menghampiri Cio.

" Mashi, Kenapa kucingnya pincang " Ben menggendong dan mengelus kucingnya. Sesekali Ben mencium Cio

' Aku juga tidak tau, kemarin aku berada dirumahsakit jadi aku tidak bisa menjaga Cio ' tulis mashi.

  Mashi terpaksa berbohong, supaya Ben tidak tambah sedih. Jika Ben tau bahwa kucingnya dipukuli Mama, pasti Ben akan sangat sedih

" Kasian sekali kucingnya " Ben.

Ben sepintas melihat kalung yang dipakai Cio

" Wah kucing ini kamu beri nama Cio ya? Xixixi lucu, itukan nama kecilmu " Ben

Cklk...
Pintu terbuka, menampakan mama,papa dan Yoshi. Mama dan papa tampak kewalahan membawa banyak paperbag ditangannya. Sudah pasti mereka bertiga  memborong isi mall.

" Yoshi ini mainan kamu, kamu bawa keatas " Mina. Yoshi dengan sigap mengambil beberapa paperbag yang diberikan Mina. Yoshi berlarian dengan girang membawa paperbagnya menuju kamar.

" Hai tante! " Sapa Ben

" Eh Hallo, siapa namamu? " Mina

  " Namaku Ben tante "

" Ben maaf ya sekarang Ben harus pulang"
" karna mashi baru pulang dari rumahsakit jadi Mashi harus istirahat dulu " Ucap Mina dengan lembut

" ah iya tante, aku pamit pulang dulu ya"
" Dah Mashi " Ben pergi dengan raut wajah kecewa padahal ia masih ingin bersama Mashi

" Mashi bawa belanjaan mama kekamar! " Ucap mina lalu pergi meninggalkan Mashi

  Mashi dengan kesusahan membawa semua barang belanjaan mamanya.

Ck mashi pikir mamanya khawatir dengan keadaan dirinya. Nyatanya saat ini mashi malah disuruh-suruh.

" Sekarang kamu keluar bantu bibi bersih-bersih, Kamu itu cuma numpang tinggal disini jadi jangan males malesan " Ucap mina

  Mina berucap dengan santai seolah perkataannya tidak akan menyakiti hati mashi.

  Numpang tinggal? Jadi suatu saat nanti mashi akan diusir?

Mashi tak peduli, tak peduli dengan semua perkataan mama nya.

Mamanya yang sekarang adalah mama yang tak punya hati, perlakuan dan ucapannya selalu saja membuat mashi sakit hati.

 


 

Never Be Alone || TREASURE 13Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang