Yes or Yes

199 35 5
                                    

"Pagi Jihoon, pagi Junkyu, pagi Haechan, pagi Kak Jeno." sapa seseorang ceria saat melewati koridor kelas 12.

"Heh anak setan masa cuma Jeno doang yang dipanggil kak." sewot Jihoon tak terima.

"Karena Kak Jeno doang yang baik ke Winter" balas orang itu yang tak lain adalah Winter.

"Songong bener ni anak setan" seru Haechan tak kalah sewot.

"Anak setan anak setan, aku anak manusia ya! Mana cantik gini pula, buta matanya??" Ucap Winter sambil berlalu melanjutkan jalannya untuk ke kelas.

"Sianjing sialan bener." Umpat Haechan

"Noh gebetan lo kyu makin kesini otaknya makin kekuras" ucap Jihoon sambil menunjuk Winter yang sedang menjulurkan lidah ke arahnya bermaksud mengejek.

"Gue yakin Winter kaya gitu mesti gegara deket ama nih bujang satu mana daritadi senyum senyum kaya orang gila pula" celetuk Haechan yang geli liat Junkyu senyum senyum sendiri sejak Winter lewat tadi.

Btw, sekarang mereka udah naik ke kelas 12 begitu pula dengan Winter yang sekarang kelas 11 SMA. Berarti sudah terhitung satu tahun lebih mereka kenal bahkan dekat.

***

Saat pulang sekolah Winter memutuskan untuk naik bus. Sudah lama dirinya tidak naik kendaraan umum seperti ini. Jadi sekarang Winter sedang menunggu bus ke arah rumahnya datang.

"Tumben naik bus" ucap seseorang yang tiba tiba aja duduk di sebelah Winter.

"Lagi pengen aja lagian udah lama ngga naik kendaraan umum. Kamu sendiri juga naik bus?"

"Engga, tuh motor gue. Balik bareng aja yuk."

"Engga makasih, nanti ngerepotin Seungchan." Tolak Winter dengan halus.

"Kalau ngerepotin ngga bakal gue tawarin Win. Yuk" ajak Seungchan sekali lagi namun dibalas gelengan oleh Winter.

"Yaudah gue temenin sampai bus lo dateng deh" tawar Seungchan

"Ngga usah. Beneran deh, kamu pulang aja sana." Winter pun mendorong badan Seungchan agar cepat pergi

"Masa sendirian sih Win? Ntar kalau ada orang jahat gimana?"

"Ngga akan, lagian ramai juga disini nanti kalau ada yang jahat tinggal teriak selesai. Udah sana hush hush" usir Winter kali ini dorongannya pada badan Seungchan lebih kuat.

"Yaudah gue pulang duluan hati hati lo" ucap Seungchan kemudian pergi menjalankan motornya

Winter dan Seungchan memang mantanan namun keduanya masih berhubungan baik walaupun dulu saat kelas 10 pernah ada konflik.

Tak lama dari kepergian Seungchan bus ke arah rumah Winter datang dan Winter pun langsung naik dan duduk di kursi yang kosong. Saat baru saja mendudukan pantatnya ke kursi ada seseorang yang duduk di sebelahnya.

"Lho Kak Junkyu" kaget Winter ke orang yang duduk di sebelahnya

"Kenapa?"

"Ngga apa sih kaget aja tumben naik bus biasanya bawa motor."

"Motor gue lagi di bengkel tadi pagi mogok." jelas Junkyu yang di respon anggukan oleh Winter.

Kemudian keduanya pun terdiam karena tenggelam dengan pikiran masing masing. Hingga mereka turun dari bus dan jalan ke arah komplek perumahan mereka.

"Win, kesitu bentar yuk gue mau ngomong sesuatu sama lo" ujar Junkyu tiba tiba saat mereka melewati taman.

Setelah dapat anggukan dari Winter, Junkyu langsung menarik tangan Winter untuk duduk di salah satu bangku yang ada. Keheningan mengisi keduanya setelah beberapa menit mereka duduk di bangku tersebut.

"Mau ngomong apa?" Winter memecah keheningan diantara keduanya

"Mmm... gimana ya?" Junkyu tampak ragu untuk menyampaikan apa yang ingin dikatakannya

"Udah ngomong aja ngga usah ragu gitu kaya bukan Junkyu yang aku kenal" ucap Winter sambil melihat ke arah depan

"Gue tau ini ngga romantis. Tapi disini gue cuma pengen lo tau perasaan gue selama ini. Gue suka sama lo Win. I like you since I heard your voice. I know this is a classic reason to like you. But, i'm serious with my feeling." Junkyu bilang kaya gini karena ngeliat Seungchan sama Winter waktu di halte tadi.

Winter yang denger perkataan Junkyu sedikit kaget. Karena dia kira Junkyu ngga akan ngungkapin perasaannya secepat ini. Sebenarnya Winter sendiri juga tau kalau Junkyu suka sama dirinya dilihat dari perlakuan Junkyu selama setahun kebelakang pun Winter tau.

"You confess to me now. Then, what do you want?" balas Winter yang masih bingung apa yang sebenarnya ingin Junkyu sampaikan karena dia hanya sekedar confess.

"I don't know" jawab Junkyu sambil menunduk.

"Actually I know about your feeling. Selama ini sikap kakak ke aku beda dan aku bisa rasain itu. Semua terlihat jelas bahkan teman dekat kakak dan teman dekatku semua juga sadar. Aku bukan orang ngga peka cuma aku mau dengar dari mulut kakak sendiri dan ternyata hari ini aku dengar langsung dari kakak. Jujur awalnya aku kaget karena ngga nyangka bakal secepat ini kakak bilang semuanya ke aku. Jadi aku tanya sekali lagi what do you want? I ask you like this because I dont know what do you want. you just confess to me." Balas Winter panjang lebar

"How about your feeling to me?" tanya Junkyu sambil menatap mata Winter

"Jujur selama ini perlakuan kakak ngebuat aku merasa spesial. Aku ngga mau bohong sama diriku sendiri kalau sebenarnya aku juga ada rasa sama kakak. Mungkin belum seberapa sama perasaan kakak ke aku tapi aku juga ngga bisa bohong kalau aku selalu suka di dekat kakak." Winter ini tipe yang terus terang karena dia pikir ngga semua orang peka sama perasaan kita.

"Jujur gue pengen nembak lo tapi gue takut kita jadi beda karena gue sebenarnya udah nyaman sama kita yang sekarang."

"Kenapa bisa nyimpulin kaya gitu kalau belum nyoba? Should we try?"

"Are u sure?"

"Yes"

Mendengar jawaban Winter yang yakin ntah kenapa bisa ngebuat Junkyu percaya kalau dia bisa menjalin hubungan dengan rasa nyaman yang ngga beda dari sebelum mereka pacarab. Ngga lama kemudian Junkyu meluk Winter dan dibalas sama cewek itu.

"So we are officially now?" pertanyaan Junkyu hanya dibalas anggukan dan pelukan yang lebih erat oleh Winter.

"So we are officially now?" pertanyaan Junkyu hanya dibalas anggukan dan pelukan yang lebih erat oleh Winter

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
memoriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang