Lembaran Perjalanan Kita

22 0 0
                                    


Aku tidak akan menggambarkanmu dibuku ini sebagai belahan jiwaku. Tidak pula sebagai pelengkap hidupku. Kamu, hanya sosok manusia berjiwa kuat yang berhasil mengambil alih semua pikiranku tertuju. Cukup itu. Hanya itu. Tidak kurang, maupun lebih.

Mengenalmu bukan sebuah takdir. Tetapi, jalan yang memang sedari awal aku tuju. Mengenalmu juga bukan sebuah ketidaksengajaan atau bahkan kesalahan melangkah. Tetapi, memang atas semua keinginanku sendiri.

Lalu menaruh hati padamu pun diatas kesadaranku, bukan ketidaksengajaan yang dipenuhi dengan drama. Menaruh rasa padamu adalah satu hal yang aku pilih diatara ribuan jalan, tentu dengan berbagai konsekuensi yang akan aku terima.

Memilihmu. Mengagumimu. Mendambakanmu. Bahkan mengunciku dalam dirimu. Menjadi perjalanan yang akan terus ingin ku tempuh dan berharap tak pernah usai. Perjalanan yang terus mengharuskan aku – kamu – sebagai pemilik abadi.

Tak perlu banyak kemewahan untuk mencuri perhatianmu. Tak perlu banyak keindahan untuk menggambarkanku begitu mendambakanmu. Yang akan aku lakukan, hanya sebatas merangkai jejeran kata yang bahkan mungkin dirimu sendiri tak dapat mengerti dengan otak kecilmu itu. Tidak perlu mengerti sepenuhnya dari apa yang akan kau baca, percaya saja bahwa apa yang aku tuliskan sejak November 2019 adalah bentuk perjalananku kepadamu yang akan terus berlanjut. Entah itu sebuah kemenangan yang didapat atau sebaliknya.


Salam Untuk kalian

Nainna Noor Halisha, Semarang; 30 November 2019

Mencintai Untuk Bertahan & MengikhlaskanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang