⛦ ⛦ ⛦
Seorang pria dengan wajah cantik itu bersenandung ria sembari menata beberapa cokelat kedalam sebuah kotak pink berbentuk love. Sesekali ia bahkan tersenyum sendiri memikirkan seseorang yang akan menjadi penerima cokelat buatannya itu.
"Yes sudah siap, let's go!" ucapnya setelah menyelesaikan pekerjaannya itu lalu bergegas menuju kampus.
Sesampainya disana, ia memasuki kelas dengan membawa kotak yang sudah disiapkannya tadi.
"Apa itu, Plan?" tanya seseorang yang duduk disebelah Plan.
"Rahasia. Kau tidak boleh tau, Yacht!" jawab Plan lalu tersenyum.
"Ck! Main rahasia-rahasiaan, sini biar kulihat!!" jawab Yacht dan mencoba menggapai kotak itu.
"Yak! Sudah kubilang ini rahasia!" bentak Plan lalu memukul tangan Yacht.
"Aww... Kenapa kau memukul tanganku, hah?! Sakit tau!!" Yacht mengelus-elus tangannya yang baru saja dipukul oleh Plan.
"Lagian sih, kan sudah kubilang rahasia. Tapi kau malah menjadi!!"
"Kau benar-benar kejam, Plan!" ucap Yacht merajuk.
"Biarin." jawab Plan lalu menjulurkan lidahnya mengejek Yacht.
Plan dan Yacht sudah berteman sejak SMA, Yacht tau semua tentang Plan, dan Plan juga begitu. Tanpa bertanya pun, Yacht sudah tau untuk siapa kotak itu diberikan, namun ia lebih suka menjahili Plan. Karena baginya, sangat seru menggoda sahabatnya yang manis itu.
Yacht sesekali melirik kearah Plan dan melihat Plan yang terkadang tersenyum-senyum sendiri. Padahal tatapannya kearah dosen yang sedang menjelaskan tapi pikirannya jauh entah dimana.
"Oi Plan! Jangan senyum-senyum sendiri! Kesambet baru tau!!" tegur Yacht.
"Ck! Diamlah, kau ini selalu saja membuatku kesal!!"
"Lagian kau sih, ngapain senyum-senyum gitu, seram tau!!" ejek Yacht.
Plan hanya mendengus kesal lalu mengabaikan Yacht, ia tak ingin mood nya bertambah buruk jika harus menanggapi ucapan sahabatnya itu.
Setelah kelas usai, Plan dan Yacht berjalan keluar kelas.
"Plan, kau yakin ingin memberikan itu padanya?" tanya Yacht ragu.
"Hum. Kau kan tau aku sangat menyukainya." jawab Plan seraya menatap kotak berbentuk love itu.
"Bagaimana jika...."
"Tenanglah Yacht, aku tidak peduli apa yang akan terjadi nanti. Aku sudah memutuskannya!" jawab Plan yakin.
"Yasudah. Semoga berhasil menyatakan perasaanmu pada senior itu!" Yacht menepuk pundak Plan untuk memberikan semangat pada sahabatnya itu.
"Oke. Semangat!" Plan menyemangati dirinya.
Setelah berpisah dengan Yacht, Plan pun berjalan menuju Fakultas Internasional College (IC) . Ia sudah bertekad untuk menyatakan perasaannya yang sudah ia pendam sejak lama. Ia memberanikan dirinya melangkahkan kakinya dengan percaya diri. Ia sudah menyukai senior itu saat ia masih SMA, namun karena suatu alasan, ia tak berani mengungkapkan perasaannya saat itu. Ia masuk ke Universitas itu karena mendengar bahwa senior yang disukainya saat SMA juga berkuliah disana. Beruntungnya dia bisa diterima di sana. Dan pada akhirnya, ia tak akan menyia-nyiakan kesempatan lagi. Walaupun senior itu mungkin saja tak mengenalnya ataupun mengingat kalau mereka dulu bersekolah di SMA yang sama, Plan tak masalah dengan itu.
"Permisi..." ucapnya lirih.
"Iya, ada apa?" tanya seseorang itu.
"Hmm... Aku ingin bertemu Phi Mean. Apa Phi Mean ada disini, Phi? " tanya Plan pada salah satu mahasiswa yang berada disana.
KAMU SEDANG MEMBACA
MeanPlan Short Story (One-shot)
Fanfiction[ONE-SHOT] Kumpulan FF One-shot/Two-shots MeanPlan 💙💚 ⚠ ⚠ ⚠ BL.BxB.Yaoi area!!! Homophobic? Please leave this story!!! Thanks! Enjoy ^^